Golongan Assabiqunal Awwalun merupakan salah satu teladan dalam Islam. Istilah Assabiqunal Awwalun memiliki arti orang-orang atau golongan yang pertama kali masuk Islam. Diantara golongan tersebut merupakan khalifah yang menjadi sasaran dakwah Nabi Muhammad setelah mendapatkan wahyu.
Assabiqunal Awwalun adalah mereka yang terdepan dalam memeluk Islam. Setelah menerima wahyu pertama, Surat Al-Alaq ayat 1-5, Nabi Muhammad kemudian diwahyukan dengan Surat Al-Muddasir ayat 1-7.
Setelah menerima wahyu kedua ini, Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan dakwah. Awalnya, Rasulullah SAW melakukan dakwah secara rahasia, mulai dari lingkungan keluarga dan kerabat terdekat.
Baca Juga: Wafatnya Ali bin Abi Thalib Tragis, Ditikam Ibnu Muljam Ketika Shubuh
Mereka yang pertama kali menerima dakwah secara langsung dari Nabi Muhammad SAW dan mengikuti Islam disebut sebagai Assabiqunal Awwalun.
Istilah “Assabiqunal Awwalun” merujuk kepada orang-orang yang pertama kali memeluk Islam pada awal dakwah Nabi Muhammad SAW, menyebarkan ajaran Islam.
Golongan Assabiqunal Awwalun yang Mendapatkan Jaminan Surga
Ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah secara rahasia, ia mengajak kerabat, keluarga, dan sahabat terdekatnya untuk masuk Islam sebelum menyebarkan dakwah secara terang-terangan. Mereka yang menerima ajakan tersebut dikenal sebagai assabiqunal awwalun, yang berarti mereka adalah orang-orang pertama yang memeluk Islam, baik dari kalangan muhajirin maupun anshar.
Periode dakwah Nabi kepada orang-orang terdekat hanya berlangsung selama 3 tahun sebelum turunnya wahyu surat Al-Muddatsir ayat 1-7 yang mengizinkan menyebarkan Islam secara lebih terbuka.
Kisah para assabiqunal awwalun tersebut mencerminkan perjalanan mereka dalam mencari kebenaran tauhid hingga mereka sepenuhnya memeluk Islam.
Khadijah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Muhammad SAW, merupakan salah satu yang pertama memeluk Islam pada awal kenabian, menjadi pilar utama dalam penyebaran agama Islam.
Menurut penelitian dalam jurnal berjudul ‘The Position and Participation of Khadijah in Developing Da’wah in Islam at The First Period,’ Nabi Muhammad SAW awalnya berdakwah secara rahasia kepada orang-orang yang dipercayainya, sebagai langkah pencegahan terhadap penolakan yang mungkin terjadi atas hal baru.
Khadijah sebagai orang terdekat Nabi Muhammad menjadi salah satu yang pertama menerima dakwah tersebut. Dia menjadi perempuan pertama yang mengakui bahwa Muhammad SAW adalah utusan Allah. Kontribusi dan dukungannya terhadap dakwah Islam sangat nyata, sehingga kepergiannya menjadi pukulan berat bagi Nabi Muhammad.
Abu Bakar Ash-Siddiq
Abu Bakar Ash-Siddiq sahabat utama Nabi Muhammad SAW, adalah salah satu dari golongan assabiqunal awwalun, yang pertama-tama memeluk Islam. Sejak kecil, Abu Bakar terkenal sebagai sosok baik dan dermawan. Ketika dewasa, dia menjadi pedagang kaya raya yang selalu membantu yang membutuhkan.
Baca Juga: Keteladanan Abu Bakar yang Bisa Menjadi Inspirasi Umat Muslim
Ketika Nabi Muhammad menerima wahyu pertama, Abu Bakar adalah orang pertama yang diajak untuk mempercayai bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Dengan penuh keyakinan, Abu Bakar langsung menerima Islam dan menjadi pendukung setia dakwah Nabi.
Karena sikap jujur dan dukungannya yang teguh, dia mendapat gelar “Ash-Shiddiq”, yang berarti orang yang jujur. Abu Bakar juga menjadi orang pertama yang secara terang-terangan menyampaikan peristiwa Isra Mi’raj.
Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib, keponakan Nabi Muhammad, adalah salah satu dari assabiqunal awwalun yang memeluk Islam pada usia 10 tahun. Meskipun memiliki hubungan keluarga dengan Nabi, Ali tidak langsung menerima Islam. Namun, setelah pertimbangan dan diskusi dengan pamannya, Ali akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
Sa’ad bin Abi Waqqash
Sa’ad bin Abi Waqqash seorang panglima perang dalam masa Nabi Muhammad, adalah salah satu dari golongan assabiqunal awwalun yang mendapat jaminan masuk surga. Saat Islam mulai menyebar di Mekkah, Sa’ad menerima Islam setelah mendengar kabar dari Abu Bakar.
Meskipun keluarganya menentang keputusannya untuk memeluk Islam, Sa’ad tetap teguh dalam keyakinannya. Ibunya bahkan mogok makan dan minum sebagai ancaman, namun Sa’ad tidak goyah. Dia menjadi salah satu pahlawan dalam Perang Badar dan terkenal dengan keberaniannya dalam menghadapi musuh.
Zaid bin Haritsah
Zaid bin Haritsah seorang budak yang kemudian menjadi anak angkat Nabi Muhammad, adalah salah satu dari assabiqunal awwalun. Ia memeluk Islam setelah mendengar kabar tentang kedatangan seorang nabi bernama Ahmad.
Meskipun awalnya terkenal sebagai budak, Zaid menerima pendidikan dari Nabi Muhammad dan akhirnya Rasulullah SAW mengangkat Zaid menjadi anaknya. Meskipun ayat tentang panggilan anak angkat kemudian turun, Zaid tetap terkenal sebagai Zaid bin Muhammad.
Utsman bin Affan
Utsman bin Affan yang kemudian menjadi Khalifah keempat Islam, adalah salah satu dari golongan assabiqunal awwalun yang menerima Islam setelah mendengar kabar tentang kedatangan Nabi Muhammad.
Baca Juga: Pesan Rasulullah Kepada Umatnya, Ketahui dan Ikuti
Meskipun berhadapan pada tekanan dan siksaan dari keluarganya, Utsman tetap tegar dalam keyakinannya dan akhirnya meninggalkan Mekkah bersama istrinya, Ruqayyah untuk menyebarkan Islam. Utsman terkenal karena kedermawanannya dan kontribusinya dalam memajukan Islam, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf.
Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam adalah salah satu dari assabiqunal awwalun yang masuk Islam pada usia 15 tahun. Dia adalah sepupu dari Nabi Muhammad dan memiliki reputasi sebagai pedagang yang cerdas.
Zubair menerima Islam setelah mendengar kabar tentang kedatangan seorang nabi di Mekkah. Meskipun keluarganya menentang keputusannya, Zubair tetap teguh dalam keyakinannya dan menjadi pendukung setia Islam.
Thalhah bin Ubaidillah
Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu dari assabiqunal awwalun yang masuk Islam setelah mendengar kabar tentang kedatangan Nabi Muhammad. Dia terkenal sebagai pedagang yang cerdas dan sukses sebelum memeluk Islam.
Thalhah menerima Islam setelah mendengar kabar tentang kedatangan seorang nabi di Mekkah. Meskipun menghadapi tekanan dan siksaan dari keluarganya, Thalhah tetap tegar dalam keyakinannya dan menjadi pendukung setia Islam.
Bilal bin Rabah
Nama Bilal terkenal sebagai sosok budak yang berkulit hitam namun ialah yang pertama kali mengumandangkan adzan. Bilal masuk Islam ketika ia masih menjadi budak.
Setelah masuk Islam ternyata Bilal bin Rabah masih harus menghadapi siksa karena majikan mengetahui. Meskipun begitu Bilal tetap teguh dan tidak kembali kafir. Justru ketika mendapat siksaan ia mengucapkan “Allahu Ahad, Allahu Ahad, Allahu Ahad”.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj
Tanpa adanya golongan Assabiqunal Awwalun dalam Islam, mungkin kehidupan tahun ini Islam masih asing. Walaupun Nabi Muhammad sudah menjadi Rasul utusan Allah, namun golongan tersebut juga berjasa dalam membantu menyebarkan ajaran agama Islam.