Taktik Simone Inzaghi menjadi sorotan setelah Inter Milan hanya bermain imbang 2-2 melawan Bologna, pada Sabtu (07/10/23) di Giuseppe Meazza.
Hasil imbang tersebut membuat Nerazzurri berada di peringkat kedua. Sebab, AC Milan menang 0-1 melawan Genoa, pada Minggu (08/10/23), dan menempati puncak klasemen sementara Liga Italia.
Melawan Bologna, Inter Milan sebenarnya sudah unggul terlebih dulu 2-0 dalam 15 menit pertama, setelah dua kesalahan bek lawan.
Baca Juga: Persyaratan Unik Antonio Conte jika Melatih AS Roma
Namun, Inzaghi tidak memberikan respons yang tepat ketika Bologna menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Inzaghi hanya melakukan sedikit perubahan. Seperti mengganti beberapa pemain sayap, dan tetap mempertahankan formasi 3-5-2.
Ini menunjukkan bahwa pelatih Inter Milan Simone Inzaghi kurang memiliki alternatif taktik (Plan B), ketika rencana awalnya (Plan A) tidak berhasil.
Sebagai seorang pelatih, penting untuk memiliki berbagai taktik yang bisa digunakan dalam situasi berbeda.
Baca Juga: Rencana Inter Milan Amankan Pemain Rekrutan Bakat Muda
Simone Inzaghi, yang memiliki tanggung jawab untuk membawa Inter Milan meraih scudetto. Namun ia tidak seharusnya tidak hanya mengandalkan satu taktik.
Contohnya, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, yang mampu beradaptasi dengan formasi tiga bek ketika sistem 4-2-3-1 tidak efektif.
Hal ini menghasilkan kesuksesan bagi Manchester City dengan taktik yang beragam, dan bukan hanya bergantung pada satu sistem.
Sementara Simone Inzaghi hanya mengandalkan satu taktik saat Inter Milan imbang melawan Bologna. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)