Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TerbaruSejarah Keraton Kasepuhan Cirebon, Jejak Masa Kejayaan Islam Jadi Inspirasi Mataram

Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon, Jejak Masa Kejayaan Islam Jadi Inspirasi Mataram

harapanrakyat.com,- Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, yang merupakan salah satu keraton tertua di Indonesia. Keraton yang berdiri pada tahun 1430 ini menjadi saksi dari kejayaan Islam di Cirebon.

Keraton Kasepuhan sendiri terdiri dari dua bangunan bersejarah, yaitu Dalem Pakungwati dan komplek Keraton Pakungwati. Meskipun begitu, kedua bangunan ini merupakan satu kesatuan dari Keraton Kasepuhan Cirebon.

Tak hanya itu, pada faktanya Keraton Kasepuhan Cirebon juga pernah menjadi inspirasi bagi Kesultanan Mataram.

Merangkum dari berbagai sumber, tulisan ini akan mengulas lebih jauh tentang Keraton Kasepuhan Cirebon hingga menjadi inspirasi Mataram.

Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon Hingga Jadi Inspirasi Mataram

I.G.N. Anom, dkk dalam buku berjudul “Hasil Pemugaran dan Temuan Benda Cagar Budaya PJP I” (1996), menjelaskan bahwa secara lokasi, Keraton Kasepuhan tepatnya berada di Lemahwungkuk.

Keraton Kasepuhan ini dahulunya bernama Keraton Pakungwati dan pernah menjadi pusat Pemerintahan Cirebon.

Dalem Agung Pakungwati menjadi salah satu nama bangunan di komplek Keraton Kasepuhan. Dibangun pada tahun 1403 oleh Pangeran Cakrabuana.

Baca Juga: Sejarah Keraton Kanoman Cirebon yang Sarat Nilai-Nilai Filosofis dan Pengaruh Asing

Selain itu, terdapat pula Kompleks Pakungwati yang berdiri tahun 1529 oleh Pangeran Mas Zainul Arifin.

Penamaan Pakungwati sendiri dari nama Ratu Dewi binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati.

Beliau meninggal pada tahun 1549, kemudian namanya dimuliakan menjadi nama keraton, yaitu Keraton Pakungwati.

Perubahan Nama Keraton

Nama keraton tersebut berganti menjadi Keraton Kasepuhan dan mulai terjadi ketika Keraton Kanoman Cirebon berdiri. Tak hanya itu, gelar Keraton Kasepuhan pun berganti menjadi Sultan Sepuh.

Pada bagian depan keraton terdapat alun-alun yang bernama Alun-alun Sangkala Buana. Alun-alun sering kali menjadi tempat latihan bagi para prajurit.

Pada bagian Barat keratonnya terlihat masjid megah bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Menurut catatan sejarah, masjid ini merupakan salah satu hasil karya para wali.

Kemudian, pada bagian Timur alun-alun terdapat pasar yang kini namanya Pasar Kasepuhan. Di pasar ini terkenal akan kerajinan poci, sebuah wadah untuk menjerang tah atau campuran herbal.

Model keraton dengan menggabungkan beberapa aspek dalam satu lokasi ini juga diterapkan pada Keraton Kanoman Cirebon. Sebuah ciri khas yang tidak bisa dihindari dalam pembangunan keraton di Jawa.

Baca Juga: Sejarah Kesultanan Cirebon, Kerajaan Tersohor di Bumi Nusantara

Keraton Kasepuhan memiliki dua gerbang yang terdiri dari gerbang utama di sebelah Utara dan gerbang lainnya di sebelah Selatan.

Gerbang Utara bernama Kreteg Pangrawti yang memiliki arti jembatan baik. Kemudian, gerbang Selatan dinamakan Lawang Sanga yang berarti pintu sembilan.

Sedangkan, pada bagian dalam keraton terdapat kompleks Siti Inggil dengan 5 bangunan yang memiliki fungsinya masing-masing.

Tak hanya itu, pada bagian dalam keraton juga terdapat area bangunan induk yang merupakan tempat tinggal bagi sultan.

Jejak Masa Kejayaan Islam di Cirebon

Keraton Kasepuhan menjadi salah satu bukti dan tanda dari kejayaan Islam di Cirebon. Ciri khas tersebut nampak jelas pada arsitektur dan bangunan keraton.

Ciri khas tersebut nampak jelas pada filosofisnya, seperti pada enam tiang pada kompleks Siti Inggil yang melambangkan rukun iman.

Selain itu, jumlah keseluruhan tiang yang berjumlah dua puluh merupakan simbolisasi dari sifat-sifat Allah.

Baca Juga: Sejarah Kesultanan Cirebon, Kerajaan Tersohor di Bumi Nusantara

Arsitektur keraton yang berwarna hijau dan putih merupakan lambang dari kiblat pada Rasulullah dan kesucian umat Muslim.

Nurlatifah dalam buku (2015) mengenai makna dan filosofis pada arsitektur Keraton Kasepuhan sebagai media pembelajaran mata pelajaran sejarah di SMAN 8 Cirebon. Bahwa sebenarnya ketika Islam masuk dan berjaya di Cirebon, pengaruh-pengaruh lain juga sangat kuat.

