harapanrakyat.com,- Jembatan anti gempa di Indonesia ini dibangun dengan teknologi LUD (Look Up Device). Teknologi buatan Perancis itu merupakan perangkat khusus untuk anti gempa.
Lokasi jembatan yang memiliki desain ikonik itu berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Jembatan ini terkenal dengan nama Jalan Layang Pasupati, dan menjadi jembatan layang pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi LUD.
Merangkum dari berbagai sumber, dinamai Jalan Layang Pasupati karena jembatan tersebut menghubungkan dua jalur utama, yaitu Jalan Pasteur dengan Jalan Surapati.
Uniknya, jembatan sepanjang 2,8 kilometer dengan lebar 30-60 meter itu memiliki cable stayed, yakni jembatan tanpa tiang pancang/kaki.
Cable stayed dengan panjang 161 meter terbentang di atas Lembah Cikapundung, dan sebagian lagi membentang di atas Jalan Pasteur.
Baca Juga: Pembangunan Jembatan Walahar di Karawang Telan Anggaran Rp 52 Miliar
Kekuatan jembatan anti gempa di Indonesia ini mendapat topangan 19 kabel baja yang meliputi 9 kabel baja di sebelah Timur, dan 10 kabel baja di sebelah Barat.
Dalam satu kabel baja berisi 19 kabel ukuran kecil yang terdiri dari 7 kabel dengan ukuran lebih kecil. Kemudian, 10 kabel dibuat berpasangan dan dipasang sebelah Barat.
Secara keseluruhan jembatan layang anti gempa ini menggunakan sebanyak 663 unit segmen dengan 46 tiang sebagai penopangnya.
Jalan Layang Pasupati Satu-satunya Jembatan Anti Gempa di Indonesia
Jalan Layang Pasupati yang melewati Lembah Cikapundung itu merupakan jembatan anti gempa penghubung Kota Bandung bagian Utara dengan bagian Timur.
Baca Juga: Walikota Banjar Sebut Jembatan Parungsari Bisa Bertahan Sampai 100 Tahun
Selain itu, Jalan Layang Pasupati juga menjadi jalan layang terpanjang di Kota Bandung, dan terpanjang kedua di Indonesia. Sedangkan terpanjang pertamanya Jembatan Suramadu di Madura.
Jika malam hari Jalan Layang Pasupati nampak terangi oleh lampu sorot warna-warni pada bagian tengahnya. Dengan semua keunikannya itu, jalan layang ikonik ini menjadi ikon baru Kota Bandung.
Adapun tujuan dari pembangunan jalan layang yang menjadi jembatan anti gempa di Indonesia tersebut yaitu, untuk mengurangi masalah kemacetan sekaligus menambah sarana lalu lintas di Kota Bandung.
Bahkan dengan adanya jalan layang tersebut, arus lalu lintas kendaraan yang datang dari wilayah Jabodetabek dan sekitarnya ke Kota Bandung menjadi semakin mudah. (Eva/R3/HR-Online)