Tahap replikasi virus secara litik perlu dipelajari. Pasalnya, tahapan replikasi virus secara litik cukup berbeda. Sehingga Anda perlu memahami tahapannya dengan tepat.
Untuk bisa menimbulkan penyakit di dalam tubuh, maka virus akan melalui proses yang dikenal dengan replikasi. Mungkin sebagian dari Anda tidak mengetahui cara virus berkembang biak dengan cepat dalam tubuh.
Baca Juga: Fungsi Membran Mukosa dan Perbedaannya dengan Kulit
Ternyata, terdapat trik khusus yang akan mengecoh sistem pertahanan tubuh. Sehingga berhasil meniru dirinya sendiri dalam jumlah sangat besar. Salah satu cara virus berkembang biak yakni melalui siklus litik.
Tahap Replikasi Virus Secara Litik untuk Anda Pelajari
Virus merupakan mikroorganisme yang memiliki ukuran sangat kecil sehingga menyebabkan penyakit pada sel tubuh. Sementara, replikasi virus yakni suatu proses saat virus menghasilkan salinan dari dirinya dalam sel inang yang sudah terinfeksi.
Pada tahapan ini menjadi langkah penting dalam siklus hidup virus. Sehingga akan memungkinkan virus bisa bertahan, berkembang biak, hingga menyebabkan infeksi pada inangnya. Salah satunya dengan melalui siklus litik.
Untuk itu, pengertian siklus litik yakni jenis proses dari replikasi virus disertai matinya sel inang usai terbentuk anakan virus baru. Pada siklus ini, replikasi virus akan mulai dari tahap pelekatan sel inang.
Selanjutnya memasuki tahap penetrasi asam nukleat virus di dalam sel inang terjadi. Proses tersebut kemudian berlanjut dengan asam nukleat virus dalam menstimulus sel inang.
Tujuannya untuk melakukan sintesis asam nukleat dan merakitnya jadi komponen virus baru. Proses siklus litik akan berakhir dengan sel inang pecah serta mengeluarkan berbagai virus baru.
Setelah virus mencapai jumlah puncaknya, maka sel inang pecah atau mengalami lisis. Sehingga bisa melepaskan virus-virus baru di lingkungan sekitar. Pada akhirnya akan menginfeksi sel inang lainnya.
Proses tersebut biasanya mengakibatkan kematian sel inang. Daur litik seringkali terjadi jenis virus seperti flu maupun virus hepatitis.
Seluruh tahapan dalam siklusnya berlangsung secara cepat. Adapun penjelasan tentang masing-masing tahap replikasi virus secara litik, berikut ini.
Penempelan
Tahapan pertama dari siklus litik yakni penempelan virus pada permukaan sel inang. Virus ini berprotein khusus dan berikatan dengan reseptor permukaan sel inang. Jika virus maupun sel inang berikatan, virus menempel erat pada sel inangnya dalam melanjutkan proses berikutnya.
Penetrasi
Untuk tahap penetrasi, maka virus bisa menembus membran sel serta masuk ke sitoplasma. Misalnya mendegradasi sel dengan enzim tertentu. Jika dinding sel melemah, maka materi genetik virus yang akan meninggalkan kapsid.
Baca Juga: Virus VS Bakteri, Mana yang Sebenarnya Lebih Berbahaya?
Kemudian tahap replikasi virus secara litik ini disuntikkan dalam inti dari sel inang. Untuk mencegah terdeteksinya sistem kekebalan, lalu materi genetik tersebut terkadang akan melingkar meniru bakteri.
Virus menggunakan struktur pada permukaan inang yang disebut peplomer atau pelekatan untuk berikatan dengan reseptor pada sel inang. Setelah berikatan, virus menyusup ke dalam sel inang melalui berbagai mekanisme, seperti endositosis atau injeksi langsung materi genetik virus ke dalam sel.
Transcription and Translation
Dalam sel inang, materi genetik virus akan dimanfaatkan untuk mensintesis RNA dan protein virus. Nah, proses ini melibatkan enzim-enzim yang ada dalam sel inang.
RNA virus akan menjalani transkripsi dan terjemahan di dalam sitoplasma sel inang. Sementara itu, DNA virus perlu dimasukkan ke dalam inti sel inang sebelum transkripsi terjadi.
Replikasi
Tahap berikutnya yakni replikasi atau perkembangbiakan virus dalam sel inangnya. Materi genetik virus akan masuk pada inti sel dengan mesin sel inang.
Sehingga akan menghasilkan lebih banyak salinan dari dirinya sendiri. Umumnya termasuk sintesis protein virus, pembentukan bagian-bagian virus, maupun perakitan virus yang baru.
Perakitan
Setelah terbentuk, maka akan merakit beberapa bagian virus yang baru produksi tersebut. Selanjutnya akan menjadi partikel virus yang lengkap.
Selama proses perakitannya, akan mengemas virus dalam kapsid. Lapisan pelindung yang terbuat menggunakan protein, serta sekelilingnya selubung yang berasal dari sel inang.
Pelepasan
Tahap replikasi virus secara litik terakhir yakni pelepasan virus baru pada sel inang. Proses tersebut yang terjadi dengan sel inang pecah maupun meledak (lisis). Sehingga akan menyebabkan munculnya virus-virus baru dalam lingkungan sekitarnya.
Virus-virus baru, lalu bersiap untuk menyerang sel-sel inang lainnya. Bahkan juga akan mengulangi siklus daur litik. Siklus daur litik ini yang terjadi terus-menerus serta akan menyebabkan kerusakan sel inang.
Sebab, sel inang yang terinfeksi menjadi rusak dan hancur. Hal tersebut akibat pelepasan dari virus-virus baru. Untuk itu, menganggap daur litik sebagai siklus infeksi yang merugikan sel inangnya.
Baca Juga: Cara Penularan Virus Marburg Cukup Mudah, Berisiko Kematian!
Namun, proses siklus litik juga menjadikan hal yang menarik dan penting untuk Anda pelajari. Pasalnya akan membantu memahami cara virus berkembang biak dan menimbulkan penyakit pada organisme inangnya.
Anda bisa memahami penjelasan tahap replikasi virus secara litik yang benar. Replikasi menjadi proses yang penting bagi siklus hidup virus. Dengan memahami tahapannya para ahli bisa mencari cara dalam mengendalikan penyakit akibat infeksi virus. (R10/HR-Online)
