Orang yang berhak menerima sedekah penting untuk kita pahami. Menurut ajaran Islam, keluarga memiliki hak utama sebagai penerima sedekah. Rasulullah SAW menekankan bahwa memberikan sedekah kepada anggota keluarga yang membutuhkan adalah prioritas.
Pendekatan menurut ajaran Islam ini mencerminkan nilai-nilai keberdayaan dan solidaritas dalam masyarakat Muslim. Selain keluarga, tetangga yang membutuhkan juga termasuk dalam kategori penerima sedekah.
Al-Quran dan hadits menegaskan pentingnya berbuat baik kepada tetangga yang memerlukan bantuan, seperti janda, duda, atau anak yatim piatu. Dengan memberikan sedekah kepada tetangga, bukan hanya pahala dari sedekah itu sendiri yang didapatkan. Tetapi juga terjalin silaturahmi yang merupakan nilai yang sangat dihargai dalam ajaran Islam.
Baca Juga: Tata Cara Sedekah Subuh, Mendatangkan Pahala yang Besar
Selain pemberian langsung kepada keluarga dan tetangga, memberikan sedekah melalui lembaga penyalur juga diakui sebagai bentuk amal yang sah. Hal ini mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan solidaritas dalam rangka membantu sesama yang kurang mampu.
Orang yang Berhak Menerima Sedekah, Ini Urutannya
Memberikan sedekah pada bulan Ramadhan juga mencerminkan sikap dermawan yang disukai oleh Allah SWT. Selain itu, banyak orang masih bingung mengenai siapa yang sebenarnya berhak menerima sedekah dari mereka.
Bagi yang masih merasa kebingungan, mari kita simak penjelasannya bersama-sama.
Sedekah kepada Sanak Keluarga
Memberikan sedekah kepada anggota keluarga menjadi prioritas utama. Penting untuk tidak memberikan kepada orang lain jika di dalam keluarga masih ada yang memerlukan bantuan.
Selain risiko dampak buruk secara sosial, memberikan kepada keluarga lebih dulu sesuai dengan ajaran agama Islam. Sebagaimana dalam sebuah hadits menyampaikan, memahami hak keluarga dalam menerima sedekah merupakan tindakan yang mendapat restu dan mengurangi dosa-dosa di mata Allah SWT.
Rasulullah juga menyampaikan kepada kaum wanita tentang pentingnya bersedekah. Rasulullah menyadari bahwa sebagian kaum wanita termasuk penghuni neraka.
Singkatnya, dalam sebuah kejadian, Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud, mengunjungi Rumah Rasulullah SAW dan menyatakan niatnya untuk menyedekahkan perhiasannya.
Namun, suaminya sebelumnya menekankan bahwa suami dan anak perempuannya adalah yang berhak menerima sedekahnya daripada orang lain. Rasulullah SAW mengonfirmasi bahwa memberikan sebagian rezeki kepada suami dan anak adalah prioritas yang benar, sesuai dengan riwayat Bukhari.
Tentu jelas bukan, bahwa orang yang berhak menerima dari kita adalah keluarga terlebih dahulu. Dengan dasar hadits tersebut, para ulama juga sepakat bahwa keluarga memiliki prioritas utama daripada dengan pihak lain.
Bahkan, Imam Baghawi menegaskan bahwa memberikan nafkah kepada istri dan anak adalah tanggung jawab yang harus menjadi prioritas.
Baca Juga: Cara Menghindari Riba dan Bahayanya, Jangan Anggap Remeh
Dengan merinci penjelasan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa orang yang layak menerima sedekah adalah anggota keluarga yang tergolong dalam kategori miskin, fakir, atau memiliki banyak hutang.
Standar ini berdasar pada hakikat mereka yang berhak menerima. Bukan hanya terkait dengan kurang mampu dari segi strata sosial semata.
Berbagi ke Tetangga yang Memerlukan
Memberikan sebagian rezeki kepada tetangga yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Setelah memberikan kepada anggota keluarga, orang yang berhak menerima sedekah selanjutnya adalah tetangga, seperti janda, duda, atau anak yatim piatu.
Prinsip ini juga tercantum dalam Al-Quran, surat An-Nisa ayat 36.
Ketika kita memberikan sebagian rezeki kepada tetangga, berbagai kebaikan akan berlipat ganda. Selain mendapatkan pahala, kita juga menjalin silaturahmi yang memberikan tambahan kebaikan.
Sungguh luar biasa, Allah SWT memberikan berbagai peluang kepada hamba-Nya yang berusaha menuju surga. Konsep ini juga ditegaskan dalam Hadits riwayat Muslim.
Serahkan ke Lembaga Penyalur
Memberikan kepada lembaga penyalur bukanlah masalah besar, terutama jika Anda ingin menyisihkan sebagian dari kekayaan. Melalui lembaga terpercaya, bantuan dapat tersalur kepada mereka yang membutuhkan. Keberadaan lembaga penyalur juga memberikan saluran dan wadah yang efektif untuk mendistribusikan bantuan dengan lebih terorganisir.
Baca Juga: Pengertian Amal Jariyah dan Keutamaannya dalam Islam
Penting memahami mengenai orang yang berhak menerima sedekah. Ajaran agama Islam menekankan bahwa keluarga memiliki hak utama sebagai penerima. Kemudian, selanjutnya tetangga yang membutuhkan, serta melalui lembaga penyalur sebagai bentuk amal yang sah. Memberikan sedekah bukan hanya tentang kewajiban, tetapi juga kepedulian terhadap hak-hak sesama yang membutuhkan sesuai ajaran agama Islam. (R10/HR-Online)