PSS Sleman menghadapi tiga masalah serius jelang menghadapi Persik Kediri, di pekan ke-16 Liga 1 2023-2024, pada Sabtu (21/10/23) nanti.
Di antaranya, Yevhen Bokhashvili mengalami kekurangan kepercayaan diri, dan pertandingan tanpa dukungan suporter di Stadion Maguwoharjo Sleman.
Pertandingan melawan Persik memiliki signifikansi besar untuk PSS Sleman. Karena ini adalah pertandingan pertama di bawah arahan pelatih Belgia, Bertrand Crasson.
PSS membutuhkan kemenangan untuk memperbaiki posisinya dalam klasemen. Dalam enam pertandingan terakhir, PSS hanya mencatat tiga hasil imbang dan mengalami tiga kekalahan.
Baca Juga: Jelang Persib Hadapi Borneo FC, David da Silva Siap 100 Persen!
Namun, meraih kemenangan menjelang lawan Persik bukan tugas mudah, karena PSS menghadapi beberapa tantangan yang dapat mempengaruhi hasil pertandingan.
Apa Saja Masalah Serius PSS Sleman Jelang Hadapi Persik Kediri di Liga 1?
Berikut adalah tiga tantangan serius yang PSS hadapi untuk mengalahkan Persik Kediri. Jika mereka dapat mengatasinya, PSS memiliki peluang untuk meraih tiga poin. Simak penjelasan berikut:
Pembatasan Penonton
PSS Sleman tidak akan mendapatkan dukungan langsung dari suporter dalam pertandingan ini. Hal tersebut karena keputusan Komite Banding PSSI, yang telah memutuskan untuk melanjutkan pertandingan tanpa penonton.
Ini berhubungan dengan insiden oknum suporter pada tanggal 24 September 2023, yang masuk ke ruang konferensi pers. Pada insiden itu, suporter melakukan tindakan kekerasan terhadap ofisial Madura United.
Keputusan ini tertuang dalam surat nomor 005/KEP/KB/BRI-LIGA1/X/2023. Keputusan tersebut mengakibatkan PSS harus menggelar satu pertandingan tanpa penonton dan denda sebesar Rp20 Juta.
Baca Juga: Jelang Laga Persebaya Surabaya Lawan Bali United, Bajul Ijo Siap 100 Persen
Selain kehilangan dukungan dari tribun, PSS juga kehilangan potensi pendapatan yang bisa digunakan sebagai bonus kemenangan.
Adaptasi terhadap Strategi Pelatih
Masalah lainnya jelang laga PSS Sleman menghadapi Persik Kediri adalah pelatih baru. Pelatih PSS Sleman saat ini, Bertrand Crasson, memiliki filosofi sepak bola yang berbeda dengan pendahulunya, Marian Mihail.
Crasson telah mengumumkan bahwa tim asuhannya akan mengadopsi pendekatan yang berbeda di bawah komandonya.
Perubahan ini memiliki potensi untuk memberikan hasil positif, tetapi juga dapat menghadirkan tantangan.
Kunci keberhasilannya terletak pada sejauh mana para pemain mampu menjalankan strategi yang ditetapkan dalam pertandingan.
Selama tujuh pertandingan kandang di bawah kepemimpinan Mihail, PSS hanya meraih satu kemenangan. Sementara lima pertandingan berakhir imbang dan satu berakhir dengan kekalahan.
Kepercayaan Diri Yevhen Bokhashvili
Masalah lainnya jelang laga PSS Sleman menghadapi Persik Kediri adalah kepada faktor kepercayaan diri Yevhen Bokhashvili.
PSS Sleman telah mengejar rekrutan baru di lini serang, seperti Carlos Fortes, menandakan bahwa masa depan Yevhen di PSS mungkin terancam.
Baca Juga: Masa Depan I Putu Gede di Persib: Akankah Kembali ke Bhayangkara FC?
Meskipun demikian, Yevhen masih berpeluang bermain dalam pertandingan melawan Persik.
Ia berhasil mencetak satu gol saat PSS mengalahkan Persiba Bantul 5-0 dalam pertandingan uji coba pada Sabtu (4/10/23).
Selain itu, jelang menghadapi Persik Kediri, Hokky Caraka, seorang penyerang muda, mungkin bisa bermain membela PSS Sleman.
Sebelumnya, Hokky Caraka menjalani tugas dengan Timnas Indonesia dalam dua pertandingan Pra Piala Dunia 2026 melawan Brunei Darussalam. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)