harapanrakyat.com,- Harga beras di Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, khususnya mereka dengan penghasilan rendah.
Menurut data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pada 13 Februari 2024, harga beras medium mencapai Rp 11.750 per kilogram, naik 4,3% dibandingkan dengan awal Januari 2024. Kenaikan ini terjadi di hampir seluruh daerah, dengan beberapa daerah mengalami kenaikan lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Baca juga: Harga Beras di Tasikmalaya Tembus Rp 16 Ribu per Kilogram
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Beras di Indonesia
Menurut Anton Apriyantono, pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, kenaikan harga beras disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, musim hujan mengakibatkan tertundanya panen dan berkurangnya hasil panen. Kedua, permintaan meningkat menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Faktor ketiga adalah spekulasi dan penimbunan beras oleh pihak tertentu, yang menyebabkan harga naik lebih tinggi dari seharusnya,” tutur Anton.
Langkah Pemerintah dalam Penanganan
Di lain pihak, Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, menyatakan bahwa permintaan beras meningkat 10-15% menjelang bulan puasa. Ia mengatakan, pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kenaikan harga beras, seperti impor beras, operasi pasar, dan penyaluran bantuan sosial.
“Pemerintah telah melakukan impor beras sebanyak 500 ribu ton dan terus melakukan operasi pasar di berbagai daerah. Selain itu, bantuan sosial juga disalurkan kepada masyarakat miskin dan rentan guna membantu memenuhi kebutuhan pangan,” ungkap Djarot.
Meskipun langkah-langkah telah diambil, masyarakat dan pihak terkait masih khawatir dengan adanya spekulasi dan penimbunan beras. Kenaikan harga beras ini dapat memicu inflasi dan memperburuk kondisi ekonomi masyarakat, serta menjadi isu politik hangat menjelang Pemilu 2024.
Pemerintah Indonesia perlu melakukan langkah-langkah yang lebih komprehensif dan terintegrasi dalam mengatasi kenaikan harga beras. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial juga diperlukan untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran. (Feri Kartono/R8/HR Online/Editor Jujang)