harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, gelontorkan beras murah (SPHP) sebanyak 18 ton untuk warga masyarakat.
Diketahui harga beras medium di Pasar tradisional Kota Banjar saat ini kian melambung hingga menyentuh harga Rp 14 ribu per kilogram. Hal itu akibat langkanya pasokan barang.
Kepala DKP3 Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, mengatakan, secara regional untuk pasokan beras saat ini memang sedang terjadi kelangkaan akibat adanya defisit. Hal ini pun mempengaruhi harga di tingkat pasar.
Pihaknya telah memprediksi kondisi tersebut dengan mengajukan alokasi beras stabilitasi pasokan harga pangan (SPHP) ke Perum Bulog. Tujuannya untuk membantu menstabilkan harga di tingkat pasar.
Baca Juga: Harga Beras Medium di Kota Banjar Meroket hingga Rp 14 Ribu/Kg, Pedagang Ungkap Penyebabnya
Adapun stabilitasi pasokan harga pangan atau beras SPHP tersebut dijual dengan harga eceran tertinggi Rp 10.900 per kilogram.
“Secara regional harga terus naik tapi kita sudah ada langkah penyaluran beras SPHP dari Bulog. Beras ini hanya untuk stabilitas harga saja,” kata Yoyon kepada harapanrakyat.com, Selasa (23/1/2023).
Lanjutnya menyebutkan, pihaknya mendapat alokasi sebanyak 18 ton beras SPHP dari Bulog. Beras SPHP tersebut sudah mulai terdistribusi sejak awal Januari melalui toko penyalur yang tersebar di 9 kios atau toko.
Masing-masing kios mendapat kuota sebanyak 2 ton untuk satu bulan. Pembelian beras SPHP ini juga dibatasi. Setiap warga hanya bisa membeli beras SPHP maksimal 20 kilogram.
“Agar merata pembelian kami batasi maksimal 20 kilogram. Kios yang mendapat distribusi juga hanya hanya kios yang memenuhi persyaratan,” katanya.
Gelontorkan Beras Murah, DKP3 Kota Banjar Sebut Ketersediaan Beras Mencukupi
Lebih lanjut ia mengatakan, terkait ketersediaan beras saat ini cadangan beras untuk warga masyarakat masih mencukupi. Ketersediaan beras masih tersedia sebanyak 10.000 ton beras.
Namun begitu ia menegaskan ketersediaan beras tersebut tidak bisa dialokasikan untuk menstabilkan harga beras di tingkat pasar. Hanya untuk cadangan pangan di daerah.
“Ketersediaan aman. Masih sekitar 10.000-an ton dan itu mampu untuk 5 bulan ke depan tapi ini untuk cadangan. Kalau stabilitas harga harus ada intervensi pemerintah dengan Bulog,” katanya.
Baca Juga: Komoditas Beras Jadi Incaran Warga Kota Banjar saat Pasar Murah
Terpisah, Kepala Dinas KUKMP Kota Banjar, Sri Sobariah, mengatakan, kenaikan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini karena faktor petani belum memasuki masa panen.
Biasanya ketika ketersediaan beras lokal berkurang para pedagang akan mencari pasokan dari luar daerah.
“Analisanya karena sekarang ini belum musim panen gabah tidak banyak yang menjual sehingga berdampak ke pasokan beras menjadi berkurang,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)