Klub sepak bola Persija Jakarta saat ini tengah menghadapi krisis keuangan. Presiden klub Persija, Mohammad Prapanca, mengakui kendala yang memprihatinkan tersebut, tidak lepas dari berbagai faktor.
Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut menghadapi kesulitan finansial, yang tentunya mempengaruhi perburuan pemain pada awal musim hingga kini putaran kedua Liga 1.
Keterbatasan dana menyebabkan klub hanya dapat memanfaatkan lima pemain asing, dari enam slot yang tersedia.
Meskipun mengalami krisis keuangan, Persija Jakarta berhasil bertahan di kompetisi terbaik sepak bola Indonesia Liga 1.
Selain itu, Presiden Prapanca juga mengakui bahwa klubnya ini sudah mendapatkan dukungan dari sponsor baru.
“Alhamdulillah kami bisa meyakinkan sponsor baru,” ucap Prapanca belum lama ini.
Meski demikian, perjalanan klub tidak terlepas dari tiga faktor utama yang menyebabkan krisis keuangan ini.
Berikut ini faktor yang mempengaruhi krisis keuangan Persija Jakarta.
1. Berkurangnya Jumlah Sponsor
Persija Jakarta mengalami penurunan jumlah sponsor di Liga 1 2023/24 dibandingkan musim sebelumnya. Hal ini secara langsung mempengaruhi keuangan klub.
2. Kondisi Tim yang Selalu Berpindah-Pindah Stadion
Selain berkurangnya sponsor, Persija Jakarta kerap bermain di stadion yang berbeda-beda.
Tentunya kendala ini, termasuk masalah pemakaian Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Jakarta International Stadium.
3. Rusaknya Rencana Program Klub
Faktor lain yang mempengaruhi krisis keuangan Macan Kemayoran adalah tidak memiliki kepastian bermain di stadion. Sehingga, mengacaukan program Macan Kemayoran yang sudah disiapkan bersama para sponsor.
Hal ini menciptakan ketidakpastian, terutama ketika beberapa sponsor utama keluar.
Meskipun menghadapi krisis keuangan, Prapanca berharap Persija Jakarta dapat mencapai stabilitas ekonomi pada tahun 2024. Salah satunya adalah dengan berencana berkandang di Jakarta International Stadium setelah Piala Dunia U-17 2023. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)