harapanrakyat.com,- Dalam upaya menjaga integritas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menutup 290 konten yang terkait dengan isu hoax.
Tindakan ini melibatkan platform-platform populer seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Snack Video, dan YouTube.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan 290 konten telah ditutup dan 65 konten lainnya yang masih dalam proses penanganan.
“Dalam periode 17 Juli hingga 26 November 2023, Kominfo menemukan 96 kasus hoax terkait Pemilu 2024. Dengan sebaran terbesar, terjadi pada bulan November,” ujarnya, Selasa (29/11/2023).
Budi Arie menuturkan selama November 2023 saja, terdapat 39 isu hoax yang beredar, dengan rata-rata lebih dari satu isu hoaks setiap harinya. Hal ini menyoroti urgensi penanganan masif terhadap konten negatif yang dapat merusak persatuan dan mempengaruhi opini masyarakat.
Baca juga: Menkominfo: Jangan Terpancing Info Hoaks Terkait Bentrokan di Bitung
Menurut Budi Arie, isu hoaks tidak hanya merugikan secara informasional, tetapi juga dapat mengancam persatuan Indonesia.
“Dari hoax hingga ujaran kebencian, konten-konten negatif ini memberikan kontribusi pada polarisasi masyarakat yang dapat memicu ketegangan di ruang digital,” tutur Menteri Kominfo.
Lebih jauh, Budi Arie menyatakan, dalam menghadapi hoax Pemilu 2024 ini, diperlukan upaya bersama untuk mengatasinya. “Ini memerlukan langkah-langkah antisipasi yang melibatkan kolaborasi antar lembaga, termasuk Bawaslu, Kepolisian RI, dan Kominfo. Langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan Pemilu damai dan mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan hoaks,” jelasnya. (R8/HR Online/Editor Jujang)