Senin, April 7, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Stasiun Kereta Padalarang, Pernah Dibom saat Invasi Jepang

Sejarah Stasiun Kereta Padalarang, Pernah Dibom saat Invasi Jepang

harapanrakyat.com,- Sejarah Stasiun Kereta Padalarang merupakan salah satu babak sejarah yang penting dalam perjalanan kereta api di kawasan Priangan. Stasiun yang mulai beroperasi pada tahun 1884 itu merupakan salah satu pelopor dari proyek kereta api pertama di Jawa Barat.

Stasiun kereta api ini berperan penting dalam pengiriman berbagai komoditas dari daerah Jawa Barat menuju Batavia untuk diekspor ke luar Hindia Belanda.

Dari sisi politiknya, stasiun kereta api ini menjadi salah satu sarana pemberhentian alat transportasi untuk mempertahankan kawasan Jawa Barat dari serangan musuh.

Karena hal tersebut stasiun Padalarang ini pernah menjadi salah satu target pengeboman tentara Jepang ketika Perang Dunia II berkecamuk di Hindia Belanda.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini ulasan seputar Stasiun Kereta Padalarang yang pernah dibom saat invasi Jepang.

Sejarah Stasiun Kereta Padalarang yang Dibangun Belanda

Iwan Hermawan dalam buku berjudul “Jalur Kereta Api Karawang-Padalarang, Jalur Pintas Batavia-Bandung” (2021), pembangunan kereta api di Hindia Belanda memiliki motif ekonomi dan kolonialisme.

Salah satu stasiun kereta api yang ingin dibangun oleh Belanda tersebut adalah yang berada di daerah Padalarang. Atau yang kini bernama Stasiun Kereta Padalarang.

Baca Juga: Sejarah Pabrik Kertas Padalarang, Berdiri Zaman Belanda hingga Diambil Alih Indonesia

Menurut sejarahnya, pembangunan Stasiun Padalarang mulainya sekitar tahun 1878. Proyek kereta api ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari orang-orang Eropa, Cina, hingga pribumi.

Memang dalam proses pembangunannya kawasan ini bisa dikatakan cukup sulit. Bahkan para pekerja waktu itu harus menggunakan dinamit untuk menghancurkan batu dan cadas di kawasan itu.

Stasiun kereta api ini sebenarnya bagian dari proyek Staatsspoorwegen (SS), atau Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch–Indië yang merupakan perusahaan kereta api di Hindia Belanda.

Stasiun Kereta Api Padalarang mulai beroperasi secara penuh tepat pada tanggal 17 Mei 1884. Pembukaan operasi itu berbarengan dengan pembukaan jalur kereta untuk kawasan Cianjur-Padalarang-Bandung.

Terbukti dengan pembukaan dari stasiun kereta api ini memberikan dampak yang signifikan terhadap kawasan Jawa Barat waktu itu.

Stasiun Padalarang menjadi tempat yang strategis untuk menghubungkan kawasan Bandung dan Batavia sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda.

Stasiun Kereta Api Padalarang juga menjadi tempat pergantian lokomotif. Mengingat kondisi kawasan Jawa Barat yang cukup terjal membuat pergantian lokomotif sangatlah penting.

Baca Juga: Pembangunan Jalur Kereta Api Banjar-Parigi Terhenti 1912, Pengusaha Kopra dan Karet Merugi

Biaya perjalanan penumpang dari Bandung ke Padalarang terbagi menjadi beberapa jenis. Khusus penumpang Eropa wajibkan membayar 1 Gulden.

Khusus bagi penumpang Timur Asing seperti Cina, Arab dan lainnya. Mereka wajib membayar setengah Gulden. Sedangkan, bagi penumpang pribumi dan campuran hanya membayar sebesar 0,23 Gulden saja.

Bagi para penumpang yang membawa barang dengan rute yang sama biayanya sebesar 0,05 Gulden/10 Kg.

Pernah Dibom saat Invasi Jepang

Stasiun Kereta Padalarang memang menjadi salah satu stasiun kereta api yang strategis di kawasan Jawa Barat.

Pada masa peperangan, stasiun ini menjadi salah satu jalur distribusi bagi orang-orang Belanda untuk mengirimkan pasokan makanan dan bantuan.

Terbukti ketika Jepang menjatuhkan bom di jalur kereta yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan daerah lain, pasokan makanan dan bantuan menjadi terganggu.

Strategi yang Jepang lakukan itu bisa terbilang efektif karena berhasil membuat Belanda menjadi kewalahan.

Pengeboman secara terus menerus, pihak Jepang pun akhirnya sukses membuat Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 7 maret 1942.

Baca Juga: Sejarah Istana Cipanas, Dibangun Zaman Belanda hingga Diambil Alih Pemerintah Indonesia

Ketika itu Kota Bandung yang sebagai basis pertahanan terakhir menjadi tempat para pengungsi Belanda dari berbagai daerah. Bahkan, pengungsi tersebut ada yang berasal dari luar Jawa hingga daerah Malaya.

Tak hanya pengeboman, aksi infiltrasi Jepang terhadap wilayah-wilayah kekuasaan Belanda membuat secara perlahan kawasan Jawa Barat semakin terdesak, hingga menyisakan Bandung saja.

Nino Oktorino dalam buku berjudul “Di Bawah Matahari Terbit: Sejarah pendudukan Jepang di Indonesia 1941-1945” (2016),

Pada mulanya, panglima Divisi ke-1, Mayor Jenderal Schilling, memprotes keras maksud-maksud terselubung untuk menghentikan perang tersebut.

