Cara kerja termometer tanah sebenarnya tak berbeda jauh dengan termometer biasa. Perbedaannya hanya terletak dari panjang dan bentuknya saja. Guna mengenalnya secara lebih dekat, Anda bisa cermati pembahasan seputar ilmu fisika sekaligus klimatologi berikut.
Cara Kerja Termometer Tanah dan Penjelasannya
Soil thermometer tak kalah penting untuk Anda ketahui ketika mempelajari berbagai jenis termometer. Sesuai dengan namanya, soil thermometer ini memang hadir secara khusus untuk mengukur temperatur tanah.
Baca Juga: Karakteristik Mikroskop Cahaya yang Berbeda dengan Jenis Lain
Perihal bagaimana prinsip kerjanya, sebenarnya alat ini bisa mengukur suhu tanah secara lebih teliti jika Anda bandingkan dengan suhu udara biasa. Dalam menjalankan kinerjanya juga memperlihatkan perubahan yang lambat sesuai sifat kerapatan tanahnya.
Dalam mengukur suhu tanah, Anda bisa melakukannya di kedalaman 5-100 cm. Ada juga soil thermometer yang mampu mengukur dengan kedalaman lebih dari itu.
Berdasar cara kerja termometer ini, Anda bisa ukur suhu tanah yang tertutup rumput maupun tidak. Hal yang pasti, area pengamatan tersebut harus Anda jaga dengan baik. Jangan sampai area pengamatannya tergenang air.
Dalam pengamatan juga ada berbagai jenis alat soil thermometer yang bisa Anda sesuaikan dengan kedalamannya. Ada termometer tanah berumput dan gundul.
Ketika melakukan pengamatan di kedalaman 20 cm, tentu bentuk alatnya berbeda jika mengamati di kedalaman lainnya. Selama pengamatan, Anda bisa masukkan alatnya ke tabung gelas. Lalu tambahkan bola di kedalaman sesuai keinginan Anda.
Tiap alat bisa Anda pasang di enamel hitam yang memiliki dukungan baja ringan dengan sudut 30°. Hal ini bisa membantu Anda dalam membaca skalanya.
Cara kerja termometer tanah berikutnya, di masing-masing kedalaman selama melakukan pengukuran, Anda bisa memasukkan selongsong tabung baja. Lalu Anda bisa menurunkan alatnya dengan rantai ke tabung.
Nantinya bola akan ada di dalam lilin parafin. Dengan demikian, respon time akan lambat. Anda pun bisa mendapatkan kemudahan dalam membaca pengukuran dari alat tersebut.
Fungsi Soil Thermometer
Dengan mekanisme kinerja di atas, alat ini juga memiliki peran penting tersendiri. Sebagaimana yang sudah kita singgung tadi bahwa alat ini berguna dalam mengukur suhu yang ada di dalam tanah.
Untuk fungsi tersebut, alat ini membutuhkan rentang waktu selama 24 jam dan nantinya menggunakan satuan ⁰C. Dengan fungsi ini, alat tersebut sangat bermanfaat bagi ilmuwan tanah, petani, hingga ilmuwan iklim.
Tak mengherankan karena berkat cara kerja termometer tanah, sejumlah profesi tersebut bisa mencermati perencanaan penanaman. Tak hanya itu, temperatur tanah sendiri juga bisa memberi banyak informasi penting dan bermanfaat.
Pentingnya Penggunaan Soil Thermometer
Penggunaan alat ini terbukti penting. Mengapa demikian? Hal ini karena Anda bisa mendapatkan kemudahan untuk menentukan waktu tanam.
Baca Juga: Mengukur Frekuensi Suara, Gunakanlah Beberapa Alat Berikut
Apabila dari pembacaan alatnya memperlihatkan suhu tanahnya baik untuk tanaman, maka Anda bisa langsung memanfaatkan medianya. Media tersebut bisa Anda gunakan untuk menanam berbagai jenis tanaman.
Dengan adanya soil thermometer, Anda juga bisa terhindar dari risiko gagal panen. Pada dasarnya, tak sedikit petani yang gagal panen karena memang temperature lahannya belum sesuai. Maka dari itu, Anda tidak perlu ragu memanfaatkan alat canggih ini.
Karakteristik Soil Thermometer
Guna membedakan cara kerja termometer tanah dengan alat sejenis lainnya, pastikan Anda mengetahui bagaimana karakteristiknya. Berikut beberapa cirinya.
Bentuk Skala
Alat ini memiliki ciri khusus di bagian skala. Pada bagian tersebut, skalanya sengaja dilengkungkan. Meski begitu, ada beberapa soil thermometer yang tidak lengkung.
Terlepas dari hal itu, cara kerja termometer tanah memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk membaca informasi di dalamnya. Informasinya juga akurat dan valid. Penggunaan alat ini memang bisa meminimalisir kesalahan paralaks.
Bahan Kerangka
Ciri lainnya terlihat dari bahan kerangkanya. Soil thermometer memiliki bahan berupa besi galvanis dengan diameter 1,5-2 inci.
Baca Juga: Fungsi Cawan Petri dan Cara Menggunakannya di Laboratorium
Dengan bahan kerangka tersebut, alat ini bisa lebih peka terhadap perubahan suhu yang ada. Hasil atau datanya pun jadi semakin terpercaya.
Kini Anda sudah bisa mengetahui bagaimana cara kerja termometer tanah. Dengan mekanisme sederhana, tentu pemula juga bisa memanfaatkannya. Meski cara pemanfaatannya mudah, namun hasil data dari penggunaan alat ini sangatlah menguntungkan dan akurat. (R10/HR-Online)