Fakta komet Bernardinelli-Bernstein akan kita bahas berikut ini. Beberapa fakta mengenai komet Bernardinelli-Bernstein tentu sangat menarik. Karena itu, untuk Anda yang menyukai astronomi maka jangan sampai melewatkan pembahasan kali ini.
Komet merupakan salah satu dari benda luar angkasa yang memiliki ekor. Komet terbentuk dari gas beku, batu, dan debu sisa pembentukan tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Mereka mengitari matahari dalam orbit berbentuk elips yang sekali putarannya bisa selama ratusan ribu tahun.
Baca Juga: Fenomena Komet Nishimura, Inilah Fakta Terkait Kemunculannya
Komet akan memanas saat mendekati matahari dan menyebabkan es padat berubah menjadi gas. Gas tersebut mengandung karbon monoksida, uap air, karbondioksida, dan zat lainnya. Nantinya gas berisi zat tersebut akan tersapu ke bagian ekor komet yang sangat khas.
Fakta Komet Bernardinelli-Bernstein yang Sangat Menarik
Hingga saat ini terdapat lebih dari 3.000 komet yang ada di luar angkasa. Contohnya yaitu komet Halley yang terakhir muncul pada tahun 1986 dan prediksinya kembali tahun 2061. Kemudian ada komet Bernardinelli-Bernstein yang akan kita bahas berikut.
Penemuan komet Bernardinelli-Bernstein sendiri sudah dilaporkan pada Juni 2021 lalu. Penemunya yaitu oleh mahasiswa lulusan jurusan fisika yang bernama Pedro Bernardinelli. Ia juga tidak sendirian, namun bersama astronomi Universitas Pennsylvania yaitu Profesor Gary Bernstein.
Kedua nama belakang penemu komet tersebutlah yang kemudian menjadi nama komet ini. Komet satu ini menjadi komet dengan ukuran terbesar yang pernah diketahui dan ditemukan. Bahkan ukurannya sendiri seribu kali lebih besar daripada komet lainnya yang ada.
Fakta komet Bernardinelli-Bernstein atau C/2014 UN 271 ini memiliki lebar antara 62 hingga 124 mil. Komet tersebut berasal dari pinggiran tata surya dan sudah menuju matahari selama jutaan tahun. Penemuan dalam 6 tahun data yang dikumpulkan oleh Dark Energy Camera.
Letaknya berada di Teleskopik 4 meter Victor M. Blanco di Cerro Tololo Inter-American Observatory, Chili. Daya yang terkumpul dari kamera tersebut dimasukkan ke The Dark Energy Survey yaitu kolaborasi lebih dari 400 ilmuwan dari tujuh negara dan juga 25 institusi.
Perkiraannya komet Bernardinelli-Bernstein akan ada di jarak paling dekat dengan matahari pada 21 Januari 2031 mendatang. Komet ini memiliki beberapa fakta yang cukup menarik dan harus Anda ketahui. Berikut akan kita bahas apa saja fakta dari komet yang memiliki ukuran sangat besar ini.
Fakta Komet Bernardinelli-Bernstein, Ukurannya Lebih Luas daripada Komet Halley
Komet Bernardinelli-Bernstein berdiameter sebesar 100-200 km dan lebih luas daripada komet Halley. Halley sendiri merupakan sebuah komet yang muncul setiap 76 tahun sekali. Komet ini juga 50 kali lebih besar daripada inti komet yang umum ditemukan oleh peneliti.
Baca Juga: Munculnya Komet Besar Pemakan Matahari, Bukan Pertama Kali!
Karena itu tidak heran jika Bernardinelli-Bernstein menjadi komet dengan ukuran yang terbesar. Mengikuti ukurannya yang besar dan luas, massa dari komet ini tentunya juga tidak main-main. Untuk perkiraan massa komet Bernardinelli-Bernstein yaitu mencapai hingga 500 triliun ton.
Jarak dan Usianya
Jarak komet Bernardinelli-Bernstein lebih jauh daripada jarak matahari ke planet Uranus. Untuk usianya sendiri yaitu sekitar 4 miliar tahun dan meluncur ke Bumi dengan kecepatan 35,000 km/jam. Meskipun begitu, jaraknya dengan bumi masih aman yaitu sejauh 1,6 miliar kilometer.
Pengamatan Pertama
Fakta komet Bernardinelli-Bernstein lainnya yaitu pengamatannya sudah berlangsung sejak November 2010. Saat itu jaraknya dari matahari masih cukup jauh yaitu 4,8 miliar kilometer. Pengamatan komet raksasa ini ternyata sudah berlangsung dalam waktu cukup lama.
Permukaan Nukleus Komet Bernardinelli-Bernstein
Pada 8 Januari 2022, teleskop Hubble mengambil lima foto komet Bernardinelli-Bernstein. Hubble menemukan fakta baru mengenai permukaan nukleus komet terbesar satu ini. Permukaan nukleus kometnya lebih besar dan gelap, bahkan hitamnya melebihi warna batu bara.
Baca Juga: Mengapa Komet Memiliki Ekor? Simak Penjelasan Lengkapnya!
Kemudian terdapat penelitian lanjutan oleh lembaga Observatoire de Paris di Perancis. Dalam penelitian tersebut terungkap mengapa komet Bernardinelli-Bernstein bisa bergerak. Alasannya yaitu karena komet ini memiliki kandungan karbon dioksida dan karbon monoksida yang besar.
Itulah beberapa fakta komet Bernardinelli-Bernstein yang harus Anda ketahui. Komet dengan ukuran yang sangat besar ini cukup menarik bukan? (R10/HR-Online)