harapanrakyat.com,- Ateh Herdiana (62), warga Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Ciamis, Jawa Barat, sukses dalam budi daya ikan nila. Bahkan, ia mampu meraup penghasilan belasan juta per dua minggu sekali dari hasil penjualan ikan nila.
Bukan hanya itu, saat ini Ateh yang merupakan lulusan dari Pondok Pesantren Suryalaya dan Gontor ini, memiliki beberapa kolam di Ciamis.
Ateh mengaku, bahwa pada tahun 1990 melakukan budi daya berbagai jenis ikan tawar dengan cara tradisional. Namun, pada tahun 2001, ia memutuskan untuk budi daya secara profesional.
Baca Juga: Sukses Budidaya Jangkrik, Pemuda Banjarsari Ciamis Raup Cuan Jutaan
Bahkan, dari awalnya hanya beberapa kolam, kini Ateh memiliki puluhan kolam yang tersebar di beberapa titik. Dan setiap titiknya itu ada 6 kolam, lalu ada juga kolam bioflok dengan ukuran diameter 4.
“Kalau fokus terhadap budi daya ikan nila itu tahun 2017. Karena, nila saat itu banyak yang minat, jika membandingkan dengan ikan mas dan lainnya,” katanya, Senin (13/11/2023).
Sukses Budi Daya Ikan Nila di Ciamis, Berapa Omset Ateh?
Lanjutnya mengungkapkan, bahwa berdasarkan pengetahuannya dari Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis, kebutuhan ikan nila di Ciamis mencapai 3 ton. Hal ini, belum setengahnya bisa dipenuhi oleh peternak di Ciamis.
Maka dari itu, lanjutnya, peluang usaha khususnya budi daya ikan nila ini masih terbuka lebar. Karena, kebutuhan belum bisa terpenuhi.
“Paling 1 ton saja dari peternak di Ciamis. Sedangkan untuk sisanya itu ngambil dari luar. Makanya peluang usaha ikan nila itu masih lebar, karena kebutuhan 3 ton masih belum terpenuhi,” ungkapnya.
Ateh mengaku produksi ikan nila di Ciamis itu saat ini memang masih kurang. Kendala dalam budi daya ikan nila itu yang sering, adalah pada harga pakan. Selain itu juga ancaman terhadap penyakit serta hama.
“Memang ikan nila itu cukup kuat terhadap penyakit, tinggal kita beri vitamin untuk tingkatkan daya tahan tubuh ikan. Tapi, kalau kendalanya itu pada harga pakan yang cukup tinggi, ya mau gimana lagi,” ucapnya.
Ateh menyebut, bahwa budidaya ikannya itu bisa panen 2 minggu sekali di setiap titiknya.
Sementara untuk pemeliharaan sampai bisa panen, membutuhkan waktu 2,5 bulan. Dengan catatan untuk kolam air deras.
Sedangkan untuk kolam bioflok pemeliharaannya cukup lama bisa sampai 3,5 bulan.
Lantas berapa omset Ateh dari budi daya ikan nila? Dalam setiap sekali panen mencapai Rp 23 juta, kalau bersihnya sampai Rp 18 juta.
“Saya biasa suplai ke daerah Ciamis, Banjar dan juga Pangandaran. Kalau harganya itu per kilogramnya Rp 27-28 ribu, kalau di Banjar lebih murah sampai Rp 26 ribu,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)