Pengaruh-pengaruh tersebut nampak jelas seperti dari Hindu, China, Eropa, hingga Jawa. Namun, untuk menghindari adanya konflik sosial, maka tidak banyak dilakukan perubahan. Justru pengaruh-pengaruh tadi tetap ada, namun dengan nafas ke-Islam-an.

Sehingga, apapun kebudayaan yang masuk ujung pangkalnya adalah Islam. Hal ini juga menjadi strategi agar Islam bisa diterima di tanah Cirebon.

Apalagi Cirebon merupakan pusat perdagangan yang cukup ramai. Karena itu pengaruh-pengaruh lain tidak bisa dipungkiri akan berkembang pula.

Sehingga setiap tindakan yang dilakukan waktu itu harus selaras dengan perkembangan kebudayaan yang ada. Asalkan tidak menabrak akidah dalam Islam.

Menjadi Inspirasi Keraton Mataram

Pembangunan Keraton Kasepuhan oleh Pangeran Mas Zainul Arifin ini ternyata menjadi inspirasi bagi pembangunan keraton di Mataram.

Baca Juga: 5 Cerita Misteri Gunung Salak, Paling Angker di Jawa Barat

Salah satu inspirasi ini terlihat pada arsitektur Siti Inggil pada Keraton Mataram di Yogyakarta yang terinspirasi dari Keraton Kasepuhan Cirebon.

Lisa Dwi Wulandari dan Chairul Maulidi dalam buku berjudul “Tipologi Lanskap Pesisir Nusantara: Pesisir Jawa”, (2017), Siti Inggil dalam bahasa Cirebon juga terkenal dengan sebutan Lemah Duwur” bermakna tanah yang tinggi.

Penamaan ini memang identik dengan kompleks peribadatan Hindu yang cenderung berada di tanah tinggi. Tak hanya itu, terdapat bangunan lain pula yang terinspirasi dari bangunan di Keraton Kasepuhan, yaitu Masjid Margo Yuwono yang ada di Benteng Baluwerti.

Selain itu, Museum Sonobudoyo yang ada sekarang juga terinspirasi dari atap Masjid Agung di Keraton Kasepuhan Cirebon.

Pola-pola pengaruh ini memang sering kali terjadi, terutama di daerah Jawa. Selain karena masih di daerah yang sama, dominasi antara kerajaan juga sering kali membawa lahirnya pengaruh-pengaruh baru pada setiap daerah.

Proses akulturasi dan asimilasi yang terjadi memang tidak hanya pada ranah yang tak terlihat, namun juga ranah fisik seperti arsitektur bangunan.

Dalam sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon, kala itu daerah Cirebon merupakan salah satu pusat perdagangan yang cukup ramai. Inilah yang menyebabkan berbagai pengaruh bisa masuk. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Mobil pemudik yang terbakar di Kota Banjar

Terdengar Suara Percikan, Mobil Pemudik di Kota Banjar Ludes Terbakar

harapanrakyat.com,- Satu unit mobil milik pemudik ludes terbakar di Jalan Raya Cimaragas, Kelurahan Situbatu, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (2/4/2025). Peristiwa itu...
Microsoft Surface Pro 11, Keyboard Fleksibel & Baterai Setara Mac

Microsoft Surface Pro 11, Keyboard Fleksibel dan Baterai Setara Mac

Microsoft Surface Pro 11 membawa gebrakan baru. Ini merupakan laptop Microsoft terbaru. Kehadiran perangkat terbaru ini menarik perhatian banyak orang. Microsoft kini semakin baik...
Sejarah Siger Sunda, Mahkota untuk Pengantin Wanita

Sejarah Siger Sunda, Mahkota untuk Pengantin Wanita

Sejarah Siger Sunda cukup menarik untuk kita telisik lebih lanjut. Ya, Siger Sunda adalah hiasan kepala berbentuk mahkota yang dikenakan oleh pengantin wanita dalam...
Kandang ayam terbakar

Sebuah Kandang Ayam di Ciamis Ludes Terbakar, Ini Dugaan Penyebabnya

harapanrakyat.com,- Sebuah kandang ayam milik warga di Desa Maparah, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ludes terbakar. Dugaan peristiwa kebakaran tersebut akibat alat oven...
Fitur Motion Photos Whatsapp, Apa Fungsinya?

Fitur Motion Photos Whatsapp, Apa Fungsinya?

WhatsApp kembali berinovasi dengan menghadirkan fitur baru bernama Motion Photos WhatsApp. Fitur Motion Photos WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk berbagi foto bergerak dalam obrolan...
Kandungan Surat Al Qiyamah, Dahsyatnya Hari Kiamat

Kandungan Surat Al Qiyamah, Dahsyatnya Hari Kiamat

Memahami pokok isi kandungan surat Al Qiyamah sudah semestinya dilakukan oleh umat muslim. Hal ini karena memahami kandungannya bisa membantu umat muslim untuk meningkatkan...