Sebanyak 15 Video Assistant Referee (VAR) untuk kompetisi BRI Liga 1 sudah siap digunakan. Rencananya PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mempersiapkan VAR tersebut untuk putaran kedua.
Humas PT LIB, Sabina Katya mengatakan, bahwa penerapan VAR dijadwalkan pada Februari 2024.
Sementara dari jumlah tersebut, tiga VAR akan terpasang di stadion tetap (Solo, Bali, dan Bandung). Sedangkan 12 lainnya akan bersifat mobile.
“Penempatan tiga VAR bisa saja di Solo, Bali, dan Bandung, tetapi masih dalam pertimbangan. Pokoknya, ketiga kota itu akan memiliki ruangan VAR di stadion,” katanya setelah peluncuran aplikasi Liga Fan ID di My Ten, Senayan, belum lama ini.
15 VAR untuk BRI Liga 1 yang sudah siap tersebut, ternyata menelan anggaran mencapai sekitar Rp 100 miliar.
Sabina Katya menambahkan, bahwa pembelian perangkat VAR dari vendor terpercaya, Hawk-Eye, sesuai dengan rekomendasi FIFA.
“Kami memilih vendor Hawk-Eye sesuai rekomendasi FIFA. Ini menunjukkan komitmen kami terhadap kualitas perangkat,” ungkapnya.
Sabina Katya juga menyatakan bahwa pelatihan wasit VAR di BRI Liga 1 masih berlangsung hingga awal tahun 2024. Wasit tersebut terus mendapat pantauan dari FIFA.
“Pelatihan wasit VAR masih berlanjut hingga awal 2024, dengan pemantauan terus-menerus dari FIFA,” ujarnya.
Sementara itu, Budiman Dalimunthe, Chief of Business PT LIB mengatakan, bahwa investasi tersebut menunjukkan keseriusan mereka terhadap perkembangan sepak bola.
“Budaya kami dalam berinvestasi untuk sepak bola sangat serius. Angkanya sekitar Rp100 miliar lebih, ini menunjukkan komitmen kami,” kata Budiman Dalimunthe.
Lebih lanjut Budiman Dalimunthe mengungkapkan, bahwa VAR untuk BRI Liga 1 tersebut adalah kepemilikan bersama antara PSSI dan PT LIB. Kecuali LED yang menjadi milik klub.
“PSSI dan PT LIB memiliki VAR sepenuhnya. Sedangkan untuk LED oleh klub,” ungkap Budiman. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)