Massa jenis minyak tentu tidak sama dengan zat cair lainnya, termasuk air. Perbandingan setiap massa jenis cairan ini mampu menggambarkan variasi sifat fluidanya. Memahami perbedaan massa jenis cairan sangatlah penting, terutama dalam bidang ilmu fisika, kimia, lingkungan, maupun industri.
Pada dasarnya massa jenis merupakan ukuran sejauh mana suatu benda memiliki massa per satuan volume. Dalam kaitannya dengan zat cair, massa jenis menunjukkan seberapa padat atau ringan suatu cairan.
Baca Juga: Susunan Partikel Zat Cair, Wajib Anda Tahu
Cara menentukan massa jenis zat sendiri terbilang sederhana. Cukup membagi massa zat dengan volumenya. Persamaan yang umum digunakan adalah ρ = m/v. Meliputi “p” sebagai massa jenis zat (Kg/m3), “m” yaitu massa (kg), dan v merupakan volume (m3).
Selain itu, massa jenis juga mempengaruhi kemampuan suatu benda untuk mengapung ataupun tenggelam di dalam cairan. Sama halnya dengan benda padat, zat cair seperti minyak ternyata dapat mengapung di atas air. Hal ini tidak lain karena pengaruh massa jenisnya.
Massa Jenis Minyak Lebih Ringan dari Air, ini Penjelasannya
Kalian pasti pernah melihat minyak yang mengapung di atas permukaan air. Namun, pernahkah kalian bertanya mengapa keduanya tidak bisa bersatu, padahal sama-sama zat cair? Bahkan ketika kita mengaduknya sekalipun, minyak dan air tetap ada pada posisinya masing-masing.
Fenomena ini ternyata adalah salah satu bukti adanya perbedaan massa jenis antara kedua zat cair tersebut. Massa jenis air mempunyai nilai standar pada suhu 0°C (273.15 K dan 1 atmosfer). Di posisi suhu standar ini massa jenisnya adalah 1000 kilogram per meter kubik (kg/m³).
Massa jenis air yang relatif tinggi menjadikannya ideal untuk berbagai kebutuhan. Termasuk sebagai zat pelarut universal serta medium transportasi panas. Sementara itu, minyak mempunyai ukuran massa jenis yang cukup bervariasi berdasarkan pada tipe maupun komposisinya.
Massa jenis minyak berkisar antara 800 hingga 950 kilogram per meter kubik (sesuai tipe minyak dan komposisi). Karena massa jenisnya lebih rendah, maka cairan ini akan berada di atas permukaan air ketika bercampur.
Selain berat total lebih kecil, ada beberapa hal yang mempengaruhi massa jenis antara air dan minyak berbeda. Beberapa perbedaan tersebut antara lain:
1. Gerakan Partikel Minyak yang Lebih Besar
Pergerakan partikel merupakan sifat alami dari sebuah objek, baik padat, gas, maupun cair. Semua benda yang ada di bumi ini memiliki pergerakan partikel yang tidak sama. Begitu juga larutan minyak dan air.
Baca Juga: Pengertian Massa Jenis Fisika Lengkap dengan Contoh dan Rumusnya
Secara penelitian minyak mempunyai pergerakan partikel yang cenderung lebih banyak daripada air. Akibat pergerakan yang besar ini membuat ruang bebas antar partikel ikut meningkat. Akibatnya massa jenis minyak cenderung mudah mengalami penurunan.
2. Ukuran Kerapatan yang Lebih Kecil
Faktor berikutnya adalah kerapatan minyak yang lebih kecil daripada air. Seperti telah tertera sebelumnya, massa minyak hanya sekitar 800 kilogram per meter kubik (kg/m³).
Sementara minyak mencapai 1.000 kilogram per meter kubik (kg/m³). Karena itu, minyak cenderung lebih ringan atau kurang padat. Itulah yang membuatnya selalu terapung ketika saling bercampur.
Contoh Pengaruh Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai informasi tambahan, ada banyak sekali contoh penerapan massa jenis dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja akibat massa jenis minyak lebih ringan daripada air, membuat tumpahan oli di laut terapung.
Kondisi ini tak jarang terjadi di laut-laut lepas, tempat pengeboran minyak atau jalur pengiriman bahan bakar. Limbah yang mengandung minyak akan terus mengapung di permukaan air. Membuatnya kerap mengenai burung-burung pemburu ikan.
Baca Juga: Percepatan Dalam Fisika, Berikut Jenis dan Rumus Lengkapnya
Bulu-bulu burung mungkin saja anti-air, namun mereka tidak anti-minyak. Tumpahan minyak berlebih mampu menyelubungi seluruh tubuh burung, mengaburkan pandangan, hingga melumpuhkan kemampuan terbangnya. Di kondisi seperti ini, burung pemburu ikan menjadi terperangkap dalam air hingga mati.
Selain itu, massa pada minyak juga menjadi pertimbangan tersendiri dalam bidang industri. Sebut saja ketika proses pembuatan minyak pelumas untuk mesin. Massa jenis yang sesuai efektif membantu meminimalisir gesekan sekaligus memastikan alat-alat beroperasi secara optimal.
Nah, itulah penjelasan tentang massa jenis minyak yang berbeda dengan air. Sekian, semoga informasi ini bermanfaat! (R10/HR-Online)