harapanrakyat.com – Hingga saat ini, Pemkot Bandung Jawa Barat baru menerima sebaran bakteri nyamuk Wolbachia untuk satu kelurahan dari Kemenkes. Wilayah itu yakni di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Dewi Jani membenarkan hal tersebut.
“Jadi untuk tahap awal kita coba di satu kecamatan dulu yaitu Kecamatan Ujungberung, tepatnya di Kelurahan Pasanggrahan,” ungkapnya di Kota Bandung, Selasa (28/11/2023).
Baca Juga : DPRD Apresiasi Kota Bandung Terapkan Metode Wolbachia
Menurutnya dalam sebaran nyamuk tersebut, tidak ada nyamuk Wolbachia. Namun merupakan nyamuk aedes aegypti yang telah disuntikan bakteri wolbachia, sebagai penerapan implementasi teknologi tersebut.
Ia menuturkan, jika penyebaran tersebut memunculkan hasil bagus, pihaknya berencana melanjutkan sebaran nyamuk tersebut di empat kelurahan lainnya di Ujungberung.
Jika penerapan metode nyamuk berbakteri Wolbachia ini memberikan manfaat yang signifikan, maka ia pun akan menerapkan hal serupa di seluruh kecamatan.
“Respon penerimaan masyarakatnya baik. Hal ini bisa kita lihat dari unggahan (medsos) untuk mensosialisasikan teknologi nyamuk ber wolbachia ini,” katanya.
Ia menuturkan, selain dari petugas puskesmas juga dari partisipasi warga yang ikut mensosialisasikan penanggulangan DBD dengan teknologi nyamuk wolbachia ini.
Telur Nyamuk Berbakteri Wolbachia di Ujungberung dari Jawa Tengah
Kepala UPTD Puskesmas Ujungberung Indah, Dr. Vita Purnamasari menuturkan Kecamatan Ujungberung yang menjadi pilot project nyamuk berteknologi wolbachia itu mendapat kiriman telur nyamuk dari Salatiga, Jawa Tengah.
“Wolbachia itu adalah bakteri alami yang ada di dalam tubuh nyamuk. Nanti virus dengue aedes aegypti itu tidak akan berkembang biak. Karena selama ini kan yang menjadi masalah adalah virus dengue-nya itu. Maka nyamuk yang ada di Ujungberung kita harapkan nanti kawin dengan nyamuk yang kita sebarkan,” ucapnya.
Baca Juga : Tekan Kasus DBD di Jawa Barat, Pemprov Dukung Metode Wolbachia
Ia memastikan, nyamuk yang sudah mengandung bakteri Wolbachia yang sudah bercampur dengan virus dengue, maka nyamuk tersebut maka tidak akan berbahaya.
“Kita berharap akan turun (kasus DBD) karena di Jogja sudah dilaksanakan. Di sana virus DBD itu sudah turun 86 persen,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)