harapanrakyat.com – Penanganan gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022, tetap menjadi fokus utama semua pihak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama kementerian dan lembaga terkait, terus membangun kembali permukiman warga terdampak gempa tersebut.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melakukan rapat koordinasi di Kantor Bupati Cianjur pada Jumat (6/10/2023). Hal itu untuk memastikan informasi terkini dan koordinasi yang efektif. Dalam rapat ini, Suharyanto menekankan, meskipun terdapat berbagai bencana lain yang terjadi di Indonesia, penanganan gempa di Cianjur tetap menjadi prioritas.
“Setiap hari ada laporan di handphone saya, pasti saya baca. Kalau saya berhalangan, Deputi terkait yang menyelesaikan,” ungkap Suharyanto dalam keterangan resminya, Sabtu (7/10/2023).
Baca Juga : BNPB Antisipasi Dampak El Nino di Indonesia
Para Deputi BNPB, kata Suharyanto, rutin melaksanakan pengendalian ini walaupun bencana-bencana tempat lain juga banyak.
Suharyanto juga mengimbau agar semua pihak mempercepat proses penanganan bencana. Mengingat sudah lebih dari sembilan bulan sejak gempa terjadi di Cianjur.
“Penanganan bencana gempa di Cianjur per hari ini sudah lebih dari sembilan bulan. Segera dipercepat segera saja laksanakan. Kalau yang rusak berat, tolong ini menjadi prioritas,” ujar Suharyanto.
BNPB hingga 30 September 2023 telah mencairkan dana bantuan perbaikan rumah rusak tahap 1, 2, dan 3 kepada korban terdampak sebanyak 60.746 kepala keluarga. Total dana bantuan perbaikan rumah gempa Cianjur ini mencapai Rp 2 triliun. Ini adalah langkah penting dalam membantu pemulihan dan pemulihan cepat bagi masyarakat yang terdampak.
“Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan pemulihan Kabupaten Cianjur pasca gempa akan berjalan lebih lancar dan lebih cepat,” tutur Suharyanto. (Ecep/R13/HR Online)