Kisah Hilal bin Umayyah terlihat jelas dalam Perang Tabuk. Hal ini lantaran sahabat Rasulullah SAW tersebut tertinggal dari perangnya. Karena hal itu, namanya ada dalam sejarah Islam dan perlu umat muslim ketahui dengan baik.
Kisah Hilal bin Umayyah dalam Perang Tabuk
Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa Hilal bin Umayyah memiliki kisah tersendiri dalam Perang Tabuk. Pasalnya, ia termasuk salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang tertinggal dari perang tersebut.
Menyadari hal itu, ia mengakui dosa-dosanya. Akan tetapi, tobatnya mengalami penundaan hingga 50 hari.
Baca Juga: Tokoh Islam dalam Bidang Geografi Beserta Penemuan Berharganya
Pada akhirnya, Allah SWT mengampuninya dengan QS Taubah ayat 117-118. Dalam peristiwa ini, tak hanya Hilal saja yang tertinggal dari perang, namun juga Murarah bin Rabi’ dan Ka’ab bin Malik.
Sebelum mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, hari-harinya begitu memilukan. Karena ketertinggalannya dalam perang ini, kaum muslimin mengasingkannya sampai 40 hari. Setiap harinya ia selalu menangis dan menyesal.
Kehidupan Rumah Tangga Hilal
Dalam sejarah Islam juga mencatat bagaimana kisah rumah tangga Hilal bin Umayyah. Pada suatu ketika, ia pernah mendatangi Rasulullah SAW sembari mengadukan bahwa istrinya sudah berzina dengan Syarik bin Sahma.
Mendapatkan pengaduan tersebut, Rasulullah SAW memintanya untuk menghadirkan 4 saksi. Jika tidak memenuhi hal tersebut, maka ia akan mendapatkan hukuman cambuk di punggungnya.
Namun selang beberapa saat, Jibril turun dengan membawa firman Allah SWT berupa QS An-Nur ayat 6-9. Surat tersebut berisikan bahwa Allah SWT mengetahui ada salah seorang yang berdusta di antara keduanya.
Rasulullah SAW pun meminta Hilal dan istrinya untuk datang lantas menyampaikan firman Allah SWT tersebut. Hilal bersaksi dan bersumpah hingga 5 kali bahwa ia mengatakan yang sebenarnya.
Bahkan ia siap mendapatkan laknat dari Allah SWT apabila ia berdusta. Berbeda dengan istrinya yang ragu untuk bersumpah sebagaimana Hilal. Meski begitu, ia berani bersumpah sampai selesai.
Hilal Terbebas dari Hukuman
Dalam kisah Hilal bin Umayyah, keduanya sama-sama bersumpah atas kesaksian dan memiliki pembenaran masing-masing. Usai bersumpah, Hilal terbebas dari hukuman cambuknya karena tidak bisa menghadirkan 4 saksi setelah menuduh istrinya berzina.
Begitupun dengan sang istri yang juga terbebas dari hukuman rajam hingga mati. Walau demikian, mungkin saja ia memang berzina.
Baca Juga: Kisah Raja Zulqarnain Sosok Shaleh Penebar Ketauhidan
Pada akhirnya, semua pasrah kepada keputusan Allah SWT. Allah SWT memiliki kehendak dan kuasa dalam menurunkan laknat kepada pendusta. Allah SWT juga membuka jalan tobat untuk siapa saja yang dikehendaki.
Selang beberapa waktu kemudian, istri Hilal pergi dari tempat Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW lantas bersabda bahwa jika istrinya melahirkan anak yang memiliki celak di kedua matanya, besar pantat dan betisnya, maka itu adalah anak Syarik bin Sahma.
Dalam artian, jika hal tersebut benar adanya, menandakan bahwa istrinya memang berzina. Pada akhirnya, sabda Rasulullah SAW benar terjadi.
Istri Hilal bin Umayyah melahirkan anak sebagaimana yang Rasulullah SAW gambarkan di kisah tadi. Hilal lantas meminta izin pada Nabi Muhammad SAW untuk menceraikan wanita tersebut. Rasulullah SAW pun mengizinkannya.
Seiring berjalannya waktu, ia menikah lagi dengan seorang wanita. Akan tetapi karena ketertinggalan Perang Tabuk, Rasulullah SAW memerintahkannya untuk menjauhi istrinya.
Sang istri langsung mendatangi Rasulullah SAW dan meminta izin untuk merawat suaminya. Pasalnya, kondisi sang suami sudah tua, lemah, dan tak mempunyai pembantu.
Nabi Muhammad SAW mengizinkannya, namun jangan sampai kumpul. Setelah mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, barulah ia bisa menjalani kehidupannya seperti biasanya lagi.
Keteladanan Hilal bin Umayyah
Apabila mencermati kisah tadi, Hilal bin Umayyah memang memiliki banyak akhlak terpuji yang bisa jadi teladan bagi umat muslim. Salah satunya yakni senantiasa berkata jujur.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW pada Peristiwa Isra Miraj
Tak hanya jujur, ia juga bersikap tegas. Semakin jadi teladan karena ia juga tidak takut untuk mengakui kesalahannya. Hingga akhirnya hal tersebut yang menjadi salah satu alasan ia mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Kisah Hilal bin Umayyah memang perlu umat muslim pahami dengan baik. Sahabat Nabi Muhammad SAW ini terkenal dengan akhlak terpuji sehingga bisa jadi teladan bagi umat muslim. Dalam kisahnya juga ada banyak hikmah yang bisa umat muslim ambil. (R10/HR-Online)