harapanrakyat.com,- Langkah politik Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mendapat sorotan tajam dari publik politik Indonesia setelah berhasil merebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari kubu Prabowo Subianto.
PKB sebelumnya merupakan salah satu partai yang tergabung dalam koalisi pendukung calon presiden Prabowo Subianto, bersama Gerindra, Golkar, dan PAN.
Partai Nasdem, yang dipimpin oleh Surya Paloh, awalnya sudah memiliki koalisi politik yang cukup kuat untuk mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Namun, situasi berubah ketika salah satu partai dalam koalisi tersebut memutuskan untuk keluar. Partai Demokrat, yang awalnya mendukung Anies Baswedan, merasa kecewa dengan keputusan tersebut dan memutuskan untuk hengkang dari Koalisi Perubahan.
Penggabungan Anies-Cak Imin Langkah Politik Brilian Surya Paloh
Pengamat politik Hendra Setiawan Boen menyebut, penggabungan Anies dan Cak Imin sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden adalah langkah brilian dari Surya Paloh.
Ia berpendapat bahwa Surya Paloh berhasil mengambil PKB untuk memperkuat Koalisi Perubahan, khususnya dari segmen Nahdliyin. Selain itu, hal ini juga melemahkan kubu Prabowo Subianto.
Hendra Setiawan Boen menambahkan bahwa keluarnya Partai Demokrat dari koalisi sebenarnya tidak merugikan Anies Baswedan. Sebaliknya, hal itu membawa keuntungan karena Partai Demokrat sebelumnya telah menunjukkan ketidaksetujuan terhadap koalisi tersebut.
Baca juga: Partai Demokrat Murka dengan Keputusan Sepihak NasDem
Dalam konteks ini, Anies Baswedan juga terlihat cerdik dengan segera mengirim Sudirman Said untuk menginformasikan perkembangan terakhir kepada Partai Demokrat. Ini menunjukkan bahwa tidak ada pelanggaran etika atau moral dalam kasus ini.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah Cak Imin benar-benar dapat membantu Anies Baswedan memenangkan suara di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, berpendapat bahwa PKB bisa membantu melengkapi kekuatan elektoral Anies Baswedan, tetapi pertanyaannya adalah apakah Cak Imin adalah sosok yang tepat.
Dilihat dari pergerakan elektabilitas Cak Imin dalam setahun terakhir, belum terlihat peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu, PKB masih harus bekerja keras untuk memenangkan suara di wilayah-wilayah tersebut.
Langkah politik Surya Paloh selanjutnya, segera menggelar deklarasi Anies-Cak Imin. Deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 telah resmi dilakukan. Pasangan ini diberi nama ‘AMIN’. Deklarasi ini diadakan di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, dan menjadi perbincangan hangat di dunia politik Indonesia. (R8/HR Online/Editor Jujang)