Kisah Abu Nawas memperlihatkan sosok penyair yang terkenal saat masa kejayaan Islam. Di sisi lain, Abu Nawas juga memiliki kisah lucu, namun penuh makna. Kisah ini pun ada dalam sejarah Islam yang perlu umat muslim ketahui.
Kisah Abu Nawas dalam Islam
Abu Nawas lahir pada abad ke-8. Lebih tepatnya pada 768 M. Kendati demikian, ada yang menyebutnya lahir pada 747 M. Ia lahir di Kota Ahvaz, Persia. Saat ini kota tersebut bernama Iran.
Baca Juga: Sejarah Perang Badar, Kemenangan Kaum Muslim Meski Kalah Jumlah
Dalam kisah hidupnya, Abu Nawas merupakan putra tentara dan tukang jahit. Perihal bagaimana sosok Abu Nawas, sebenarnya ia merupakan sufi, penyair, dan intelektual.
Ia hidup di era khalifah Harun Al-Rasyid tahun 806-814 M di Baghdad. Untuk kepribadiannya, ia juga termasuk sosok yang cerdik dan nyentrik.
Pernah Masuk Penjara
Dalam kisah Abu Nawas, rupanya ia pernah masuk penjara. Hal ini lantaran Abu Nawas membacakan puisi mengenai Bani Mudhar.
Puisi tersebut membuatnya murka sehingga memenjarakan Abu Nawas. Selama di penjara, ia lantas mengubah puisinya jadi lebih religius.
Jika awalnya inspirasi puisinya dari khamar, ia jadi lebih sering mengusung konsep ketuhanan. Hal tersebut terlihat dari berbagai sajak pertobatan dalam puisi maupun syairnya.
Pujangga yang Gemar Mabuk
Sebelum bertobat, Abu Nawas rupanya adalah pujangga hedon yang suka mabuk-mabukan. Sebenarnya, ia terlahir di lingkungan pendidikan agama yang baik.
Bahkan sudah menghafal keseluruhan kitab suci Al-Qur’an. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuatnya jadi umat muslim yang taat.
Baca Juga: Kisah Nabi Ilyas, Mukjizat hingga Keteladanannya
Namun karena mendekam di penjara sebagaimana kisah Abu Nawas tadi, ia lantas bertobat. Ia menjadi sosok penyair yang lebih taat dalam beribadah kepada Allah SWT.
Pernah Mencari Neraka
Pada suatu ketika Abu Nawas pernah mencari neraka. Ia tiba-tiba menengok kanan-kiri sambil membawa lampu minyak dan berjalan-jalan.
Tingkah laku tersebut jadi sorotan masyarakat Baghdad. Apalagi Abu Nawas kala itu berjalan saat siang hari sehingga terasa aneh lantaran membawa lampu.
Bahkan ada seorang warga yang menyebut Abu Nawas sudah gila dan mempermalukan Khalifah Harun Al-Rasyid. Mengetahui hal itu, Abu Nawas tidak memperdulikannya.
Dalam kisah pencarian neraka ini, Abu Nawas melakukan hal tersebut selama beberapa hari. Hingga pada akhirnya, ada seorang warga yang berani bertanya kepada Abu Nawas kenapa melakukan hal tersebut.
Abu Nawas pun menjawabnya bahwa ia sedang mencari neraka. Hal ini membuat masyarakat berpandangan bahwa Abu Nawas memang benar-benar gila sehingga melanggar aturan Baghdad. Kala itu di Baghdad memang melarang orang gila berkeliaran.
Abu Nawas pun ditangkap dan diserahkan ke istana. Bahkan menyinggung soal munafik dan masuk neraka. Akan tetapi, ia lantas berteriak kepada orang-orang yang sudah menggiringnya ke istana untuk berkumpul.
Di satu sisi, banyak musuh politik Harun Al-Rasyid yang memanfaatkan Abu Nawas untuk menurunkan kewibawaannya sebagai khalifah. Nyatanya, hal tersebut salah kaprah.
Abu Nawas menegaskan bahwa ia tahu neraka itu milik Allah SWT. Di sisi lain, ia juga mempertanyakan mengapa orang-orang di dunia ini suka menentukan orang lain akan masuk neraka.
Ia lantas bertanya apakah orang-orang tersebut asisten Allah SWT sehingga tahu bocoran catatan-Nya. Bahkan Abu Nawas juga menyebut orang-orang yang memasukkannya ke istanya bisa jadi merekalah yang gila.
Karena hal tersebut, Abu Nawas sukses membuat Khalifah Harun Al-Rasyid tertawa. Hal ini juga menjadikan orang-orang tadi merasa malu. Begitupun dengan musuh politik Khalifah Harun Al-Rasyid.
Kisah Abu Nawas Menipu Malaikat
Ketika meninggal dunia, Abu Nawas dimakamkan di jantung Kota Baghdad, Syunizi. Berkaitan dengan kematiannya, ia ternyata pernah menipu malaikat.
Baca Juga: Kisah Nuaiman Sahabat Nabi, Pemabuk Jenaka Dijamin Masuk Surga
Konon saat malaikat Munkar dan Nakir mendatangi kuburnya, Abu Nawas menolaknya. Ia menyebut kain kafannya sudah compang-camping dan lusuh sebagai pertanda kematiannya sudah lama.
Karena perkataan tersebut, malaikat Munkar dan Nakir pun pergi meninggalkannya. Hal ini tentu saja hanyalah lelucon yang menunjukkan betapa jenakanya sosok Abu Nawas.
Dari kisah tadi, terlihat jelas seperti apa kepribadian Abu Nawas. Ia merupakan sosok yang lucu dan cerdik. Hal inilah yang juga jadi salah satu alasan kenapa nama Abu Nawas begitu termasyur. (R10/HR-Online)