harapanrakyat.com – Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Jawa Barat, menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir. Tahun ini, target tersebut mencapai Rp 850 juta.
Kabid Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Muhammad Nur Effendi mengatakan, realisasi pendapatan retribusi parkir tahun lalu melampaui target. Tahun 2023, target pendapatan sebesar Rp 800 juta dengan realisasi Rp 819 juta.
“Kami mengelola retribusi parkir yang tersebar di 52 titik parkir di tepi jalan,” katanya, Selasa (23/1/2024).
Baca Juga : Tarif Parkir Baru di Obyek Wisata Pangandaran Mulai Diberlakukan, Segini Besarannya
Nur Effendi mengakui, pihaknya hanya mengelola dan menarik retribusi parkir yang berada pada tepi jalan atau on street di Cimahi. Sementara untuk parkir di dalam atau off street, seperti di rumah sakit ataupun mal, menjadi wewenang Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda).
Adanya penambahan titik-titik parkir tahun 2023, Nur Effendi menjelaskan, hal itu sudah melalui kajian terlebih dulu. Jumlah penambahan tersebut sejumlah tiga titik yang berada di Jalan Citeureup, HMS Mintareja, dan Jalan Mahar Martanegara Kota Cimahi.
“Ada tiga titik parkir yang baru. Setelah kami lakukan kajian sebelumnya, dan beruntung lokasi tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan titik parkir baru,” ucapnya.
Mengenai besaran retribusi parkir, lanjut Nur Effendi, hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Cimahi Nomor 27 tahun 2020 tentang Retribusi Jasa Umum. Untuk tarif parkir bus/truk besar Rp 5000, bus/truk sedang Rp 4000.
Baca Juga : Jaga Kenyamanan, Pemkot Bandung Relokasi 50 PKL Kawasan Saparua
Sedangkan untuk kendaraan angkutan barang jenis mobil boks dan pikap Rp 3000, kendaraan roda empat/roda tiga/sedan dan sejenisnya Rp 3000. Kemudian, kata Kabid Lalu Lintas Dishub Cimahi ini, retribusi parkir untuk sepeda motor Rp 2000.
Nur Effendi juga mengatakan, parkir di Kota Cimahi itu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kawasan perekonomian, kawasan pendidikan, dan kawasan umum. Kawasan perekonomian, kata Nur Effendi, menjadi yang paling potensial pada setiap wilayahnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)