Kucing mendesis jangan disepelekan karena bisa jadi sebuah pertanda yang ingin disampaikan kepada pemiliknya. Kucing yang mendesis ada baiknya jangan disepelekan, hal ini bisa menunjukkan hewan peliharaan kita merasa terancam. Entah itu ancaman dari hewan lain atau manusia yang kucing anggap membahayakannya atau lingkungannya.
Kucing Mendesis Jangan Disepelekan, Pahami Perilakunya
Kucing memiliki berbagai macam suara seperti gurauan, cicit, hingga desisan. Tujuan kucing mengeluarkan suara adalah untuk berkomunikasi.
Kucing sudah belajar mendesis sejak usia dua minggu. Lebih tepatnya, ketika mata dan telinga kucing sudah mulai terbuka.
Baca Juga: Kucing Suka Menjilati Tangan Pemiliknya sebagai Ikatan Sosial
Desisan ini keluar saat kucing bermain dengan teman-teman atau saudara-saudaranya. Perilaku ini sebagai tanda jika situasinya terlalu kasar, misalnya gigitan atau cakaran yang menyakitkan.
Selain itu, anak kucing juga belajar mendesis dari sang induk. Ketika induk kucing mendesis kepada anak-anaknya, itu artinya menunjukkan perilaku kurang suka terhadap sesuatu atau merasa kesal.
Induk kucing juga mendesis untuk memberitahukan kepada anak-anaknya jika tidak bisa lagi minum susu.
Kucing mendesis bisa menunjukkan pertanda lain kepada pemiliknya, maka dari itulah jangan disepelekan. Supaya kita mengerti dan memahami perilaku anabul, berikut ini penjelasannya.
1. Merasa Kesakitan
Biasanya, kucing akan mendesis ketika orang lain atau bukan pemiliknya memegang dan menyentuhnya. Perilaku ini menunjukkan jika kucing tidak ingin kita dekati.
Selain merasa takut dan terganggu, anabul bisa saja tengah kesakitan. Masalah kesehatan pada kucing yang biasa terjadi adalah radang sendi.
Jangankan kita sentuh, saat kucing bergerak atau melompat dapat memicu rasa sakit tersebut. Jika merasa ada yang aneh dengan keadaan tubuh anabul, ada baiknya untuk segera membawanya ke dokter hewan agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Sebagai pemilik, pastikan kita peka dengan perilaku kucing. Perhatikan kapan saja anabul mengeluarkan desisan. Jika perlu kita bisa mencatatnya. Tujuannya untuk memastikan desisan kucing karena ketakutan atau merasa sakit.
Tak kalah penting, jaga kondisi dan kesehatan anabul. Selain memberinya makanan yang bernutrisi, lakukan cek kesehatan secara rutin untuk mengontrol kesehatannya.
2. Merasa Tidak Nyaman
Ketika kucing merasa tidak senang akan mengeluarkan suara desisan atau mendesis, itulah sebabnya jangan langsung disepelekan. Melalui suara desis, kucing seolah-olah memberikan tanda sebelum melakukan tindakan yang menyakitkan, seperti mencakar atau menggigit.
Baca Juga: Kucing Senang Bermain dengan Sepatu Pemiliknya, Ini Sebabnya
Desisan anabul tidak selalu berarti ingin mendapatkan sentuhan. Karena itulah, jangan langsung mengelus, memeluk, bahkan menggendongnya.
Kucing mendesis bukan berarti tidak suka dengan orang yang merawatnya. Melainkan tidak suka dengan situasinya karena membuat kurang nyaman.
Jika kucing menunjukan perilaku agresif, lebih baik langsung menghindari kontak mata. Tujuannya supaya kucing bisa segera pergi atau mencari tempat yang aman untuk menenangkan dirinya.
Jangan memaksa anabul untuk melakukan interaksi. Hal ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan takut.
3. Merasa Terintimidasi
Ketika kucing mendesis jangan langsung disepelekan. Cobalah untuk membaca situasinya terlebih dahulu, karena bisa saja anabul merasa terintimidasi dengan keberadaan hewan lain.
Umumnya, kucing tidak senang jika berkonfrontasi dengan hewan lain. Mengeluarkan suara desis menjadi salah satu cara terbaik supaya lawan tidak mendekat atau menjaga jarak.
Kucing akan sering mengeluarkan desisan saat musim kawin tiba, terutama para pejantan. Kucing jantan mendesis karena bersaing dengan kucing jantan lainnya untuk mendapatkan pasangan. Tidak selalu langsung menyerang, tetapi mengeluarkan desisan sebagai bentuk pertahanan.
Jika kita melihat anabul ingin bertengkar dengan kucing lain, segeralah untuk memisahkannya. Pasalnya, perkelahian antar kucing bisa menimbulkan efek yang cukup berbahaya, seperti terluka parah.
4. Meniru Perilaku Hewan di Alam
Kucing juga bisa meniru perilaku hewan lain. Suara desisan yang kucing keluarkan, mirip dengan suara ular ketika mendesis.
Baca Juga: Kucing Suka Menggigit Kaki Manusia, Bisa Karena Sedang Bosan
Tidak hanya mengeluarkan desisan, kucing memberikan beberapa tanda pada tubuhnya. Misalnya saja ekor yang bergerak lebih cepat, pupil mata melebar, bulu berdiri, hingga telinga tertekuk ke belakang.
Kucing mendesis jangan disepelekan karena merupakan respon fisik terhadap situasi yang tidak nyaman, merasa terancam, ketakutan hingga perasaan ingin kabur atau memberikan perlawanan. Ketika kucing mendesis, artinya mengeluarkan napas yang lebih cepat melalui mulutnya. (R10/HR-Online)