harapanrakyat.com,- Dinas Perkebunan Jabar bersama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis melaksanakan pelatihan kelembagaan bagi kelompok petani kopi di Desa Sirnajaya, Rajadesa beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ciamis, Slamet Budi Wibowo mengatakan, kopi telah menjadi salah satu komoditi pertanian yang menjadi ciri khas di kecamatan Rajadesa ini, banyak produk produk kopi dari Rajadesa ini yang berkualitas.
“Tentu saja ini adalah hasil kerja keras para petani kopi Rajadesa yang tergabung dalam kelembagaan kelompok-kelompok tani,” ungkapnya Selasa (26/9/2023).
Sebagai bahan informasi kata Slamet, di Kecamatan Rajadesa secara berkala diadakan Festival Coffee Rajadesa.
Salah satu acara budaya yang mengangkat komoditi kopi sebagai ikon Rajadesa. “Kita mendapat keuntungan dari penyelenggaraan kebudayaan ini. Sebagai salah satu strategi pemasaran dan pengenalan komoditi kopi ke cakupan wilayah yang lebih luas lagi,” ucapnya.
Di samping keberhasilan petani tersebut juga ada beberapa tantangan yang harus para petani perhatikan. Di antaranya permasalahan terkait optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan kelembagaan petani. Bagaimana kelembagaan ini dapat membantu para petani dalam menjalankan usaha tani kopi.
“Kelembagaan tersebut dapat berupa kelompok tani, koperasi ataupun assosiasi yang mempunyai satu visi dan misi dari para petani kopi,” jelas Slamet.
Maka dari itu pihaknya mengucapkan terimakasih, kepada Dinas Perkebunan Jabar yang telah memberikan pelatihan untuk petani kopi ini. Dengan harapan petani kopi di Rajadesa bisa terus berinovasi dan tumbuh motivasi, dalam rangka mensejahterakan petani kopi.
“Semoga kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai upaya pembinaan kelembagaan bagi petani kopi,” ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis Slamet Budi Wibowo.
Baca juga: Dinas Pertanian Ciamis Beri Pelatihan Manajemen Agribisnis Tembakau kepada Petani Ratawangi
Pesan Dinas Perkebunan Jabar kepada Kelompok Petani Kopi
Sementara itu Cecep Herawan perwakilan Dinas Perkebunan Jabar menyampaikan, jika Kelompok Petani Kopi dalam membentuk kelembagaan harus mempunyai tujuan yang masing-masing Pengurus harus menjalankan tugas dan fungsinya.
Kelembagaan petani kopi yang telah dibentuk harus ada legalitas melalui Keputusan Kepala Desa.
Setelah dibentuk kelompok jangan sampai menjadi kelompok pasif, kelompoknya ada tetapi tidak terlihat melakukan aksi atau kegiatan. Jangan pula menjadi kelompok yang hanya tergantung pada bantuan.
“Namun harus berupaya menciptakan kemandirian, artinya kelompok harus dijalankan dengan terencana dan berkelanjutan secara aktif,” katanya. (Fahmi/R8/HR Online/Editor Jujang)