Wisata jembatan kaca di Indonesia menjadi sarana yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Tidak seperti jembatan biasa, wisatawan dapat merasakan sensasi berjalan di udara ketika mengunjungi wahana ini.
Sayangnya, insiden kaca pecah di Jembatan Kaca The Geong Banyumas membuat orang-orang khawatir soal standar keamanan. Insiden yang terjadi pada Rabu (25/10) lalu itu pun mengakibatkan wisatawan terjatuh bahkan menewaskan satu orang.
The Geong Banyumas bukan satu-satunya jembatan kaca di Indonesia. Terdapat beberapa objek wisata jembatan kaca yang menawarkan daya tarik serupa, yaitu berjalan di udara dengan pemandangan alam sebagai daya tarik.
Mengenal 5 Jembatan Kaca di Indonesia
Jika penasaran dengan tempat-tempat wisata jembatan kaca yang ada di Indonesia, berikut adalah informasi yang kami rangkum.
Seruni Point Bromo
Lokasi jembatan kaca Seruni Point berada di kawasan Bromo, Jawa Timur. Jembatan ini memiliki keindahan berupa view pegunungan yang hijau. Dengan panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter, jembatan kaca Seruni Point membentang dengan gagahnya.
Wisatawan pasti bakal merasakan sensasi yang mendebarkan saat melintasi salah satu jembatan kaca di Indonesia ini. Soalnya jembatan kaca Seruni Point punya ketinggian sekitar 80 hingga 100 meter! Tidak direkomendasikan untuk yang takut ketinggian.
Meski demikian, Jembatan Kaca Seruni Point menjadi destinasi populer di Jawa Timur terutama bagi wisatawan yang ingin menikmati view Gunung Bromo.
Baca Juga: Jembatan Kaca di Bagolo Pangandaran Siap Manjakan Pengunjung
Baron Hills Guci Tegal
Jembatan kaca berikutnya ada di kawasan pemandian air panas Guci, Tegal, Jawa Tengah dengan panorama alam yang sejuk. Objek wisata ini bernama Baron Hill Guci dan telah menjadi salah satu ikon pariwisata terkenal di Tegal.
Tak hanya bisa berendam di air panas untuk menghilangkan pegal-pegal, wisatawan juga bisa menemukan salah satu spot jembatan kaca di Indonesia. Di sini, wisatawan bisa merasakan berjalan di atas hamparan kaca dengan latar pegunungan yang asri.
Kampung Warna Warni Malang
Kampung Warna Warni Jodipan merupakan kawasan yang unik di daerah Malang, Jawa Timur. Keberadaan rumah-rumah warga dengan beragam cat warna mencolok membuat suasana terasa seperti di luar negeri.
Akan tetapi, tahukah Anda bahwa kampung yang ikonik ini juga memiliki salah satu jembatan kaca di Indonesia? Di sini, Anda bisa menemukan sebuah jembatan kaca raksasa yang menghubungkan Kampung Warna Warni dengan Kampung 3D.
Tentunya, jembatan kaca di Kampung Warna Warni menawarkan pengalaman berbeda karena saat melintasinya Anda bisa melihat aliran Sungai Brantas dari atas.
Buntu Burake Tana Toraja
Jembatan kaca Buntu Burake berada di kawasan wisata religi Patung Yesus di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dengan panjang 90 meter dan berada di atas jurang yang curang dan dalam, jembatan kaca ini menjadi wisata yang paling mengerikan.
Namun, pihak pengelola mengklaim bahwa jembatan ini menggunakan kaca berkualitas tinggi yang tahan beban berat dan tahan panas. Kalaupun pecah, serpihan kaca berbentuk tumpul dan tidak melukai kaki.
Meski demikian, wisatawan tidak boleh menggunakan sembarang alas kaki di Jembatan Kaca Buntu Burake sehingga banyak yang memilih tidak pakai sandal atau sepatu. Rencananya pihak pengelola akan menyediakan sepatu khusus untuk wisatawan di masa mendatang.
Baca Juga: Objek Wisata Air Panas Guci Tegal Jawa Tengah
Bali Glass Bridge
Tidak ketinggalan, Pulau Dewata yang menjadi destinasi turis mancanegara juga menyimpan salah satu jembatan kaca di Indonesia, yakni Bali Glass Bridge. Objek wisata yang terletak di Kabupaten Gianyar ini memiliki panjang 188 m dan lebar 2,2 m dengan ketinggian 66 m.
Jembatan ini membelah Sungai Petanu yang menghubungkan Desa Kemenuh Sukawati dan Desa Blangsinga. Saat melintasi Bali Glass Bridge, wisatawan bisa menikmati panorama alam yang memanjakan mata dan tak terlupakan.
Dari pusat kota Denpasar, wisatawan harus menempuh perjalanan selama 40-50 menit berkendara untuk bisa menemukan Bali Glass Bridge. Saat ini, jam operasional berlangsung dari pukul 08.00 hingga 18.00 WIB. Namun, melihat minat wisatawan yang meningkat, pihak pengelola berencana memperpanjang jam operasional dari objek wisata tersebut. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)