harapanrakyat.com – Hingga saat ini, 5 korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat sudah teridentifikasi. Jasad para korban meninggal pun sudah diserahkan ke keluarganya masing-masing.
Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari mengatakan, dari 75 pendaki terdampak, 40 di antaranya sudah berhasil turun gunung dan kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan 12 orang lainnya, mengalami luka-luka dan masih dalam perawatan intensif di RSUD dr Achmad Mochtar Bukittinggi.
“Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 5 korban meninggal dampak erupsi Gunung Marapi ini. Sementara 18 orang lainnya, masih dalam pencarian dan pertolongan tim gabungan,” ungkap Muhari, Selasa (5/12/2023).
Baca Juga : Erupsi Gunung Marapi di Sumbar, Hujan Abu Vulkanik Masih Selimuti 4 Kecamatan
Muhari menambahkan, hingga Selasa pagi, Gunung Marapi yang berketinggian 2891 mdpl ini, masih mengalami erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi terakhir terekam di seismograf beramplitudo maksimum 25.2 mm dan durasi 80 detik.
“Tim gabungan masih melakukan operasi pencarian dan pertolongan korban, pendampingan warga, dan pemantauan aktivitas Gunung Api Marapi. Tim gabungan ini terdiri dari berbagai unsur, termasuk relawan masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya, hingga Selasa (5/12/2023), hujan abu vulkanik Gunung Marapi masih terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Meski demikian, hujan abu vulkanik itu pun tidak disertai dengan kerikil.
Baca Juga : Gunung Marapi di Sumatera Barat Erupsi, 11 Pendaki Meninggal
Beberapa kecamatan terdampak hujan abu vulkanik itu yakni Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.
“Selain tim gabungan yang melakukan operasi penyelamatan korban, pemerintah daerah juga menyediakan pusat kesehatan terdampak erupsi Gunung Marapi ini,” ucapnya. (Ecep/R13/HR Online)