Bek Persebaya Surabaya, Yohanes Kandaimu, mengalami rasisme saat bermain sebagai starter melawan Bali United di pekan ke-16 Liga 1., Jumat (20/10/2023).
Insiden ini terjadi ketika mantan pemain Persita Tangerang itu masuk ke lapangan, dan supporter meneriakan diskriminatif yang membuatnya merasa kecewa.
Pemain berusia 28 tahun ini menyatakan kekecewaannya terhadap situasi tersebut setelah pertandingan. Dia menekankan pentingnya menjauhkan isu-isu rasial dari sepak bola.
Baca Juga: Mengulas Fakta Kekalahan Persebaya dari Bali United di Liga 1
Kandainu menekankan persatuan dan cinta terhadap Indonesia, sebagai hal yang sangat penting. Selain itu, merasa bahwa perbedaan seharusnya tidak digunakan sebagai alasan untuk membeda-bedakan.
Kepolisian telah menangkap oknum suporter yang terlibat, tetapi mereka dilepaskan.
Bek Persebaya Yohanes Kandaimu berharap kasus ini akan ditangani dengan baik. Selain itu, ia juga menyerukan untuk menghindari rasisme, agar sepak bola Indonesia dapat berkembang.
Yohanes Kandaimu juga menyatakan keterimaan atas kekalahan timnya dalam pertandingan tersebut dan mengapresiasi lawan.
Baca Juga: Persebaya Siap Pecundangi Bali United di Depan Publiknya Sendiri
Dia menegaskan bahwa pertandingan tersebut berjalan ketat, dan kedua tim sama-sama berusaha meraih kemenangan dalam suasana yang kurang ideal.
Ini bukan kali pertama Yohanes Kandaimu mengalami insiden rasisme, yang sebelumnya terjadi setelah pertandingan melawan Borneo FC.
Komentar rasis disampaikan setelah performa yang kurang baik, dan bek Persebaya Yohanes Kandaimu ini berharap insiden serupa tidak terulang lagi. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)