Di tengah sorotan publik, penemuan fakta Jessica Wongso menjadi pusat perhatian. Kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang terkenal dengan sebutan kasus “Kopi Sianida” masih meninggalkan misteri yang tak terpecahkan dalam ingatan publik.
Selama tujuh tahun terakhir, Jessica Wongso telah menjadi perbincangan publik, terutama setelah divonis bersalah atas kematian Mirna Salihin. Namun, kisah ini masih menyimpan banyak misteri dan tanda tanya.
Baca Juga: Kejagung RI Tanggapi Polemik Kasus Kopi Sianida
5 Fakta Jessica Wongso.dari Temuan Baru
Mengutip berbagai sumber, berikut ini berbagai fakta Jessica Wongso, termasuk aspek-aspek kontroversial yang membentuk narasi seputar kasus ini.
Dari jejak digital hingga dugaan kepribadian ganda, kita akan mencoba menggali lebih dalam untuk memahami kasus yang telah menggegerkan masyarakat Indonesia.
1. Pernah Nonton Film Pembunuhan
Selama tujuh tahun, Shandy Handika dan Profesor Eddy O.S Hiariej mempertahankan keyakinan bahwa Jessica Wongso adalah pembunuh Wayan Mirna Salihin, sahabatnya sendiri.
Keduanya, sebagai Jaksa Penuntut Umum dan ahli, memeriksa rekaman CCTV, hasil forensik, serta latar belakang dan karakter psikologis Jessica Wongso.
Namun, informasi dari kepolisian Australia tentang Jessica Wongso tidak cukup kuat untuk menjadi bukti. Jejak digital forensik menunjukkan fakta Jessica Wongso menonton film tentang pembunuhan menggunakan racun sianida setahun sebelum peristiwa itu terjadi.
Selain itu, Jessica juga mencari informasi tentang racun sianida melalui internet. Meskipun data ini valid, tidak dapat digunakan sebagai bukti di persidangan.
Kasus pembunuhan Mirna kembali mendapat perhatian setelah rilisnya film dokumenter di Netflix berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.” Meski Jessica mendapat hukuman 20 tahun penjara atas pembunuhan Mirna, bukti tambahan tidak dapat memperkuat dakwaan tersebut.
2. Dugaan Kepribadian Ganda
Kematian Mirna dalam kasus dugaan kepribadian ganda masih menimbulkan misteri, walaupun kasus ini telah selesai. Meskipun Jessica terbukti sebagai pelaku, publik masih memiliki keraguan terkait proses persidangan yang cenderung menilai Jessica bersalah.
Fakta Jessica Wongso yang terlihat sangat tenang selama persidangan memunculkan kebingungan. Menurut saksi ahli, Prof Eddy, Jessica memiliki kepribadian ganda yang memungkinkannya menjadi baik atau jahat tanpa alasan yang jelas.
Hal ini membuat orang kagum pada ketenangan Jessica selama proses hukum, meskipun yakin bahwa ia adalah pelaku. Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai kebenaran di balik kepribadian ganda yang dimiliki Jessica.
3. Tidak Mau Pindah Sel
Terkini, muncul sebuah video yang mengungkap fakta Jessica Wongso menolak untuk pindah ke sel baru. Video ini berasal dari kanal YouTube Close The Door milik Deddy Corbuzier.
Dalam video tersebut, petugas lapas menawari Jessica untuk pindah ke sel baru, tetapi Jessica menolak tawaran tersebut. Ia tidak ingin berbagi sel dengan tahanan lain dan merasa nyaman di sel tersebut.
Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, mengungkapkan bahwa kliennya berada di sel yang sempit dan kondisinya memprihatinkan. Jessica telah bertahan di sel tersebut selama 7 tahun di Rutan Pondok Bambu, yang menurut Otto, merupakan hal yang patut mendapat perhatian.
4. Keteguhan Jessica di Balik Tawaran Grasi
Jessica memilih menderita di penjara daripada mengaku sebagai pembunuh. Pengacara Jessica, Otto Hasibuan, mencoba meyakinkannya untuk mengajukan permohonan grasi guna meraih vonis lebih ringan atau bahkan pembebasan.
Fakta Jessica Wongso pernah masuk ke sel tikus dengan kondisi yang memprihatinkan tidak membuat kliennya goyah. Menurut Hasibuan, bahkan teroris sekalipun tidak akan mampu bertahan di sel semacam itu, namun Jessica tetap kukuh dan tidak mengaku.
Selama proses hukum, Jessica tetap gigih dalam sikapnya, menolak tawaran grasi demi integritas dan keyakinannya bahwa dia bukan pembunuh Mirna Salihin.
5. Rayakan Ultah ke-35 di Penjara
Jessica merayakan ulang tahunnya yang ke-35 di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, dalam kondisi stabil dengan berat 51 kg. Tim kuasa hukumnya, bersama Hidayat Boestam, memberikan gambaran tentang keadaannya di penjara.
Baca Juga: Sinopsis Film Sianida, Dua Perempuan Saling Terpaut Berujung Maut
Meski stabil, fakta Jessica Wongso menderita selama tujuh tahun penahanan. Hidayat menyampaikan bahwa meskipun kondisi Jessica stabil, penahanan ini mengakibatkan penderitaan.
Jessica berharap agar di masa mendatang, tindakan hukum yang dilakukan tim pengacaranya dapat membantunya mencapai kebebasan. Mereka mengajak semua orang untuk mendukung upaya ini demi keadilan.
Sebagai sosok yang telah lama menjadi perbincangan publik, fakta Jessica Wongso terus menghadapi berbagai tantangan di dalam penjara. Meskipun telah ada vonis hukuman, misteri dan keraguan masih mengelilingi kasus ini, memicu pertanyaan yang tak terjawab. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)