harapanrakyat.com – Anggota DPRD Jawa Barat, Cucu Sugyati meminta pemerintah provinsi lebih maksimal dalam penyediaan fasilitas layanan maupun tenaga kesehatan (nakes). Hal tersebut, setelah melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Jawa Barat.
Baca Juga : 1450 Tenaga Kesehatan di Kota Bandung Jalani Vaksinasi Covid-19
Dengan demikian, implementasi dari Peraturan Daerah Penyelenggaraan Kesehatan 14 Tahun 2019, dapat terlaksana optimal bagi masyarakat.
“Karena masih sangat terbatasnya tenaga medis dan paramedis ini, masyarakat belum merasakan pelayanan kesehatan yang maksimal. Terutama di daerah-daerah,” ungkapnya di Kota Bandung, Minggu (4/2/2024).
Menurutnya, hadirnya perda tersebut sebagai salah satu upaya untuk menciptakan derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat.
“Karena setiap orang berhak memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Sehingga dapat hidup secara produktif dan berkualitas di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia menuturkan, kejadian pandemi pada 2020 lalu bisa menjadi pelajaran masih minimnya jumlah tenaga kesehatan, termasuk di Jawa Barat. Selain itu, penanganan pandemi masih banyak membutuhkan keterlibatan berbagai pihak.
Sementara itu, sebaran tenaga medis tersebut juga beragam di setiap kota dan kabupaten. Misalnya untuk tenaga medis terbanyak ada di Kota Bandung dengan 4.571 orang, dan paling sedikit ada di Kabupaten Pangandaran yakni hanya 105 orang.
Baca Juga : 427 Kasus Covid-19 Terjadi di Jawa Barat, Kota Depok Tertinggi
Cucu menambahkan, salah satu solusinya yakni beasiswa kepada para tenaga kesehatan atau tenaga medis terpilih. Sehingga bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S1 maupun S2.
“Kita mendorong pemerintah untuk lebih giat terkait nakes ini. Karena masyarakat masih merasakan sangat kurang,” ucapnya.
Sebaran Tenaga Kesehatan di Jawa Barat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) berbagai jenis nakes memang telah tersebar di kota kabupaten di Jawa Barat. Meski demikian, jumlahnya berbeda-beda di setiap daerah.
Pada tahun 2022, tercatat ada 23.973 nakes di Jawa Barat. Kemudian psikologi klinis 94 orang, keperawatan 67.798 orang, dan kebidanan 33.046 orang.
Selanjutnya untuk kefarmasian ada 18.210 orang, kesehatan lingkungan (1.889 orang), kesehatan masyarakat (3.130 orang), keteknisian medis (5.990 orang), kegizian (3.326 orang), dan tenaga keterapian fisik sebanyak 1.695 orang. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)