Selasa, April 15, 2025
BerandaBerita BisnisCara Menghitung Saham Preferen, Pahami Sebelum Investasi

Cara Menghitung Saham Preferen, Pahami Sebelum Investasi

Cara menghitung saham preferen menjadi informasi penting bagi para investor. Saham preferen adalah bentuk saham yang berbeda dari saham biasa. Meskipun keduanya diperdagangkan secara bebas di pasar modal, saham preferen dan saham biasa memiliki perbedaan yang signifikan.

Baik dalam hal penghitungan nilai saham, skema pembagian dividen, dan hak-hak bagi para investor. Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan pemiliknya hak istimewa daripada pemilik saham biasa (common stock). 

Baca Juga: Cara Mengetahui Saham Murah atau Mahal dengan Beberapa Indikator

Hak-hak tersebut dapat berupa klaim yang lebih besar terhadap dividen, hak suara, dan hak dalam proses likuidasi perusahaan. Umumnya, pemilik saham preferen telah menginvestasikan modalnya pada perusahaan sebelum saham tersebut terdaftar di bursa saham.

Selain itu, perusahaan yang membutuhkan tambahan dana dari investor juga dapat menerbitkan saham preferen. Ini dilakukan melalui penjualan gabungan antara obligasi dan juga saham biasa untuk mendapatkan dana segar tambahan.

Cara Menghitung Saham Preferen dan Karakteristiknya

Karena saham preferen memiliki sifat yang berbeda dari saham biasa, terdapat beberapa karakteristik khusus yang dapat kita kenali:

  1. Varian-varian yang berbeda, seperti saham preferen kumulatif, non-kumulatif, partisipasi, dan konvertibel.
  2. Memperoleh prioritas dalam pembagian dividen.
  3. Berhak untuk mengkonversi saham preferen menjadi saham biasa dalam situasi tertentu.
  4. Umumnya milik institusi keuangan atau dana investasi.

Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Nilai Saham Preferen

Beberapa faktor memengaruhi harga saham preferen, termasuk:

1. Kondisi Ekonomi Makro

Pergerakan harga saham preferen terpengaruh adanya indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi per kuartal, tingkat inflasi, jumlah tenaga kerja, dan GDP. Meskipun pergerakan harga saham preferen cenderung lambat dan kurang likuid, kondisi makro ekonomi memiliki dampak yang signifikan.

2. Fluktuasi Mata Uang Rupiah

Nilai tukar Rupiah terhadap mata uang USD juga memengaruhi harga saham preferen. Apresiasi Rupiah menandakan kondisi bisnis yang menarik di Indonesia, yang dapat menarik minat investor asing. Sebaliknya, depresiasi Rupiah dapat mengindikasikan ketidakseimbangan perdagangan yang dapat memicu penarikan investasi asing.

3. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah, termasuk wacana kebijakan, memiliki dampak signifikan pada harga saham preferen. Undang-undang tenaga kerja, kebijakan ekspor-impor, peraturan terkait Penanaman Modal Asing (PMA), semuanya memengaruhi kinerja harga saham preferen.

4. Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

Tata kelola perusahaan yang baik (GCG) menjadi faktor penting karena saham preferen cenderung kurang likuid. Oleh karena itu, investor sebaiknya menghindari saham preferen yang memiliki tata kelola perusahaan yang buruk.

Perhitungan Saham Preferen

Cara menghitung saham preferen dapat bervariasi tergantung pada karakteristik saham preferen yang bersangkutan. Meskipun demikian, terdapat beberapa metode umum yang sering investor gunakan untuk melakukan perhitungan tersebut. 

Berikut adalah langkah-langkah panduan umum untuk menghitung dividen saham preferen:

1. Hitung Nilai Saham Preferen

Untuk menghitung nilai saham preferen, penting untuk mengetahui harga per saham preferen. Informasi ini umumnya terdapat dalam prospektus emisi saham preferen atau laporan keuangan perusahaan terkait.

Baca Juga: Indeks Saham Syariah, Penjelasan dan Kriterianya

Rumus menghitung nilai saham preferen:

Nilai Saham Preferen = Harga Per Saham Preferen × Jumlah Saham Preferen yang Dikeluarkan

2. Hitung Pembayaran Dividen Tahunan

Untuk menghitung dividen tahunan yang dibayarkan, penting untuk mengetahui persentase dividen dari nilai nominal saham preferen per saham. Informasi ini biasanya terdapat dalam prospektus emisi atau laporan keuangan perusahaan.

