Jenis gunung api cukup beragam. Gunung merupakan formasi tanah yang menonjol di atas area sekitarnya. Ini merupakan bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya.
Salah satu varian gunung adalah gunung berapi, tempat di mana cairan magma atau gas yang dihasilkan oleh perut bumi terkandung.
Di Indonesia, tercatat sebanyak 127 gunung api aktif. Namun, hanya 69 di antaranya yang mendapat pemantauan langsung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Keberadaan gunung berapi umumnya terlokalisir pada wilayah-wilayah tertentu. Seperti punggungan tengah samudra, titik pertemuan antara dua lempeng kerak bumi, zona-zona panas di permukaan bumi di mana magma keluar, dan persimpangan lempeng tektonik.
Selain lokasi, fenomena gunung berapi juga bervariasi di setiap tempat tergantung pada jenis, tipe, dan frekuensi keluarnya magma.
Jenis Gunung Api di Dunia
Gunung api atau gunung berapi merupakan suatu rongga atau celah pada kerak bumi yang memungkinkan magma, gas, atau cairan lainnya naik ke permukaan bumi.
Bentuk dari gunung api dapat bervariasi, dipengaruhi oleh tipe lava dan proses letusannya.
Referensi dari situs resmi Museum Gunung Api Merapi menyebutkan beberapa bentuk gunung berapi beserta contohnya:
Gunung Api Kaldera
Caldera adalah suatu formasi geografis berbentuk bulat yang meluas rendah di permukaan tanah. Fenomena ini terbentuk ketika tanah mengalami penurunan akibat letusan eksplosif gunung api.
Morfologi kaldera menyerupai kawah, namun memiliki garis tengah lebih dari 2 kilometer. Caldera dapat terbagi menjadi beberapa jenis:
- Kaldera letusan, terbentuk dari letusan besar yang mengeluarkan sebagian besar materi gunung api.
- Kaldera runtuhan, terjadi saat bagian gunung api runtuh karena pengeluaran material yang sangat besar dari dapur magma.
- Caldera resurgent, hasil dari runtuhnya sebagian gunung api bersamaan dengan runtuhnya bagian tengahnya.
- Kaldera erosi, terjadi akibat erosi berkelanjutan pada dinding kawah yang menyebabkan perluasan menjadi kaldera.
Contoh gunung api dengan bentuk kaldera mencakup Gunung Raung, Gunung Ijen, Gunung Toba Purba, Gunung Bromo Purba, Gunung Tambora, dan Gunung Papandayan.
Gunung Api Kerucut
Jenis gunung api kerucut memiliki bentuk menyerupai runcing dan tersebar luas di Kepulauan Indonesia.
Keberadaan gunung api ini terjadi karena adanya lapisan-lapisan bahan piroklastik yang terakumulasi selama erupsi magma.
Mereka memiliki bentuk kerucut yang menonjol. Pertumbuhan tinggi puncak gunung api ini disebabkan oleh akumulasi material erupsi seperti lava dan bahan piroklastik dari kawah gunung.
Tipe gunung api stratovolcano ini sering terbentuk di zona subduksi. Selain itu, ini merupakan jenis yang paling umum kita temui di Indonesia.
Gunung api stratovolcano memiliki beberapa ciri, termasuk:
- Bentuknya terbentuk dari erupsi yang berganti-ganti antara efusif dan eksplosif, menciptakan lapisan batuan beku pada dinding kawahnya.
- Mengalami serangkaian letusan, memiliki dapur magma dalam dengan magma yang memiliki viskositas dan kekentalan yang tinggi.
Contoh gunung api berbentuk kerucut meliputi Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu, dan sebagian besar gunung api di Indonesia yang umumnya memiliki struktur stratovolcano.
Strato berarti lapisan, karena gunung api ini terdiri dari lapisan-lapisan lava dan material vulkanik lainnya seperti debu, pasir, kerikil, dan bom vulkanik.
Kombinasi ini mengakibatkan terbentuknya lapisan-lapisan pada lereng gunung, mendukung pertumbuhan tinggi gunung api tersebut. Mayoritas gunung api di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai gunung api stratovolcano.
Gunung Api Komposit
Gunung api komposit terbentuk melalui proses perpaduan aliran lava dan material piroklastik selama letusan yang bersifat eksplosif. Lapisan campuran ini seiring waktu mengeras dan membentuk lapisan baru yang padat.
Mereka memiliki struktur simetris yang cenderung berbentuk kerucut dengan sisi yang lebih curam dan tinggi daripada gunung api tameng.
Contoh gunung api komposit meliputi Gunung Fuji di Jepang dan Gunung Etna di Italia.
Gunung Api Kubah
Jenis gunung api tipe kubah atau yang juga populer dengan sebutan “plug-dome”, terbentuk dari lava kental yang kaya akan asam dan keluar saat terjadi letusan.
Lava ini mengisi lubang kawah di puncak gunung. Saat lava mengeras di kawah ini, dapat menutupi celah pada dinding gunung.
Sehingga berpotensi menyebabkan letusan. Proses pengisian lubang kawah di puncak gunung dengan lava merupakan ciri khas dari gunung api tipe kubah.
Baca Juga: Sejarah Letusan Gunung Berapi di Jawa Barat dalam Beberapa Dekade
Gunung api kubah umumnya memiliki sisi curam dan bentuk menonjol ke atas. Contoh gunung api berbentuk kubah termasuk Puncak Lassen di Sierra Nevada dan Gunung Pelee di Martinique, salah satu wilayah di Perancis.
Gunung Api Maar
Jenis gunung api maar terbentuk dari letusan eksplosif, membentuk kawah besar atau corong di puncaknya. Maar hanya meletus sekali dan menjadi gunung api mati, memiliki dapur magma dangkal dengan tekanan tinggi. Ciri khasnya adalah corong besar dengan tebing berombak saat erupsi.
Letusan ini menghasilkan danau maar jika lubangnya tidak tembus air, namun ada juga maar kering karena tanah di dasarnya tak dapat menahan air. Contoh maar meliputi Gunung Lamongan di Jawa Timur, maupun di Pegunungan Eifel (Jerman) dan Dataran Tinggi Auvergne (Prancis).
Gunung Api Koyak
Jenis gunung api berbentuk koyak terlihat dari retakan panjang di permukaan Bumi, memungkinkan magma mengalir keluar. Lapisan basal yang tebal membentuk area luas hingga ribuan kilometer persegi. Contoh koyak termasuk Plato Kolimbia di barat laut Amerika Serikat dan Plato Deccan di India.
Gunung Api Perisai
Gunung api tipe perisai terbentuk oleh aliran lava basal tipis dan basah tanpa letusan. Batuan lava cairnya mengendap tanpa membentuk kerucut tinggi, melainkan lereng landai dari batuan basaltik.
Baca Juga: Fenomena Pegunungan Makkah Menghijau, Tanda Kiamat?
Terjadi dari tekanan rendah magma cair tanpa letusan, dengan dapur magma dangkal dan lereng yang landai. Contoh gunungapi perisai termasuk Mauna Loa dan Mauna Kea di Kepulauan Hawai, terkenal dengan bentuknya yang landai dan lava basaltiknya.
Demikian pembahasan mengenai beberapa jenis gunung api yang perluu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat. (R10/HR-Online)