harapanrakyat.com,- Demo tolak pinjaman ke bank di Gedung DPRD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sempat memanas, Rabu (29/11/2023).
Para pendemo dari Masyarakat Peduli Pangandaran dan Presidium tidak bisa masuk ke halaman Gedung DPRD. Sehingga terjadi saling dorong antara pendemo dan aparat kepolisian.
Peserta aksi memaksa masuk dan berhasil menjebol pagar Gedung DPRD. Melihat massa yang berusaha memaksa masuk dengan menjebol pagar, petugas dari kepolisian langsung menembakan gas air mata.
Melihat ada gas air mata, massa pun berupaya untuk menghindar. Akan tetapi, peserta demo ‘Tolak Pinjaman ke Bank’ tidak lantas langsung membubarkan diri. Malah massa kembali menggelar aksinya di depan DPRD Pangandaran.
“Kami dan rekan-rekan menghindari gas air mata. Dan kembali melanjutkan aksi ini beberapa saat kemudian,” kata salah seorang peserta aksi, Henris, Rabu (29/11/2023).
Massa Demo Tolak Pinjaman ke Bank Gagal Bertemu Anggota DPRD Pangandaran
Massa yang terdiri dari Masyarakat Peduli Pangandaran dan Presidium, melakukan aksi demo menolak dan membatalkan rencana pinjaman ke bank sebesar Rp 350 miliar.
Henris mengatakan, ada beberapa tuntutan yang pihaknya ajukan kali ini.
“Jadi selain menolak rencana pinjaman sebesar Rp 350 miliar, kita juga ada beberapa tuntutan,” katanya.
Massa meminta kejelasan cash flow dan portopolio yang dikatakan utang dan defosit dari tahun 2020 sampai dengan 2023 kepada Pemerintah Daerah Pangandaran.
Tuntutan lainnya, meminta pimpinan dan anggota DPRD Pangandaran, untuk menolak pinjaman utang daerah di tahun 2024. Caranya dengan mengisi pakta integritas dari setiap anggota fraksi di DPRD Pangandaran.
Mereka meminta agar anggota dan pimpinan DPRD Pangandaran untuk menemui massa demo.
“Saya ingin menyampaikan beberapa tuntutan. Untuk itu saya minta pimpinan atau anggota DPRD lainnya mendengar agar aspirasi kami bisa tersampaikan,” teriak Henris saat orasi.
Namun sayang, anggota dan pimpinan DPRD Pangandaran tidak bisa menemui massa yang sedang demo tolak pinjaman ke bank tersebut. Pasalnya, para wakil rakyat ini sedang melakukan rapat paripurna.
“Karena belum ada dari anggota DPRD yang menemui massa demo, kita akan terus mendesak, supaya pagar gedung kembali dibuka. Tidak akan pulang sebelum perwakilan dari kita diterima masuk di gedung DPRD,” katanya.
Henris menjelaskan, alasan pihaknya melakukan demo tolak pinjaman ke bank, karena khawatir kedepannya menjadi beban keuangan daerah.
“Kita tolak pinjaman daerah ini karena berpotensi akan jadi beban untuk Bupati Pangandaran yang akan datang,” jelasnya. (Enceng/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)