harapanrakyat.com – Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, menargetkan pembangunan 24 sumur imbuhan untuk meminimalisir dampak banjir di Kota Bandung, Jawa Barat. Rencananya, tahun ini Pemkot Bandung bakal melakukan pembangunan infrastruktur tersebut.
Baca Juga : Minimalisir Banjir Kawasan Margahayu, Pemkot Bandung Bangun Kembali Kolam Retensi
Kepala DSDABM Didi Ruswandi mengatakan, untuk mengantisipasi banjir di Kota Bandung ini, maka di setiap RT memiliki 10 sumur imbuhan dangkal.
“Setiap tahun, kita biasanya membuat 10 sumur imbuhan dalam, tapi tahun ini targetkan 24 sumur imbuhan,” ungkapnya di Kota Bandung, Rabu (21/2/2024).
Ia menerangkan, di Kota Bandung terdapat 12 sub daerah aliran sungai, genangan terbesar yakni di Sungai Cinambo dengan volume 24 ribu meter kubik.
“Untuk menyelesaikannya butuh kolam retensi dengan kedalaman 4 meter dan tiap kedalamannya bisa menampung 6.177 meter kubik,” katanya.
Ia mengakui, daerah yang kerap terjadi banjir adalah Pasar Induk Gedebage dan persimpangan Jalan Soekarno Hatta. Kemudian di Kawasan Cicadas, Kawaluyaan, Margahayu, Rancabolang dan Flyover Kiaracondong.
Pemerintah Kota Bandung Lakukan Audit Lingkungan Rawan Banjir
Sementara itu, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menjelaskan, Pemkot Bandung segera melakukan audit lingkungan rawan banjir di Kota Bandung. Menurutnya, faktor terjadinya banjir ini karena drainase yang dangkal dan sempit. Kemudian perilaku buang sampah sembarangan, sedimentasi sungai, termasuk kontrol pemerintah yang belum ditegakkan secara masif.
Baca Juga : Kolam Retensi Belum Optimal Atasi Ancaman Banjir, Pemkot Bandung Buka Suara
“Seperti di Ujungberung, drainasenya yang sempit dan dangkal. Untuk menyelesaikannya harus ada kegiatan di luar program dan secara rutin. Kita juga harus buka semua drainase di Kota Bandung agar tidak ada penyumbatan yang menyebabkan banjir,” ujarnya.
Selain itu, penguatan kontrol terhadap perizinan pembangunan harus ditingkatkan. Hal tersebut, sebab banyak bangunan yang justru menambah persoalan banjir saat telah berdiri. Salah satunya karena bangunan tersebut tidak memiliki Amdal.
Ema menambahkan, pihaknya akan mengusulkan agar rutin melaksanakan program Bebersih Bandung. Minimalnya satu kali setiap tiga bulan. Hal itu untuk meminimalisir dampak banjir di Kota Bandung. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)