Cara budidaya burung jalak suren sebenarnya cukup sederhana. Burung jalak suren merupakan salah satu varietas burung kicau yang terkenal karena keceriaan dan kegaduhannya. Sehingga burung ini menjadi favorit di kalangan penggemar burung kicau maupun pelaku usaha ternak burung.
Baca Juga: Jenis Burung Poksay yang Populer di Indonesia, Cek Ciri Khasnya
Anggota keluarga Sturnidae ini dapat kita temukan tersebar luas di Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Di samping itu, spesies ini juga tersebar di beberapa negara lain seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India, Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.
Cara Budidaya Burung Jalak Suren
Umumnya, burung jalak suren mendiami daerah terbuka dekat permukiman di dataran rendah, sering hidup dalam kelompok kecil. Mereka utamanya mencari makan di tanah, seperti cacing dan hewan kecil lainnya, dan cenderung berkumpul dalam kelompok saat beristirahat di malam hari.
Selain menjadi hewan peliharaan, burung ini menunjukkan potensi yang baik untuk kita tangkarkan. Ditambah lagi, perawatannya yang sederhana dan kebutuhan lainnya yang mudah dijangkau membuatnya menarik bagi para peternak. Tak heran banyak pengusaha burung yang sukses dalam menangkarkan spesies ini.
Potensi Keuntungan
Berdasarkan analisis usaha, penangkaran jalak suren menunjukkan potensi keuntungan yang menjanjikan. Modal awalnya meliputi biaya sepasang induk sekitar Rp 1.500.000, dan biaya kandang serta peralatan sekitar Rp 300.000.
Biaya pakan mencapai Rp 100.000 per bulan. Anak Jalak Suren yang berumur 1,5 bulan dapat Anda jual seharga Rp 350.000 per pasang. Dengan proses budidaya yang lancar, peternak bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp 700.000 per perkawinan setelah dipotong biaya pakan dan lainnya.
Dalam waktu kurang dari setahun, bahkan bisa mencapai titik impas (break even point/BEP). Selanjutnya, potensi keuntungan dari ternak Jalak suren akan semakin meningkat jika peternak menerapkan sistem penetasan induk asuh atau mesin tetas.
Bagi mereka yang tertarik memulai usaha ternak burung jalak suren, langkah pertama adalah melakukan perhitungan berdasarkan analisis ternak jalak suren di atas dan mengikuti langkah-langkah cara budidaya burung jalak suren, khususnya bagi pemula.
Memilih Induk Jalak Suren
Ketika hendak memilih induk jalak suren untuk proses penangkaran, penting untuk mempertimbangkan usia mereka. Jalak Suren biasanya siap untuk dikawinkan saat mencapai usia 10-12 bulan.
Idealnya, betina yang baik memiliki usia minimal satu tahun, sedangkan untuk jantan sebaiknya berusia antara 1,5 hingga 2 tahun. Secara umum, betina cenderung mencapai kematangan seksual lebih cepat daripada jantan.
Mengingat umur tersebut merupakan waktu yang tepat untuk kawin, pastikan untuk memilih induk betina dan jantan yang sudah jinak agar memudahkan dalam proses perkembangbiakan.
Ukuran Kandang yang Ideal untuk Ternak Jalak Suren
Cara budidaya burung jalak berikutnya ialah membuat kandang. Kandang yang ideal untuk ternak burung Jalak suren memiliki ukuran 1 meter x 2 meter dengan tinggi 2 meter. Tempat mandi perlu disediakan karena jalak suren menyukai kegiatan mandi.
Sarang berbentuk kotak yang terbuat dari kayu dengan ukuran 40cm x 30cm tinggi 30cm disediakan dengan lubang untuk keluar masuk burung. Di dasar kandang, bahan sarang seperti daun pinus kering biasanya disiapkan.
