harapanrakyat.com,- Korban meninggal akibat keracunan sate jebred di Garut, Jawa Barat, terus bertambah.
Korban tewas yang tadinya 2 orang, kini menjadi 3 orang, setelah petugas Kecamatan melakukan tresing warga yang mengkonsumsi sate tersebut.
Sate maut dari Garut, menjadi sebutan baru bagi sate jebred. Sate yang berbahan baku kulit sapi atau kulit kambing ini telah memakan korban jiwa di Kecamatan Cilawu Garut, dan Cigalontang Tasikmalaya.
Korban terbaru beridentitas Risna, warga Dayeuh Manggung Kecamatan Cilawu. Ia meninggal pada Selasa (10/10/2023) pagi kemarin di salah satu Rumah Sakit di Garut.
Sebelum meninggal, almarhum mengalami gejala mirip keracunan korban lain seperti muntah, diare dan demam tinggi. Ia sempat dirawat bersama suami dan anaknya, karena satu keluarga tersebut mengkonsumsi sate yang sama.
Baca juga: Pasca 2 Konsumen di Garut Tewas Keracunan Sate, Polisi Olah TKP Produksi Daging
Penambahan korban meninggal ini merupakan hasil tresing atau penelusuran Pemerintah Kecamatan Cilawu. Dimana apabila ada warga yang mengkonsumsi sate jebred yang mereka beli di pedagang pasar Bojongloa Cilawu, Garut, agar segera memeriksakan kesehatannya, agar tak mengalami gejala keracunan.
“Barusan dilakukan penelusuran sekaligus tazkiah terhadap salah seorang korban yang ditinggalkan istrinya. Setelah ditelusuri dan berkomunikasi ternyata ada kesamaan kasus bawa istrinya itu pada hari Sabtunya memakan jebred. Nah malam Senin beliau dibawa ke rumah sakit, dan meninggal selasa pagi,” kata Anas Aolia Malik, Camat Cilawu, Rabu (11/10/2023).
Camat menyebut, berdasarkan keterangan, korban sebelum keracunan memakan 5 tusuk sate, suaminya makan 3 tusuk dan anaknya makan 2 tusuk.
Ia menambahkan, dengan teridentifikasi korban baru, sehingga jumlah korban meninggal diduga usai konsumsi sate Jebred di Garut bertambah menjadi 3 orang.
“Data yang meninggal sampai saat ini 3 orang, 1 dari Tasik, da 2 dari Cilawu,” tutupnya. (pikpik/R8/HR Online/Editor Jujang)