Jenis pergerakan lempeng tektonik terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut akan kita bahas jenis pergerakan dari lempeng tektonik tersebut. Lempeng sendiri merupakan bagian penyusun materi dari Bumi yang letaknya paling atas dengan ketebalan mencapai 100 km.
Sedangkan tektonik artinya pergerakan kerak bumi yang menimbulkan patahan, lipatan dan lekukan. Hal tersebut kemudian bisa mengakibatkan kondisi tinggi rendahnya permukaan bumi. Dengan begitu bisa kita simpulkan lempeng tektonik berhubungan dengan litosfer Bumi.
Baca Juga: Kerak Bumi Sial dan Sima, Berikut Beberapa Perbedaannya
Litosfer sendiri merupakan bagian paling atas Bumi yang terdiri atas kerak dan mantel bumi. Bagian tersebut akan mengalami suatu proses hingga akhirnya menjadi lempeng tektonik. Sehingga lempeng tektonik adalah bagian teratas Bumi yang akan mengalami pergerakan.
Jenis Pergerakan Lempeng Tektonik yang Perlu Anda Ketahui
Lempeng tektonik juga bergerak namun tidak cepat, tapi secara perlahan. Gerakan lempeng tektonik tersebut juga menjadi penyebab terjadinya fenomena tertentu. Misalnya yaitu fenomena terbentuknya pegunungan, samudera dan fenomena geologi lainnya.
Nah, pergerakan lempeng tersebut juga terbagi menjadi beberapa jenis. Secara garis besar, pergerakannya terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan bentuk dan dampaknya serta berdasarkan luas dan waktu terjadinya. Berkut akan kita bahas keduanya:
Jenis Pergerakan Lempeng Tektonik Berdasarkan Bentuk dan Dampaknya
Berdasarkan bentuk dan dampaknya, pergerakan lempeng tektonik terbagi menjadi 3 macam. Berikut adalah ketiga jenis lempeng tersebut:
1. Konvergen
Pergerakan lempeng konvergen ini merupakan pertemuan dua lempeng yang saling berdekatan. Karena adanya perbedaan kepadatan, salah satu lempeng akan menghujam masuk ke bawah lempeng lainnya. Pada zona konvergen ini akan terjadi banyak fenomena subduksi dan koalisi.
Subduksi akan terjadi ketika lempeng-lempeng memiliki banyak bahan yang cukup berat. Namun jika lempeng memiliki bahan yang cukup ringan maka akan terjadi koalisi. Gerakan subduksi akan menciptakan pegunungan vulkanik sedangkan koalisi menimbulkan barisan pegunungan.
2. Transform
Jenis pergerakan ini terjadi ketika dua lempeng bergerak secara mendatar satu sama lainnya. Akan tetapi gerakan ini tidak saling mendekat mapun menjauh, namun bersilangan dengan lempeng lainnya. Pergerakan lempeng transform ini sering menjadi penyebab gempa bumi kuat.
Jenis pergerakan lempeng tektonik banyak ditemukan patahan transform dan juga transform fault. Selain itu batas transform juga akan mengakibatkan gerakan relative sinistral maupun dekstral. Hal tersebut menciptakan sesar seperti pada Sesan San Andreas yang berada di California.
3. Divergen
Jenis ketiga yaitu divergen yang terjadi ketika lempeng saling menjauh satu sama lainnya. Pergerakan kedua lempeng yang saling menjauh tersebut akan menimbulkan bagian kosong. Pada bagian kosong tersebut akan terisi oleh mantel bumi pada lapisan litosfer.
Baca Juga: Struktur Penyusun Bumi yang Paling Utama & Karakteristiknya!
Kondisi tersebut menyebabkan rift valley yang menjadikan lempeng benua terbelah menjadi dua. Hal tersebut akan menimbulkan intrusi magma karena memiliki konversi yang mendorong kedua lempeng ke arah berbeda. Setelahnya magma akan mendingin dan tercipta litosfer baru.
Berdasarkan Luas dan Waktu Terjadinya
Selain berdasarkan bentuk dan dampaknya, pergerakan lempeng juga terbagi berdasarkan luas dan waktunya. Berdasarkan luas dan waktu terjadinya pergerakan lempeng juga terbagi menjadi dua. Keduanya yaitu gerak epirogeetik dan orogenetic, berikut adalah penjelasannya:
1. Epirogenetik
Epirogenetik adalah jenis pergerakan lempeng tektonik yang lebih lambat dan berlangsung lama. Pergerakan ini meliputi daerah yang luas dan terbagi menjadi dua macam gerak berbeda. Pertama epirogenetik positif yaitu turunnya daratan sehingga permukaan air laut naik.
Contohnya adalah penurunan daratan di wilayah Indonesia Timur seperti Kepulauan Maluku. Gerak kedua yaitu epirogenetik negatif yaitu naiknya daratan sehingga terlihat permukaan air turun. Contoh dari gerakan ini yaitu naiknya pulau Buton dan Pulau Timor.
2. Orogenetik
Orogenetik adalah pergerakan lempeng yang relatif cepat dan berlangsung dengan singkat. Gerak orogenetik ini juga sering disebut sebagai proses pembentukan pegunungan. Contoh dampak pergerakan ini yaitu pembentukan pegunungan Andes, Rocky Mountain dan lainnya.
Baca Juga: Jenis Batuan Sedimen, Ciri-Ciri dan Klasifikasinya!
Pergerakan lempeng orogenetik bisa memicu terjadinya tekanan horizontal dan vertikal. Hal tersebut mengakibatkan kemunculan perpindahan letak lapisan kulit bumi. Fenomena tersebut bisa menyebabkan patahan dan terbentuknya lipatan atau faults prosess dan folded process.
Itulah beberapa jenis pergerakan lempeng tektonik yang ternyata cukup beragam. Semoga pembahasan ini bisa berguna dan membantu Anda. (R10/HR-Online)