Selasa, April 1, 2025
BerandaBerita TerbaruPlanet Merkurius Menyusut Sejak Jutaan Tahun Lalu

Planet Merkurius Menyusut Sejak Jutaan Tahun Lalu

Planet Merkurius menyusut menjadi salah satu fenomena alam yang mampu menyita perhatian banyak orang. Planet Merkurius mengalami penyusutan karena berbagai hal. Merkurius menjadi planet terkecil di tata surya yang terus mengalami penyusutan. 

Baca Juga: Fungsi Cincin Saturnus yang Jarang Diketahui

Planet Merkurius adalah salah satu objek menarik yang mengambang di tata surya kita. Namun, keunikan Merkurius tidak hanya terbatas pada posisinya yang dekat dengan Matahari. Planet ini juga terkenal karena fenomena menariknya, seperti penyusutan yang misterius. 

Planet Merkurius Menyusut karena Mengalami Pendinginan

Merkurius adalah planet terkecil di tata surya kita dan terdekat dengan Matahari. Ia berjarak sekitar 91 juta kilometer dari Matahari. Sehingga hanya memerlukan sekitar 88 hari untuk mengelilingi Matahari satu kali. 

Ukurannya relatif kecil, dengan diameter sekitar 4.880 kilometer, hanya sekitar dua pertiga diameter Bumi. Planet ini memiliki atmosfer yang sangat tipis, hampir tidak ada, yang membuat suhu permukaannya bervariasi ekstrem. Bahkan mencapai lebih dari 400 derajat Celcius di siang hari dan turun drastis menjadi -180 derajat Celcius di malam hari.

Merkurius sama seperti Bumi, Mars, dan Venus yang merupakan planet berbatu. Bahkan Merkurius juga memiliki permukaan padat yang tertutup dengan kawah. 

Dari Bumi kita bisa dengan mudah melihat planet Merkurius secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat canggih. Merkurius kadang terlihat ketika menjelang matahari terbit atau setelah matahari terbenam. 

Selama jutaan tahun planet Merkurius telah mengalami perubahan ukuran yang semakin kecil. Planet terkecil di tata surya ini terus mengalami penyusutan. Hal ini membuat para ilmuwan melakukan berbagai penelitian untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Menyusut karena Mengalami Pendinginan

Planet Merkurius menyusut telah terjadi selama jutaan tahun. Planet tersebut menyusut karena terus mengalami pendinginan. 

Pendinginan pada planet akan menciptakan suatu bekas yang terkenal dengan sebutan lobate scarps. Lobate scarps merupakan permukaan batuan yang melengkung karena proses penyusutan. 

Tetapi, para ahli tidak yakin tentang waktu tepat bekas luka terbentuk. Mereka juga belum yakin apakah Merkurius mempunyai bekas luka karena mengalami pendinginan sampai saat ini. 

Melalui penelitian yang terbit pada 2 Oktober 2023 di jurnal Nature Geoscience telah mengamati bekas luka secara lebih dekat. Melalui pengamatan tersebut mendapatkan hasil yaitu terlihat retakan kecil yang menunjukkan jika lobate scarps terjadi dalam 300 juta tahun terakhir. 

Para peneliti menemukan tanda yang tampak jelas bahwa terdapat banyak lereng curam yang bergerak. Seorang ahli geologi juga menggambarkan lobate scarps seperti kerutan yang terbentuk pada buah apel. 

Kerutan-kerutan ini bisa sangat besar, mencapai ratusan kilometer panjangnya dan beberapa kilometer tingginya. Mereka menciptakan bentuk-bentuk unik di permukaan planet ini yang menjadi pusat perhatian para ilmuwan.

Baca Juga: Awan di Planet Neptunus yang Dikabarkan Hilang, Ini Faktanya

Selain kerutan-kerutan, retakan-retakan panjang juga terbentuk sebagai akibat penyusutan Merkurius. Retakan-retakan ini sering kali disebut “scarp” dan terjadi ketika salah satu bagian permukaan planet ini mendorong ke atas atau ke bawah. 

Ini menciptakan tebing-tebing curam yang melintasi permukaan planet ini. Beberapa di antaranya bisa mencapai hingga beberapa kilometer dalam panjangnya dan menciptakan pemandangan yang dramatis.

Pembekuan pada Inti Mempengaruhi Penyusutan Planet

Planet Merkurius menyusut karena terjadi pendinginan secara terus-menerus. Walaupun memiliki lapisan batuan seperti Bumi, tetapi lapisan batuan Merkurius berbeda. Inti planet Merkurius hanya memiliki lapisan batuan sekitar 400 km. 

