harapanrakyat.com,- Bacapres dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Baswedan angkat suara soal elektabilitasnya yang tertinggal dari Bacapres lain.
Namun, Anies tampaknya tidak terlalu terpaku pada hasil survei elektabilitas yang belum mampu menyaingi pesaingnya di Jawa Timur, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Dalam sebuah pernyataan di Surabaya, Senin (2/10/2023), Anies Baswedan menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah menjangkau dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Anies Baswedan memahami bahwa angka-angka elektabilitas dalam survei dapat berfluktuasi dan tidak selalu mencerminkan hasil akhir Pemilu.
“Survei hanyalah gambaran kondisi pada saat survei dilakukan. Sementara hasil Pemilu, baru akan terungkap pada tanggal 14 Februari,” ungkap Anies Baswedan seperti dikutip suara.com.
Anies juga mencatat pengalamannya saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meskipun survei elektabilitas saat itu tidak pernah menempatkannya di posisi teratas, tetapi pada akhirnya, hasil Pemilu membuktikan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil survei tidak selalu akurat dan dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Baca juga: Anies Baswedan dan Cak Imin Hadiri Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab
Tak Terganggu Hasil Survei Elektabilitas, Anies Baswedan Memilih Fokus Mewadahi Aspirasi Rakyat
Kendati demikian, Anies tidak hanya berbicara tentang elektabilitas dalam pernyataannya. Dia menegaskan bahwa fokusnya sekarang adalah mewadahi aspirasi rakyat Indonesia, bersama dengan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dan para jajaran partai di Koalisi Perubahan. Mereka berusaha untuk menyusun strategi pemenangan yang akan membawa perubahan positif dan keadilan bagi masyarakat.
Hasil survei dari Indikator Politik Indonesia perolehan elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur hanya persentase 14,4 persen. Meskipun tertinggal dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Anies tetap optimis bahwa melalui sosialisasi dan kerja keras, mereka dapat meraih dukungan yang lebih besar.
Survei tersebut dilakukan dari tanggal 14 hingga 20 September 2023. Dengan melibatkan 1.810 responden yang merupakan warga Indonesia di Jawa Timur yang memiliki hak memilih dalam pemilihan umum. Metode “simple random sampling” digunakan dalam pengambilan sampel, dengan margin of error sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dengan sikap optimis dan fokus Anies Baswedan pada keadilan dan pembaharuan, akan menarik untuk melihat perkembangan lebih lanjut dalam perjalanan menuju Pemilihan Presiden 2024. Apakah Anies Baswedan dapat membalikkan perolehan elektabilitasnya yang tertinggal? (R8/HR Online/Editor Jujang)