harapanrakyat.com – Peternak ayam petelur di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terancam bangkrut. Hal itu lantaran mahalnya harga pakan ayam yang saat ini mencapai Rp 450 ribu per 50 kilogram. Murahnya harga jual telur pun memperparah keterpurukan para peternak.
Seorang peternak di Kampung Sukamanah Desa Pangauban Batujajar Agus Sopian (62) mengatakan, dalam satu hari ia harus memberi pakan sebanyak 50 kilogram untuk 400 ayam petelur. Dari ratusan ayam yang ia ternak itu, ia hanya mampu panen sebanyak 15 kilogram.
Agus mengaku, dari hasil panen telur itu pun tidak bisa menutupi pengeluaran hariannya lantaran harga telur saat ini hanya Rp 23 ribu per kilogram.
Baca Juga : Harga Terus Meroket, Pedagang Daging Ayam Ras di Bandung Barat Menjerit
“Dalam satu hari saya panen 15 kilogram (telur ayam) dengan harga jual sekitar Rp 345 ribu. Untuk menutupi kebutuhan pakan saja gak bisa. Belum lagi kebutuhan operasional harian lainnya. Harga pakan mulai naik beberapa bulan terakhir, tapi yang paling tinggi itu baru seminggu ke belakang,” ungkapnya, Rabu (24/1/2024).
Agus menuturkan, akibat mahalnya harga pakan ini, ia pun terpaksa mengutang ke supplier pakan agar peternakan ayam petelurnya tetap berjalan. Namun, utangnya ke penjual pakan saat ini sudah tidak bisa ia tutupi dengan pendapatannya. Ia pun mengaku gelisah dengan kondisi seperti ini.
“Setiap hari, saya memberi ayam dua kali makan. Dalam satu kali makan habiskan 50 kilogram. Sebenarnya sudah niat mau gulung tikar, mau tutup saja. Soalnya gak seimbang antara harga telur dan pakan,” tuturnya.
Mahalnya Bahan Baku Picu Harga Pakan Ayam Petelur
Ia memperkirakan, mahalnya pakan ayam ini lantaran mahalnya harga bahan baku pakan berupa jagung dan kedelai.
Baca Juga : Kendalikan Inflasi di Indonesia, Pemerintah Perlu Lakukan Ini!
Agus pun berharap pemerintah baik pusat maupun daerah, dapat segera memberi solusi kegelisahan para peternak ayam petelur ini. Sebab, jika kondisi mahalnya pakan ayam petelur terus naik, maka akan berdampak pada para peternak.
“Kami ingin harga pakan murah. Saat ini, tidak ada keseimbangan antara harga pakan dan telur ayam. Jadi, tolong pemerintah segera mencari solusi terhadap kegelisahan para peternak yang saat ini sedang terhimpit masalah,” katanya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)