harapanrakyat.com,- Merasa tidak puas dengan masa kepemimpinan kepala desa (Kades), masyarakat Desa Batulawang, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar datangi kantor desa, Jumat (6/10/2023).
Di masa kepemimpinan kepala desa yang dijabat oleh Yosep Erawan, warga menilai Yosep kurang berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat.
Perwakilan warga, Yadi Nurhadi mengatakan, warga menyoroti persoalan terkait sosial dan kemasyarakatan di masa kepemimpinan kepala desa yang sekarang.
“Terutama yang kami soroti terkait sosial kemasyarakatan, seiring dengan masyarakat di sini kultur dan budayanya gotong royong,” kata Yadi Nurhadi, Jumat (6/10/2023).
Yadi menuturkan, masyarakat menganggap bahwa kepala desa yang sekarang memiliki sifat otoriter dan arogan.
“Selama saya menjadi warga di Batulawang, memang baru kali ini ada kepala desa yang otoriter dan juga arogan. Sering membuat kegaduhan di masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, keinginan masyarakat jika ada yang meninggal dunia atau mendapat musibah bisa hadir, setidaknya memberikan dukungan.
“Kalau peribahasanya memperlihatkan wajah aja sudah cukup, tidak perlu bantuannya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yadi menambahkan, kepala desa tersebut sering kali beralasan banyak melakukan aktivitas di luar kantor dibanding di dalam kantor.
“Seiring dengan berjalannya waktu kepala desa ini semakin kendor, dengan alasan 70 persen di luar dan 30 persen di dalam kantor. Sehingga dengan kehadiran kami di sini ingin klarifikasi penjelasan karena kami merasa peduli terhadap Desa Batulawang ini,” tambahnya.
Baca Juga: BPBD Kota Banjar Respon Keluhan Warga Batulawang yang Butuh Bantuan Air Bersih
Tanggapan Yosep Erawan Terkait Warga Tidak Puas dengan Kepemimpinan Kades
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Batulawang Yosep Erawan menilai, wajar apabila warga melakukan audiensi terkait masa kepemimpinannya.
Menurutnya, terkait kurangnya ia bersosialisasi dengan masyarakat, hal itu karena sempat terhalang oleh pandemi selama dua tahun.
“Karena memang kemarin dua tahun itu kita terkendala oleh pandemi sehingga tidak bisa bertemu,” katanya.
Selain itu, banyaknya kegiatan dan agenda yang harus dihadiri sehingga tidak bisa hadir di tengah-tengah masyarakat dan terpaksa harus diwakilkan.
“Karena ada beberapa agenda yang harus dihadiri dan tidak bisa ditinggalkan sehingga mengutus yang lain untuk hadir di tengah-tengah masyarakat. Ke depan kita akan tindak lanjuti agar bisa bertemu dengan masyarakat dengan harapan Desa Batulawang semakin lebih baik,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)