Budidaya pohon nyamplung barangkali masih terdengar cukup asing di telinga beberapa kalangan. Pasalnya, pohon nyamplung memang belum banyak masyarakat manfaatkan secara luas. Kendati demikian, membudidayakan tanaman ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Pada dasarnya, tanaman nyamplung atau Calophyllum inophyllum sudah populer sejak zaman Majapahit. Masyarakat pada saat itu menyebutnya dengan nama hitaullo. Konon katanya, masyarakat memanfaatkan biji hitaulo sebagai alat penerangan.
Baca Juga: Tanaman Buah dalam Pot, Bisa Jadi Usaha yang Menguntungkan
Caranya dengan mengambil biji dari tanaman hitaullo (nyamplung), kemudian menjemur di bawah terik matahari. Setelah kering, mereka menyusun dalam tusukan menyerupai sate lalu meletakkannya pada wadah (patamarang).
Kebiasaan itulah yang akhirnya mendorong sejumlah masyarakat membudidayakan hitaullo atau nyamplung. Sehingga tanaman nyamplung mampu tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia seperti sekarang ini.
Budidaya Pohon Nyamplung Hadirkan Berbagai Keuntungan
Nyamplung adalah tanaman yang termasuk dalam divisi Tracheophyta dan subdivisi Spermatophyta. Sementara marganya berasal dari Calophyllum, yang memiliki sebaran sangat luas di seluruh dunia.
Di berbagai daerah di Indonesia nyamplung mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Misalnya tanaman punaga (Minangkabau), camplong (Madura dan Bali), dunggala (Gorontalo), serta masih banyak lagi.
Karakteristik dari tanaman nyamplung juga cukup unik. Sebut saja batangnya yang berkayu, berbunga majemuk, berdaun tunggal, dan memiliki buah kecil-kecil seperti peluru. Pohon nyamplung sendiri bisa tumbuh subur di tanah berpasir atau kawasan pantai dengan suhu tinggi.
Baca Juga: Cara Menanam Buah Naga Cepat Berbuah, Prospek Menjanjikan
Bagi sebagian kalangan, melakukan budidaya pohon nyamplung menjadi langkah yang cukup menarik. Terlebih jika mereka sudah memahami betul potensi tanaman ini. Adapun keuntungan menanam nyamplung antara lain:
- Biji pohon nyamplung berpotensi menghasilkan minyak tak jenuh. Sehingga memiliki berbagai kegunaan termasuk dalam pembuatan bahan bakar biodiesel atau biofuel, pelitur, dan minyak urut.
- Akar pohon nyamplung membantu mencegah erosi tanah sekaligus menjaga kualitas air. Membuatnya cocok untuk rehabilitasi lahan terdegradasi, misalnya kawasan pantai yang rawan abrasi.
- Limbah daun dan rantingnya bisa menjadi pupuk organik, mengurangi limbah serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
- Pohon nyamplung berperan dalam penyerapan karbon di atmosfer. Hal yang secara tidak langsung membantu melawan perubahan iklim ekstrim.
- Melakukan budidaya pohon nyamplung hingga batangnya tumbuh tinggi juga bisa menjadi pemecah angin. Sehingga aman untuk kawasan pertanian yang kerap terserang angin besar.
- Membudidayakan nyamplung tidak akan berkompetisi dengan tanaman pangan. Pesaingnya di pasaran juga masih relatif sedikit. Sehingga tanaman ini bisa Anda manfaatkan untuk mendongkrak pemberdayaan di sektor ekonomi.
- Hasil panen bijinya jauh lebih tinggi daripada jenis tanaman lain, bahkan mampu mengalahkan sawit dan jarak.
- Kayu pohon nyamplung bisa untuk material bangunan. Seperti pembuatan perahu, tiang penyangga, hingga bahan konstruksi ringan.
- Getah nyamplung kabarnya bisa menjadi minyak untuk menekan pertumbuhan virus HIV yang mematikan. Sementara bagian bunganya untuk campuran pewangi rambut.
Tata Cara Membudidayakan Nyamplung
Cara budidaya pohon nyamplung sejatinya tidak sulit. Anda bisa melakukan pembibitan melalui biji, mengambil anakan di bawah pohon besarnya, atau stek batang. Membudidayakan tanaman ini juga tidak membutuhkan biaya besar.
Meski begitu, pastikan memahami langkah-langkahnya secara cermat supaya pohon nyamplung bisa tumbuh dengan optimal. Untuk memudahkan proses budidaya, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Pemilihan Lokasi yang Tepat
Langkah pertama adalah memilih lokasi yang sesuai. Lokasi ini harus mendapatkan paparan sinar matahari yang cukup. Pastikan juga lokasi tersebut memiliki drainase yang baik untuk menghindari genangan air.
2. Pembibitan
Jika lokasi sudah siap, lakukan proses pembibitan. Anda bisa menyemai sendiri dari biji atau membeli bibit tanamannya di toko pertanian. Tanam biji dalam pot atau polybag menggunakan campuran tanah berpori dan pupuk organik.
3. Pemindahan Bibit ke Lokasi yang Tetap
Setelah ketinggian bibit memadai, pindahkan nyamplung ke lokasi tetap dengan jarak tanam yang sesuai. Jika Anda melakukan vegetasi dengan stek batang, maka bisa memindahkannya ketika tunas sudah siap.
4. Lakukan Pemeliharaan Rutin
Langkah paling penting dalam budidaya pohon nyamplung adalah perawatannya. Lakukan pemeliharaan rutin seperti menyiram, memupuk, dan pembersihan gulma.
Baca Juga: Budidaya Tanaman Pangan Kaya Manfaat dalam Kehidupan
Perhatikan juga kondisi tanaman untuk mendeteksi adanya penyakit atau hama. Anda bisa menggunakan pestisida organik untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
5. Proses Pemanenan
Buah nyamplung biasanya akan memasuki masa panen perdana pada tahun ketiga setelah penanaman. Namun, masa panen ini bisa berbeda-beda di setiap wilayah. Pemanenan biji dapat dilakukan dengan cara memetik langsung dari pohon.
Nah, itulah ulasan tentang keuntungan dan cara melakukan budidaya pohon nyamplung. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. (R10/HR-Online)