Rumus menghitung dividen tahunan:

Dividen Tahunan = Nilai Nominal Saham Preferen per Saham × Persentase Dividen

3. Hitung Pembayaran Dividen

Selanjutnya, kita perlu menghitung total dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham preferen. Cara menghitung saham preferen ini dengan mengalikan dividen tahunan dengan jumlah saham preferen yang beredar saat itu.

Rumus menghitung dividen yang dibayarkan:

Dividen yang Dibayarkan = Dividen Tahunan × Jumlah Saham Preferen yang Beredar

4. Hitung Nilai Dividen Kumulatif

Apabila saham preferen adalah saham preferen kumulatif, perlu juga menghitung nilai dividen kumulatif yang belum terbayar, jika ada. Dividen kumulatif adalah dividen yang mengakumulasi jika tidak dibayarkan pada waktunya.

Rumus menghitung dividen kumulatif:

Dividen Kumulatif = Dividen Tertunda Kumulatif per Saham × Jumlah Saham Preferen yang Beredar

5. Hitung Total Pembayaran Dividen

Tambahkan dividen yang akan investor bayarkan dengan dividen kumulatif (jika berlaku) untuk mendapatkan total pembayaran dividen yang harus perusahaan bayarkan kepada pemegang saham preferen.

Rumus menghitung total pembayaran dividen:

Total Pembayaran Dividen = Dividen yang Dibayarkan + Dividen Kumulatif (jika berlaku)

Kelebihan dan Kekurangan

Saham preferen memiliki kelebihan, termasuk partisipasi dan kumulatif, memberikan dividen khusus, nilai dividen yang lebih tinggi, prioritas dalam likuidasi, dan harga modal yang rendah sebelum listing. 

Namun, kekurangannya adalah akses terbatas bagi investor ritel, pembelian minimum yang besar, tidak memiliki hak paksa atas dividen, dan likuiditas rendah, sulit untuk jual-beli saham.

Baca Juga: Rights Issue Saham, Potensi Keuntungan Bagi Investor Lama

Setelah memahami cara menghitung saham preferen dan variasinya, apakah Anda lebih yakin untuk berinvestasi di saham preferen? Meskipun membeli saham preferen mungkin sulit bagi individu karena ketersediaannya yang terbatas dan harganya yang tinggi, jika Anda telah yakin mencobanya tidak ada salahnya. (R10/HR-Online)

Dedi Mulyadi akan revitalisasi museum Batutulis Bogor

Kerahkan Para Ahli, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bakal Revitalisasi Museum Batutulis Bogor

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk merevitalisasi Museum Batutulis di Kota Bogor sebagai langkah strategis memperkuat pendidikan sejarah, khususnya bagi generasi...
Lenovo YOGA Slim 7x, Laptop Tipis Bertenaga dan Stylish

Lenovo YOGA Slim 7x, Laptop Tipis Bertenaga dan Stylish

Setelah masa pre-order yang berakhir pada 30 Juni 2024 silam, Lenovo YOGA Slim 7x kini resmi tersedia di Indonesia. Laptop Lenovo ini menarik perhatian...
Dokter kandungan di Garut Viral

Dokter Kandungan di Garut Viral, Diduga Lecehkan Pasien saat USG, Aksinya Terekam CCTV

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, membuat dunia medis geger. Dokter tersebut diduga melecehkan pasiennya saat menjalani...
Suzuki Eeco 2025, MPV Klasik yang Tetap Menarik

Suzuki Eeco 2025, MPV Klasik yang Tetap Menarik

Maruti Suzuki resmi memperkenalkan mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) terbarunya di India, yaitu Suzuki Eeco 2025. Kendaraan ini membawa angin segar di segmen mobil...
Jabatan struktural kosong

124 Jabatan Struktural Kosong, Pemkab Ciamis Upayakan Pengisian Bertahap

harapanrakyat.com,- Kekosongan jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis saat ini mencapai 124 posisi dari total 728 jabatan yang tersedia, mulai dari eselon IIa...
Serapan gabah petani

Target Serapan Gabah Petani 3 Juta Ton, Anggota DPR RI Rina Sa’adah: Perlu Kolaborasi

harapanrakyat.com,- Anggota Komisi IV DPR RI, Rina Sa'adah meminta perlu adanya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan. Upaya itu untuk mewujudkan target serapan gabah pada...