Sunnah memakai cincin di dalam Islam itu sangat penting. Seorang Muslim harus tahu bagaimana sunnah dalam memakai cincin. Sunnah Rasul ini perlu para lelaki Muslim perhatikan dengan baik.
Baca Juga: Hukum Mencukur Rambut Bayi Beserta Serba Serbinya
Jangan sampai seorang Muslim asal dalam menggunakan perhiasan ini. Bagaimanapun juga, sunnah Rasulullah SAW menjadi pedoman kehidupan.
Sunnah Memakai Cincin dalam Islam
Cincin adalah salah satu aksesori yang sudah ada sejak lama. Ternyata, cincin sudah ada semenjak zaman Nabi Muhammad SAW, atau bahkan lebih tua lagi.
Jadi, dapat dikatakan bahwa cincin bukan suatu hal baru di dalam sejarah peradaban Islam. Menurut hadits, Nabi Muhammad SAW mengenakan cincin selama hidupnya.
Tidak hanya untuk perempuan, laki-laki juga bisa menggunakan cincin. Agama Islam membolehkan para pengikutnya untuk menggunakan aksesori tubuh, namun tidak yang berlebihan.
Aturan memakai cincin ini sangat penting agar tidak melanggar sunnah yang sudah ada. Dengan begitu, pemakaiannya tidak akan menimbulkan dosa dan bertentangan dengan ajaran yang sudah ada.
Sunnah Nabi Muhammad SAW
Cincin memang sudah ada sejak lama. Akan tetapi, model dan tujuan penggunaan cincin saat ini sudah sangat berbeda.
Di zaman dulu, laki-laki hanya menggunakan cincin setelah pertunangan atau pernikahan. Namun, sekarang cincin bisa untuk penggunaan harian.
Agama Islam sendiri memperbolehkan laki-laki mengenakan cincin, selama itu bukan berbahan dasar emas. Jadi, para lelaki Muslim bisa memilih cincin dengan bahan yang sesuai.
Nabi Muhammad SAW sendiri menggunakan cincin semasa hidupnya. Penjelasan terkait ini tertuang di dalam hadits riwayat Bukhari.
Nabi SAW bersabda, “Sungguh aku membuat cincin dari perak yang terdapat ukiran Muhammad Rasulullah”. Dengan begitu, menggunakan cincin bisa menjadi sunnah.
Tujuan utama Nabi Muhammad SAW menggunakan cincinnya adalah untuk menjadi stempel surat dakwah. Rasulullah SAW memang aktif mengirimkan surat dakwah ke seluruh penjuru dunia dan cincin ini sangat memudahkannya.
Rasa Syirik
Sunnah memakai cincin di dalam Islam ini tetap harus menjadi perhatian. Para umat Muslim juga harus mengerti bahwa cincin berfungsi sebagai perhiasan.
Pengguna cincin boleh menggunakan perhiasannya ini kapan saja. Hanya saja, jangan pernah menggunakannya karena anggapan atau keyakinan cincin tersebut memiliki kekuatan mistis.
Baca Juga: Adab Sebelum Tidur, Salah Satunya Baca Ayat Kursi
Meski untuk berpikiran positif, hal ini termasuk syirik. Umat Muslim tidak boleh mempercayai sebuah benda bisa mendatangkan manfaat atau keuntungan yang mampu menolak mudharat atau bala’.
Ketika syirik, maka sunnah memakai cincin menjadi haram. Syirik akan menjerumuskan penggunakan ke suatu dosa besar yang tidak akan pernah terampuni, seperti di dalam QS. An-Nisa: 48.
Kisah Penggunaan Cincin Nabi Muhammad SAW
Memakai cincin menjadi sunnah rasul karena pada zaman dulu, Nabi Muhammad SAW menggunakannya. Di zaman itu, nabi menggunakannya sebagai stempel di dalam surat.
Rasulullah SAW dulu hendak menuliskan surat untuk para kaisar, seperti Kaisar Romawi, Najasyi Ethiopia, dan juga Kaisar Persia.
Menurut para sahabat, raja-raja tersebut tidak akan mau menerima surat yang dikirim jika tidak ada stempel yang resmi.
Oleh karena itu, muncul sunnah untuk menggunakan cincin. Bahkan setelah Nabi Muhammad SAW meninggal, cincin tersebut tetap Khulafaur Rasyidin gunakan sebagai stempel surat.
Adapun sunnah memakai cincin dalam Islam mengatur penempatan penggunaan cincin. Perempuan sendiri bisa menggunakan cincin di jari manapun, baik di tangan kanan maupun kiri.
Hal itu berbeda dengan aturan untuk para lelaki Muslim. Syarat untuk menggunakan cincin menurut Imam Nawawi adalah di jari kiri maupun kanan, hanya saja para ulama memiliki perbedaan pendapat.
Untuk Salaf sunnah, kebanyakan menggunakan cincin di jari tangan kanan, dan sebagian lainnya dari tangan kiri. Sementara menurut Imam Malik, sunnah menggunakan cincin adalah di jari kiri.
Baca Juga: Sunnah Nabi Ketika Makan, Penyebab Mendapat Pahala dan Keberkahan
Imam Malik juga memakruhkan penggunaan jari di tangan kanan. Namun, Ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa jari kanan lebih afdol untuk cincin karena untuk berhias diri dan tangan kanan itu lebih mulia.
Jadi, perempuan dan laki-laki sama-sama bisa menggunakan perhiasan satu ini. Hanya saja, para lelaki sebaiknya menggunakan cincin berbahan perak dan lainnya.
Sebab, cincin emas sangat diharamkan untuk para lelaki Muslim. Sunnah dalam memakai cincin ini perlu para umat Muslim taati agar tidak menjadi dosa. (R10/HR-Online)
