harapanrakyat.com,- Satu korban pesta miras oplosan di Kota Banjar, Jawa Barat, E masih menjalani perawatan di RSUD Kota Banjar.
Kondisi pasien disebut membaik sementara dua orang lainnya diperbolehkan pulang.
Wadir Pelayanan RSUD Kota Banjar, Furqon, mengatakan sampai saat masih terdapat satu pasien yang masih dirawat terkait miras oplosan yaitu pasien inisial E.
Pasien tersebut masuk ke RSUD Banjar pada Sabtu 4 November 2023 malam. Kondisi pasien tersebut saat ini terus membaik dan masih dalam perawatan.
“Masih ada satu pasien lagi kondisinya membaik. Sekarang masih perawatan. Pasien tersebut masuk pada Sabtu malam,” kata Furqon kepada wartawan, Senin (6/11/2023).
Lanjutnya menyebutkan, selain pasien tersebut juga terdapat dua pasien lainnya yang dibawa ke RSUD pada 5 November 2023 pagi. Pasien tersebut inisial T dan D.
Kedua pasien tersebut dilakukan observasi selama 6 jam di UGD rumah sakit. Setelah diobservasi selama 6 jam pasien kemudian diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.
“Hari minggu datang lagi 2 orang dilakukan observasi selama 6 jam di UGD dan kondisinya membaik kemudian diperbolehkan pulang,” ungkapnya.
“Sudah pulang 2 orang satu lagi masih dirawat. dan satu lagi pasien inisial EH yang meninggal dunia hari Sabtu pukul 18.45 Wib. Semuanya empat orang yang ditangani RSUD,” katanya lagi.
Baca juga: Kasus Miras di Banjar, Polisi Periksa 13 Orang dan Kirim Sampel ke Labfor
Kasus Miras Oplosan di Kota Banjar dalam Penanganan Polres
Diketahui insiden maut pesta miras oplosan tersebut sampai saat ini telah merenggut 3 korban jiwa.
Terpisah, Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan miras oplosan tersebut.
Termasuk satu orang yang membawa minuman dalam kejadian tersebut. Selain itu, pihaknya juga masih menelusuri asal muasal minuman tersebut.
“Sampai saat ini polres Banjar masih melakukan penyelidikan karena ada beberapa keterangan dari 13 orang yang bersama-sama meminum minuman keras tersebut. Kemudian kita juga masih mencari asal dari minuman tersebut,” katanya.
Lanjutnya menjelaskan, pihaknya juga akan mengirimkan sampel otopsi ke laboratorium forensik untuk diteliti kandungan apa saja termuat dalam minuman keras tersebut.
“Otopsi sudah dilakukan. Hasilnya kita akan mengirimkan sampel ke puslabfor untuk diteliti kandungan apa saja yang bisa menyebabkan kematian orang. Jadi kita menunggu hasilnya 3-4 hari kedepan,” pungkasnya. (Muhlisin/R8/HR Online/Editor Jujang)