harapanrakyat.com,- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut perusahaan kayu di Kota Banjar berhenti beroperasi karena sepinya order. Perusahaan tersebut yaitu PT. Albasi Priangan Lestari (APL).
Perusahaan yang bergerak di bidang industri kayu tersebut kini hanya menyisakan 15 pekerja tetap. Adapun sisanya terdampak pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Ketua Apindo Kota Banjar, Oni Kurnia, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan yang pihaknya lakukan belum lama ini PT. APL sekarang telah berhenti melakukan aktivitas produksi.
Aktivitas yang masih berjalan hanya sekedar aktivitas biasa untuk menjaga aset yang ada agar tetap terjaga.
Ia pun mengaku prihatin atas kondisi perusahaan tersebut karena beberapa tahun ke belakang perusahaan masih mampu menampung ribuan pekerja.
“Sejauh yang saya lihat sejak pertengahan Desember sampai sekarang satu kawan kita sudah tidak ada aktivitas produksi,” kata Oni usai menghadiri acara BAZNAS di Taman Pusdai kepada harapanrakyat.com, Senin (26/2/2024).
“Kita juga prihatin semoga mendapat upaya untuk bisa bangkit kembali,” ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Jadi Korban PHK, Puluhan Karyawan PT APL Kota Banjar Serbu Kantor Perusahaan
Lanjutnya menyebutkan, tidak adanya aktivitas produksi di perusahaan tersebut karena tidak adanya order yang masuk. Tidak ada buyer yang melakukan order barang.
Selain itu, juga kondisi global yang sedang tidak bagus sehingga berdampak pada harga barang. Harga dari luar sangat turun sementara ongkos produksi terus meningkat.
Saat ini aktivitas yang masih berjalan hanya sekedar aktivitas non produksi untuk menjaga aset yang ada agar tetap terjaga. Adapun karyawan terdampak hanya terisa 15 orang pekerja tetap.
“Karyawan yang terdampak sekitar 2000-an tapi yang tersisa 15 orang. Saya dengan dengan perusahaan sedang mengupayakan mendorong agar bisa bangkit lagi. Sejauh ini baru dari PT APL,” katanya.
Sementara itu, harapanrakyat.com sudah mengkonfirmasi perihal mandeknya aktivitas produksi kepada HRD PT Albasi Priangan Lestari namun belum ada keterangan dari pihak perusahaan tersebut.
Disnaker Kota Banjar Mengkonfirmasi Perusahaan Kayu PT APL Tak Lagi Beroperasi
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnaker Kota Banjar, Dewi Fartika, mengatakan, berdasarkan laporan terakhir dari pihak HRD perusahaan tersebut memang sudah tidak lagi melakukan aktivitas produksi.
Tidak adanya aktivitas produksi di perusahaan tersebut sebagai dampak panjang dari pandemi Covid-19 yang berimbas pada sepinya order.
Menurutnya pada saat awal beroperasi perusahaan tersebut mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Namun beberapa tahun ke belakang dari mulai tahun 2022-2023 hanya menyisakan sekitar 200 karyawan.
“Kalau awal beroperasi mencapai beberapa ribuan, tapi kan tahun 2022-2023 banyak yang terkena PHK hanya ratusan saja kompensasi juga sudah diberikan,” katanya.
“Laporan terakhir kami ke lapangan, dari keterangan HRD tersisa cuma 15 orang saja. Itu juga yang pekerja tetap, kalau pekerja yang bukan tetap itu sudah tidak ada,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain PT APL juga ada satu perusahaan lagi yang informasinya sekarang sudah tidak melakukan aktivitas produksi yaitu PT. Shung Chang Indonesia.
Karyawan yang akan terdampak sekitar 250 orang. Faktornya sama karena sepi order. Namun sampai sekarang belum ada informasi lebih lanjut dari pihak perusahaan tersebut.
Baca Juga: Disnaker Kota Banjar Tegaskan Perusahaan Bayar Upah Tak Sesuai UMK Dapat Dipidana
“Laporan terakhir PT Shung Chang yang di Situbatu informasinya akan tutup itu menurut informasi dari HRD tapi sampai sekarang belum ada laporan penutupan belum ada informasi lagi dari HRD,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)