Hal ini akan membuat proses pembekuan inti mempengaruhi lapisan batuan di luar. Proses tersebut juga membuat planet Merkurius akhirnya mengalami penyusutan. Sejak planet Merkurius terbentuk sudah mengalami penyusutan sekitar 21,7 km.

Mengalami Penyusutan yang Tidak Merata

Planet Merkurius mengalami penyusutan yang tidak merata. Hal itu karena tidak semua bagian permukaan bumi mengalami penyusutan. 

Dari hasil penelitian, terlihat kerutan raksasa tidak menyebar luas pada permukaan Merkurius. Terdapat beberapa wilayah seperti daratan vulkanik pada bagian utara telah menunjukkan banyak kerutan. 

Hal itu bisa terjadi karena terdapat berbagai variasi kekuatan batuan di seluruh planet Merkurius. Pada planet bisa saja terdapat batuan yang kuat dan juga lemah sehingga mengalami penyusutan. Hal ini juga menimbulkan respon berbeda pada tekanan akibat pendinginan Merkurius.

Terdapat Graben pada Merkurius

Melalui hasil penelitian telah terdapat graben pada planet Merkurius. Graben merupakan retakan kecil yang sejajar dengan garis patahan di sebelah lobate scarps. 

Nah, graben terbentuk dari garis patahan yang mencoba membengkokkan batuan kaku. Para peneliti menemukan sekitar 48 graben dan 244 fitur lainnya yang kemungkinan juga graben.

Para peneliti menghitung jika usia batuan tersebut sudah sekitar 300 juta tahun. Adanya gerakan pada Merkurius yang terbentuk karena patahan ini memungkinkan bahwa terdapat gempa tektonik pada planet tersebut. Pergerakan lereng curam tidak hanya menghasilkan graben tetapi, juga bisa menghasilkan gempa.

Baca Juga: Planet Paling Ringan hingga yang Terberat pada Sistem Tata Surya

Planet Merkurius menyusut selama jutaan tahun karena telah mengalami pendinginan. Penyusutan di Merkurius adalah bukti nyata bagaimana planet dapat berubah seiring waktu, bahkan di tata surya kita yang tampaknya begitu stabil. Ini memberikan wawasan penting tentang proses-proses geologis di tata surya dan dapat membantu kita memahami lebih banyak tentang sejarah dan masa depan Bumi sendiri. (R10/HR-Online)

Rekomendasi wisata sumedang

5 Rekomendasi Wisata Sumedang yang Cocok untuk Berlibur Bersama Keluarga

Rekomendasi wisata Sumedang, Jawa Barat pada momen libur lebaran idul fitri tak boleh terlewatkan. Apalagi Kabupaten Sumedang memiliki banyak objek wisata yang cukup menarik...
Remisi khusus warga binaan

321 Warga Binaan Lapas Banjar Dapat Remisi Khusus Idul Fitri, 5 Langsung Bebas

harapanrakyat.com,- Sebanyak 321 warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kota Banjar, Jawa Barat, mendapat remisi khusus pada momen perayaan hari raya...
Tingkatkan Persaudaraan

Bupati Sumedang Ingatkan Masyarakat Momentum Idul Fitri Tingkatkan Persaudaraan untuk Bangun Daerah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momen hari raya idul fitri ini untuk meningkatkan persaudaraan. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan...
Tradisi Menerbangkan Balon Raksasa

Tradisi Menerbangkan Balon Raksasa Berbahan Kertas Jadi Daya Tarik Sendiri Warga Garut

harapanrakyat.com,- Tradisi unik menerbangkan balon raksasa terbuat dari kertas di setiap hari raya Idul Fitri, masih menjadi daya tarik warga Garut, Jawa Barat. Ratusan...
Parkir Ganda

Minimalisir Parkir Ganda dan Pungli di Pantai Pangandaran, Begini Langkah Pemerintah

harapanrakyat.com,- Untuk meminimalisir parkir ganda di kawasan objek wisata Pantai Pangandaran, PT. Garuda General Service yang menjadi vendor pengelolaan parkir terus melakukan pembenahan. Bahkan,...
Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular Bertaring Tiga, Mutasi Langka yang Makin Berbahaya

Ular selalu punya cara mengejutkan dunia. Kali ini, ada seekor ular yang bikin heboh karena memiliki tiga taring berbisa. Mutasi ular bertaring tiga ini...