Fungsi sidik jari penting untuk Anda pahami. Pasalnya, sidik jari memiliki fungsi untuk membantu proses identifikasi. Tak hanya itu, masih ada fungsi lainnya untuk kehidupan manusia.
Tentu Anda pernah mengamati pola unik yang terdapat pada permukaan jari. Pola yang dikenal dengan sidik jari ini unik dan bukan tanpa alasan.
Baca Juga: Fungsi Pupil pada Mata, Cara Kerja, Perbedaan, dan Kelainan
Sebab, setiap manusia pasti memiliki pola yang berbeda, termasuk kembar identik. Mungkin sebagian dari Anda belum memahami fungsi sebenarnya.
Fungsi Sidik Jari Penting untuk Diketahui
Sidik jari merupakan pola unik yang terdapat pada permukaan ujung jari. Umumnya yang terdiri dari garis melengkung, melingkar, maupun berpotongan. Sidik jari menjadi hasil reproduksi tapak jari baik yang sengaja diambil.
Selanjutnya akan melakukan cap dengan tinta dan bekas yang ditinggalkan pada benda. Sebab, pernah tersentuh oleh kulit telapak tangan atau kaki.
Pada daerah tersebut yang memiliki garis halus menonjol yang keluar satu sama lainnya. Namun yang terpisahkan oleh celah atau alur sehingga membentuk struktur tertentu.
Setiap jari, baik itu tangan kanan maupun kiri juga memiliki bentuk pola berbeda-beda. Tak hanya antara tangan kanan maupun kiri, namun setiap orang juga memiliki pola yang berbeda.
Perbedaan pada setiap orang tersebut yang menjadikan alasan penggunaan sidik jari. Biasanya untuk kebutuhan identifikasi maupun membedakan masing-masing individu.
Pola yang terdapat pada sidik jari memang terbentuk sejak berada dalam janin ibu. Selain itu, ada faktor yang mempengaruhi pembentukan pola sidik jari beragam. Dengan pola pada setiap orang yang berbeda, fungsi utamanya untuk mengidentifikasi manusia.
Bahkan ada beberapa penerapan fungsinya dalam kehidupan manusia. Adapun beberapa fungsi penting sidik jari, sebagai berikut:
Alat Investigasi Kriminal
Sidik jari akan tertinggal jika Anda menyentuh sesuatu. Oleh karena itu, pola pada jari bisa menjadi salah satu alat investigasi criminal. Sebab, mudah Anda temukan di tempat kejadian perkara.
Keamanan
Penggunaan dari sidik jari juga untuk membuat sistem keamanan. Baik itu pada handphone, laptop, serta lain sebagainya.
Baca Juga: Bagian Lidah yang Peka terhadap Rasa beserta Cara Kerjanya
Dengan demikian, orang lain tidak bisa membuka sistem keamanan secara sembarangan.
Administrasi
Penggunaan sidik jari lainnya untuk membuat kartu identitas. Sehingga bisa dengan mudah membedakan setiap orang. Fungsi sidik jari sebagai alat identifikasi maupun keamanan dianggap cukup efektif.
Sidik Jari Setiap Orang Berbeda
Sebuah penelitian yang terbit di Proceedings of the National Academy of Sciences yang telah membuktikan jika sidik jari tidak akan berubah seumur hidup.
Meski kulit manusia mengalami luka parah, cetakan yang terbentuk usai proses penyembuhan akan tetap sama. Bahkan juga persis dengan pola pada saat Anda lahir. Selain itu, juga akan tetap sama hingga seseorang manusia tersebut meninggal dunia.
Tentu terdapat alasan sidik jari pada masing-masing orang berbeda. Pada dasarnya, ada tiga pola dasar sebagai pembentuk sidik jari. Baik itu lingkaran (loop), lengkungan (arch), serta ulir (whorl).
Meski demikian, tidak bisa mengetahui secara pasti jumlah maupun detail bentuk pola pada masing-masing orang. Namun, faktor genetik juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Sehingga ada kemungkinan ada beberapa pola yang serupa antara orang tua maupun anak. Meski, hasil akhir polanya yang terbentuk juga tetaplah berbeda.
Faktor Pembentukan
Melansir dari laman University of Maryland terdapat teori pembentukan dan fungsi sidik jari. Mulai saat lapisan kulit basal lebih dalam dari epidermis tumbuh lebih cepat daripada lapisan atasnya.
Baca Juga: Fungsi Sistem Integumen di Tubuh Manusia dan Letaknya
Kemudian kondisi tersebut yang membuat lapisan kulit sekitar basal melengkung serta terlipat ke berbagai arah. Sehingga terbentuk suatu pola tonjolan berbeda pada setiap orang.
Pembentukan polanya juga seringkali dikaitkan pada kondisi otot, lemak, maupun pembuluh darah bawah kulit. Lapisan basal yang mulai terbentuk saat janin memasuki minggu ke-10 kehamilan.
Setelah itu, akan terbentuk sempurna saat minggu ke-17. Pembentukan polanya dalam rahim juga akan dipengaruhi oleh kondisi lainnya. Baik itu, tekanan darah, asupan gizi ibu selama hamil, kadar oksigen, dan posisi janin.
Tingkat aktivitas janin maupun keberagaman kondisi dalam kandungan juga mempengaruhi polanya. Untuk itu, bentuk pada masing-masing orang menjadi berbeda.
Memahami fungsi sidik jari tidaklah sulit. Namun, ada pula seseorang tidak memiliki sidik jari. Umumnya kondisi tersebut yang terjadi akibat kelainan genetik bawaan. (R10/HR-Online)