Baca Juga: Ternak Burung yang Menguntungkan, Salah Satunya Jalak Suren
Jika memungkinkan, kandang bisa memiliki ukuran lebih besar, seperti 100 x 175 x 200 cm, atau bahkan 3 x 3 x 4 meter jika ruangan tersedia. Tanaman tinggi dengan cabang dan daun yang lebat seperti kemuning atau kersen dapat Anda tanam di dalam kandang. Lantai kandang sebaiknya Anda tanami dengan tanaman perdu atau semak serta rumput-rumputan.
Tempat bertengger yang luas akan memudahkan proses perkawinan. Pastikan juga tersedia tempat pakan dan minum, serta perhatikan ventilasi dan paparan sinar matahari untuk meningkatkan produktivitas.
Pakan yang Anda berikan termasuk pepaya, pisang, dan serangga seperti kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik. Kualitas pakan sangat memengaruhi kesuburan sepasang Jalak Suren.
Konstruksi Kandang yang Tepat
Dinding kandang di bagian kanan, kiri, dan belakang sebaiknya menggunakan batako atau bata merah tanpa plester semen batu untuk menjaga kelembaban. Bagian depan kandang harus terbuka atau Anda tutup dengan kawat ram.
Sementara atap kandang sebagian Anda tutup dengan asbes dan sebagian lagi dengan kawat ram. Bagian dasar kandang sebaiknya menggunakan tanah liat tanpa plester.
Persiapkan Glodok Ternak Jalak Suren
Cara budidaya burung jalak berikutnya yakni mempersiapkan glodok ternak. Setelah kandang selesai Anda buat, siapkan sarang untuk bertelur dan mengerami telur-telurnya. Sarang burung jalak suren dapat terbuat dari sabut kelapa, jerami, atau rumput kering.
Tempatkan sarang di pojok atas kandang karena jalak suren cenderung bertelur di tempat tersebut. Pastikan juga tersedia tempat mandi atau keramba sebagai tempat air minum.
Pemilihan Pakan yang Terbaik untuk Jalak Suren
Dalam penangkaran jalak suren, pastikan tersedia pakan utama dan ekstra untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian mereka. Pakan utama berupa voer, sedangkan pakan ekstra dapat berupa jangkrik, ulat hongkong, atau pisang kepok.
Proses Menjodohkan Jalak Suren
Proses menjodohkan jalak suren jantan dan betina tidak jauh berbeda dengan burung kicauan lainnya. Cara budidaya burung jalak ini adalah masukkan jantan dan betina ke dalam sangkar terpisah dengan pintu terbuka.
Biarkan mereka berinteraksi, dan jika tidak ada tanda-tanda kecocokan, coba gantikan dengan pasangan lain. Setelah menemukan pasangan yang cocok, biarkan mereka bersama dalam satu sangkar sampai proses perkawinan dan pengeraman telur selesai.
Setiap perkawinan, sepasang jalak suren biasanya bertelur sebanyak 3-4 butir. Telur akan menetas setelah 14 hari dierami oleh induknya. Telur juga bisa dierami menggunakan induk asuh atau mesin penetas. Anakan jalak suren biasanya siap dijual saat berumur 1,5 bulan.
Merawat Anakan Jalak Suren
Setelah menetas, biarkan anakan jalak suren bersama induknya selama 1 minggu hingga 1 bulan. Para peternak biasanya mengambil anakan setelah berumur seminggu dan merawatnya sendiri.
Pemberian pakan Anda lakukan dengan memberikan voer yang Anda haluskan dengan air hangat agar mudah tercerna. Pelolohan Anda lakukan setiap jam, dan setelah anakan bisa makan sendiri, mereka bisa Anda beri pakan tambahan seperti jangkrik kecil sebanyak 5 ekor, tiga kali sehari.
Baca Juga: Cara Budidaya Burung Paruh Bengkok, Sesuaikan Habitat Asli
Dengan memperhatikan panduan cara budidaya burung jalak di atas, Anda bisa berhasil dalam menangkarkan jalak suren dengan baik dan menghasilkan hasil yang memuaskan. Selamat mencoba! (R10/HR-Online)