Performance management adalah proses berkelanjutan untuk memastikan bahwa serangkaian output dan aktivitas memenuhi tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Ini terdiri dari semua proses yang melibatkan klarifikasi dan komunikasi perencanaan pengembangaan, tanggung jawab, dan ekspektasi kinerja sesuai dengan tujuan strategis organisasi dan memaksimalkan kinerja individu.
Hal ini membantu melacak kinerja organisasi secara keseluruhan serta menentukan apakah karyawan membutuhkan dukungan ekstra, kenaikan gaji, atau dapat mengelola pelatihan untuk meningkatkan standar organisasi yang tinggi.
Performance management juga merupakan alat HR yang penting karena membantu menetapkan tujuan kerja yang terukur dan jelas serta memberikan ekspektasi dan standar kinerja.
Dalam hal ini, HR mengikuti perkembangan teknologi dengan memasukkan HRIS ke dalam fungsinya.
Ketidakefisienan dan Ketidakefektifan Performance Management
Berbagai ketidakefisienan dan ketidakefektifan saat ini terjadi dalam performance management.
Ketidakefisienan ini termasuk dalam penghargaan, tujuan, dan umpan balik yang tidak konsisten dan tidak jelas, kurangnya evaluasi kinerja tahunan, dan kurangnya pengakuan.
Padahal penghargaan sangat penting dalam meningkatkan motivasi dan semangat karyawan.
Namun, hal ini bisa saja tidak berjalan dengan baik manakala manajer gagal mengkomunikasikan proses promosi dan kriteria pekerja terbaik kepada karyawan atau bisa juga gagal melakukan evaluasi kinerja tahunan.
Hal ini dapat membuat karyawan mempertanyakan kontribusi mereka.
Lalu, ketidakefektifan ini mencakup proses manajemen kinerja yang tidak terstruktur dan bias.
Hal ini terjadi ketika manajer lebih cenderung memberikan ulasan dan feedback yang bias berdasarkan perasaan mereka terhadap karyawan dan memberikan penghargaan sesuai dengan preferensi pribadi karena kurangnya metrik dan data untuk mengukur kinerja mereka.
Kurangnya standar kinerja ini disebabkan kegagalan untuk menetapkan ekspektasi perusahaan dan fokus yang hendak dicapai.
Ketidakefektifan dan ketidakefisienan ini dapat berdampak pada penurunan employee engagement.
Sebagai contoh, ketika sebuah organisasi memiliki rencana kinerja yang tidak jelas, para pekerja mungkin tidak yakin tentang bagaimana tugas harian mereka berkontribusi dalam mencapai misi. Mereka tidak memiliki rasa kemajuan atau pertumbuhan.
Selain itu, dengan program performance management yang tidak adil, karyawan mungkin merasa tidak termotivasi tentang pekerjaan dan masa depan mereka di organisasi.
Bagaimana HRIS Membantu Performance Management Lebih Baik
Mengelola fungsi HR seperti manajemen kinerja menggunakan HRIS telah menjadi cara yang paling solutif saat ini.
HRIS membuat departemen HR lebih efisien dan efektif dalam manajemen kinerja dengan meningkatkan otomatisasi.
Otomatisasi membantu merampingkan alur kerja dan membuat departemen HR lebih produktif, sehingga meningkatkan efisiensi.
Otomatisasi menghilangkan tantangan dalam proses dan meningkatkan transparansi. Selain itu, mengotomatisasi tugas-tugas administratif rutin juga membantu HR.
The Wyatt Company, spesialis human resource management, menemukan bahwa sistem manajemen kinerja berbasis perangkat lunak memberikan manfaat bagi perusahaan setidaknya dalam enam hal:
1. Lebih sederhana: Sistem otomatis memberikan perusahaan kemampuan untuk menghasilkan ulasan karyawan yang konsisten, lugas, dan tidak bias.
2. Pencapaian tujuan: HRIS dapat diarahkan untuk mengukur kesesuaian antara pencapaian tujuan individu dan perusahaan.
3. Fleksibilitas dan keragaman: Proses evaluasi dapat ditargetkan untuk mencerminkan tujuan masing-masing departemen, atau dapat dipusatkan untuk mendukung tujuan perusahaan secara keseluruhan.
4. Pelatihan: Manajer belajar pada sistem otomatis yang mudah digunakan saat mereka menggunakannya. Model ini telah terbukti menjadi platform pelatihan yang lebih efektif daripada pelatihan standar.
5. Menghubungkan kinerja dengan gaji: HRIS yang terintegrasi dapat digunakan untuk menghubungkan kinerja dengan gaji.
6. Keterlibatan karyawan: Karyawan dapat melacak kinerja mereka, berpartisipasi dalam penetapan tujuan, terlibat dalam pemantauan diri, mengumpulkan umpan balik, dan meninjau diri mereka sendiri secara online bekerja sama dengan manajer dan anggota tim.
Proses ini membantu karyawan untuk lebih berinvestasi dan bertanggung jawab atas kinerja, pengembangan, dan pertumbuhan mereka sendiri.
Namun, saat perusahaan ingin memanfaat segala kecanggihan HRIS untuk menunjang performance management, harus dipastikan lebih dulu jika HRIS yang dipilih memang menyediakan modul khusus yang dilengkapi fitur lengkap untuk menunjang proses performance management. Karena tidak semua HRIS bisa melakukannya.
Salah satu HRIS yang memungkinkan Anda mendapatkan kemudahan dalam proses performance management adalah LinovHR yang merupakan software HRIS all in one dengan sistem terintegrasi dan berbasis cloud.
Dengan modul khusus Performance Appraisal, perusahaan dapat mengelola, menyusun, dan melakukan penilaian kinerja karyawan secara komprehensif dan detail. Proses penilaian pun bisa disesuaikan dengan metode yang ingin digunakan perusahaan.
Nantinya, sistem akan mengotomatisasi penilaian kinerja dan menyajikan nilai seperti apa performa karyawan berdasarkan skor dan standar yang telah ditentukan perusahaan sebelumnya.
Proses ini akan berjalan lebih sederhana, cepat, dan tepat. Tidak ada lagi bias dalam penilaian kinerja karyawan.
Karena telah ditunjang dengan sistem terintegrasi, perusahaan dapat menghubungkan hasil kinerja dengan penggajian, jalur karier, atau juga pelatihan.
Di mana semuanya sudah difasilitasi oleh LinovHR. Dengan begini, HR bisa mencapai efektivitas dan efisiensi tingkat tinggi.
Performance management merupakan fungsi HR yang penting untuk meningkatkan keberagaman, keterlibatan, dan produktivitas para karyawan.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk melakukannya dengan efektif dan efisien. Salah satu caranya adalah dengan HRIS.