harapanrakyat.com,- Sindikat love scamming internasional berhasil dibongkar Dittipidum Bareskrim Polri. Diketahui para pelaku dalam kasus love scamming ini mampu meraup keuntungan hingga puluhan miliar dalam setiap bulannya.
Baca Juga: Bareskrim Polri Gerebek Gudang Pengoplos Gas Elpiji di Garut
Dalam melancarkan aksinya, para pelaku penipuan ini menggunakan sejumlah aplikasi kencan lewat handphone maupun laptop. Biasanya mereka menggunakan aplikasi kencan Tantan, Tinder, Bumble, hingga OkCupid.
Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, mengatakan, pihaknya berhasil menangkap 21 pelaku dalam kasus tersebut. Dari 21 pelaku, 2 pelaku diantaranya WNA (Warga Negara Asing) asal Tiongkok.
Jajaran Subdit Jatanras Dittipidum Bareskrim Polri menciduk puluhan pelaku sindikat love scamming dari apartemen di Petamburan. Tepatnya kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu (17/1/2024).
Selain mengamankan para pelaku, polisi juga menyita beberapa barang bukti, seperti laptop, puluhan unit handphone, dan lainnya.
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Sindikat Love Scamming Internasional
Djuhandhani mengatakan, dari 21 orang pelaku, pihaknya sudah menetapkan 3 orang sebagai tersangka. Rinciannya, dua pelaku WNA Tiongkok, dan satu pelaku WNI.
“Masing-masing pelaku ini punya empat karakter berbeda. Jadi, dari 21 orang pelaku ini bisa meraup untuk kurang lebih sekitar 40 sampai 50 miliar rupiah per bulannya,” terang Djuhandani, Jumat (19/1/2024), saat konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, dikutip dari suara.com.
Baca Juga: Demi Gaya Hidup, Dua Pasutri Kompak Bisnis Skincare Fiktif di Tasikmalaya
“Pagi tadi kita juga sudah kembangkan lagi satu orang. Saat ini masih dalam proses penyidikan,” imbuhnya.
Lanjutnya menyebutkan, untuk jumlah total korban dalam kasus ini mencapai 367 orang. Korbannya kebanyakan WNA asal Argentina, Amerika, Brazil, Jerman, Turki, Afrika Selatan.
Kemudian, WNA asal Maroko, Portugal, New Jersey, Hungaria, Austria, Yordania, Kanada, Inggris, Italia, India, Filipina, Thailand, Rumania, dan Colombia. Sedangkan, korban asal WNI 1 orang.
Modus Pelaku Love Scamming
Modus dari sindikat love scamming internasional itu, para pelaku pura-pura mencari pasangan. Kemudian setelah mendapatkan korban, mereka minta nomor handphone supaya nantinya bisa komunikasi percintaan. Bahkan sampai mengirim foto-foto seksi agar dapat meyakinkan korbannya.
Kalau korbannya sudah yakin, maka pelaku akan merayunya dengan modus menjalankan bisnis online shop (toko online) bersama melalui sebuah situs, yakni http:sop66hccgolf.
Sebagai syarat untuk membuka toko online, para pelaku pun menyuruh korbannya untuk deposit Rp 20 juta.
Atas perbuatannya itu, tiga tersangka dalam sindikat love scamming jaringan internasional itu kini mendekam di Rumah Tahanan Bareskrim Polri. Sedangkan, 18 orang pelaku lainnya hanya wajib lapor.
Baca Juga: Terkuak! Tarif Travel Umroh Abal-Abal di Garut Rp 30 Juta per Orang
“Untuk ketiga tersangka kami menjeratnya dengan UU No. 19 Tahun 2016 tentang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), dan atau Pasal 378 KUHP. Ancaman hukumannya penjara selama 6 tahun,” pungkas Djuhandhani. (Eva/R3/HR-Online)
