harapanrakyat.com – Untuk mengendalikan laju inflasi dalam negeri maka harus ada intervensi pemerintah terutama dalam hal perbaikan tata kelola niaga. Jika pemerintah mampu melakukan intervensi ini, maka hal itu pun akan berdampak pada tingginya daya beli masyarakat.
Anggota DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengatakan, terkait laju inflasi ini berarti berbicara proses pergerakan barang dari hulu ke hilir. Lantaran menyangkut proses, maka kata ia, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian serius.
Ia mencontohkan, jika berbicara mengenai hasil bumi misalnya hasil pertanian atau peternakan, maka ongkos produksinya harus lebih murah ketimbang harga jualnya. Namun pada kenyataannya di lapangan, ongkos produksi ini terkadang lebih mahal karena beberapa faktor.
Baca Juga : Harga Terus Meroket, Pedagang Daging Ayam Ras di Bandung Barat Menjerit
“Misalnya harga pupuk yang seharusnya subsidi, namun ternyata petani kesulitan memperolehnya. Atau mungkin ketika mestinya panen lagi ramai, tahu-tahu barang impor datang. Sehingga akhirnya hasil bumi kita tenggelam. Jadi itu namanya pengelolaan tata niaga,” ucap Dede Yusuf, Sabtu (20/1/2024).
Hal tersebut ia ungkapkan saat melakukan kunjungan ke daerah pemilihan (kundapil) di Bandung Barat, Jawa Barat, setelah berdialog dengan masyarakat. Dalam kundapil itu, Dede Yusuf didampingi tenaga ahlinya, Saeful Bachri.
Upaya lainnya dalam upaya mengendalikan laju inflasi ini dengan bantuan alat mesin pertanian yang dapat memangkas ongkos produksi dan waktu. Dalam hal ini, pemerintah bertindak sebagai supporting pengelolaan pertanian.
Tujuan akhirnya agar harga jual petani lebih tinggi dari ongkos produksinya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor mengendalikan laju inflasi.
“Kalau sekarang kan harga jual kadang-kadang berada di bawah harga produksi. Akhirnya petani pun merugi. Itu yang harus kita selamatkan,” tuturnya.
Optimalisasi Gudang Logistik Mampu Jaga Laju Inflasi
Kemudian, lanjut Dede Yusuf, hadirnya pusat penampungan atau gudang logistik hasil bumi. Tempat ini, lanjut ia, pemerintah melalui BUMN membeli hasil bumi harga standar yang petani sudah untung. Kemudian hasil bumi itu disimpan di gudang itu, sehingga harganya tidak turun.
Baca Juga : IPH Bandung Barat Naik, Pemkab Cari Solusi Intervensi Harga 3 Bahan Pangan
Tidak kalah penting soal distribusi antara dari hulu ke hilir. Selama ini, kata Dede, yang terjadi di lapangan itu perantara yang menguasai distribusi ini.
“Mereka membeli hasil bumi dari petani dengan harga murah kemudian ia jual dengan ke pasar dengan harga lebih mahal. Inilah yang akhirnya petani dan peternak atau nelayan tidak dapat keuntungan. Pengendalian laju inflasi ini, intervensi pemerintah sangat perlu melindungi sektor hulu melalui tata kelola niaga,” ucapnya. (Ecep/R13/HR Online)