Ia pun meyakini bahwa pasukannya masih bisa terus melanjutkan peperangan di kawasan Jawa Barat. Namun, ketika mengunjungi garis depan dari pertempuran, pasukan yang awalnya yakini masih punya semangat tempur, ternyata moralnya sudah runtuh.

Salah satu sebab dari runtuhnya moral para pasukan ini adalah kurangnya pasokan makanan akibat pengeboman yang terjadi di Stasiun Kereta Padalarang.

Jepang melakukan pengeboman, terutama lokasi-lokasi strategis seperti Stasiun Padalarang dan jalur kereta api di sekitarnya.

Bahkan, diketahui jika Rumah Gubernur Jenderal van Starkenborgh juga turut menjadi sasaran pengeboman pesawat terbang Jepang.

Pengambilalihan oleh Indonesia

Pasca Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan Indonesia merdeka, waktu itu Indonesia mulai menguasai seluruh tempat-tempat strategis dan obyek vital.

Baca Juga: Kereta Api Diesel Bandung Raya Berganti Jadi KRL

Pemerintah Indonesia mulai mengambil alih kereta api dan stasiun, terutama yang ada di Pulau Jawa. Salah satu puncak dari pengambil alihan itu terjadi pada Kantor Pusat Kereta Api Bandung pada 28 September 1945. Tanggal itu menjadi tanda sekaligus diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia.

Mengutip dari “Naskah Sumber Arsip Seri Perkeretaapian di Indonesia” (2015), perebutan Kantor Pusat Kereta Api Bandung bermula ketika tanggal 2 September 1945, API (Angkatan Pemuda Indonesia) mengadakan pertemuan dengan grup revolusioner dari buruh DKA. Ketika Belanda dan Sekutu datang kembali ke Indonesia, Belanda sempat mendirikan Staatsspoorwegen/Verenigde Spoorwegbedrijf (SS/VS).

Lembaga tersebut merupakan gabungan antara perusahaan Belanda dan perusahaan swasta yang ada di Indonesia kala itu.

Situasi ini bisa sebagai fase-fase yang sangat tidak stabil, baik untuk Indonesia maupun untuk Belanda sendiri. Situasi yang penuh dengan gesekan itu bisa memicu konflik bersenjata kapan saja.

Konflik itu baru mereda ketika terjadinya kesepakatan bersama dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Konferensi ini memaksa Belanda untuk menyerahkan aset-aset kepemilikan perusahaan mereka yang ada di Indonesia ke tangan Pemerintah Indonesia.

Salah satu aset yang diambil alih oleh Pemerintah Indonesia adalah Stasiun Kereta Padalarang. Stasiun Padalarang yang kemudian dinasionalisasi dan menjadi tanggung jawab langsung dari Djawatan Kereta Api Indonesia.

Lembaga inilah yang bertugas untuk mengurusi hal-hal berkaitan dengan kereta api di Indonesia. Ketika masa-masa awal kemerdekaan, Stasiun Kereta Padalarang waktu itu berstatus sebagai Stasiun Kelas I.

Hingga kini Stasiun kereta Padalarang masih menjadi salah satu stasiun yang beroperasi di kawasan Jawa Barat.

Terdapat banyak kisah menarik dan sejarah di balik berdirinya salah satu stasiun yang ada di Provinsi Jawa Barat ini. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Asus Vivobook S15 Copilot+, Laptop AI Masa Depan untuk Profesional dan Pelajar

Asus Vivobook S15 Copilot+, Laptop AI Masa Depan untuk Profesional dan Pelajar

Asus kembali mengguncang pasar laptop dengan merilis Asus Vivobook S15 Copilot+. Ini merupakan salah satu laptop pertama di dunia yang berbekal prosesor Snapdragon X...
Chassis Innova Reborn, Kemampuan Ekstra Hadapi Berbagai Medan

Chassis Innova Reborn, Kemampuan Ekstra Hadapi Berbagai Medan

Banyak orang suka dengan Kijang Innova Reborn karena desainnya keren dan kenyamanannya luar biasa. Tapi, ada satu hal yang jarang disorot padahal sangat penting,...
Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Visual Intelligence di iPhone

Cara Mengaktifkan dan Menggunakan Visual Intelligence di iPhone

Visual Intelligence di iPhone merupakan fitur baru dalam pembaruan sistem operasi iOS 18.4. Sebagai fitur baru, tentu saja inovasi ini mampu menggebrak pasar gadget...
Pergeseran tanah panawangan

Pergeseran Tanah di Panawangan, Bupati Ciamis Tinjau Ratusan Pengungsi

harapanrakyat.com,- Ratusan warga di Desa Mekarbuana dan Desa Sadapaingan, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, mengungsi akibat bencana pergeseran tanah, Senin (7/4/2025) dini hari. Mendapati laporan tersebut,...
Arus balik di Jalur Selatan Garut

Arus Balik di Jalur Selatan Garut Minggu Malam Mulai Lancar, Volume Kendaraan Mengarah ke Bandung Berkurang

harapanrakyat.com,- Volume kendaraan arus balik lebaran 2025 yang melintas di jalur selatan Garut, Jawa Barat, pada Minggu (6/4/2025) malam, sudah mulai menurun. Meski masih...
Remaja terseret ombak Pantai Karang Papak Garut

4 Remaja Terseret Ombak Pantai Karang Papak Garut, 1 Orang Tewas 

harapanrakyat.com,- Niat wisata malah jadi malapetaka, empat orang remaja asal Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat terseret ombak pantai Karang Papak Kecamatan Cikelet pada...