Rabu, April 2, 2025
BerandaBerita TasikmalayaJejak Sejarah Gunung Galunggung, Kisah Kuno yang Terlupakan di Tasikmalaya

Jejak Sejarah Gunung Galunggung, Kisah Kuno yang Terlupakan di Tasikmalaya

Jejak sejarah Gunung Galunggung di Tasikmalaya menyimpan kisah-kisah kuno yang kaya akan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Tak hanya itu, gunung merupakan tempat yang sempurna untuk berlibur dan menjelajahi pesona alam Jawa Barat, termasuk Gunung Galunggung.

Gunung Galunggung menawarkan pemandangan alam yang spektakuler. Dari puncaknya, Anda bisa menikmati panorama pegunungan yang subur, serta hamparan awan yang indah.

Bagi yang mencari petualangan, Gunung Galunggung menawarkan berbagai kegiatan seperti trekking, hiking, dan camping. Namun, selain keindahan alamnya, gunung ini memiliki kisah kuno yang berkaitan dengan situs-situs bersejarah.

Sejarah Gunung Galunggung Tasikmalaya

Masyarakat Jawa Barat tak hanya mengenal Gunung Galunggung sebagai ikon wisata Tasikmalaya, tetapi juga sebagai gunung yang pernah meletus di tahun 1982. 

Dengan ketinggian 2.167 di atas permukaan laut, Gunung Galunggung dan daerah sekitarnya memiliki luas sekitar 120 hektar di bawah binaan Perum Perhutani.

Baca Juga: Sejarah Meletusnya Gunung Galunggung, Soekapura Ganti Jadi Tasikmalaya

Akan tetapi, sejarah Gunung Galunggung adalah cerita yang sering terlupakan oleh warga setempat. Melalui artikel ini, mari kita telusuri bersama sejarah yang menarik dari Gunung Galunggung.

Kisah Kerajaan dan Situs Bersejarah

Kisah sejarah Gunung Galunggung berawal pada abad ke-12 di mana terdapat kerajaan bawahan bernama Galunggung yang pusatnya terletak di Rumantak. Kini wilayah tersebut berada di Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari, Tasikmalaya. 

Tempat ini pernah menjadi pusat spiritual bagi kerajaan Sunda pra-Pajajaran. Saat itu Batari Hyang dikenal sebagai pemimpin kerajaan Sunda sebelum Pajajaran abad ke-12.

Ketika pengaruh Islam mulai kuat, pusat keagamaan ini berpindah ke Pamijahan dengan Syeikh Abdul Muhyi yang kemudian menjadi tokoh ulama panutan.

Salah satu bukti sejarah adalah prasasti Geger Hanjuang yang berada di sana. Prasasti ini mencatat bahwa pada tahun 1033 Saka atau 1111 Masehi, Batari Hyang memerintahkan pembuatan susuk atau parit pertahanan. Pembuatan parit ini menandai penobatan kekuasaan baru di wilayah Galunggung. 

Baca Juga: Gunung Galunggung Tasikmalaya Destinasi Liburan Keluarga

Penemuan Naskah Kuno dan Catatan Perjalanan

Selain itu, jejak sejarah Galunggung Galunggung berupa naskah kuno ditemukan di Kabuyutan Ciburuy, Garut Selatan. Naskah ini berisi petuah dari Rakyan Darmasiksa kepada anaknya. Rakyan Darmasiksa sendiri merupakan penguasa Galunggung pada masa itu.

Ada juga catatan dari Prabu Jaya Pakuan. Ada juga yang mengenalnya sebagai Bujangga Manik. Ia adalah seorang resi Hindu dari Kerajaan Sunda, Pakuan Pajajaran. 

Bujangga Manik konon melakukan perjalanan dua kali dari Pakuan Pajajaran ke Jawa. Ia sempat menulis tentang Galunggung dalam catatan perjalanannya, meskipun informasi dalam tulisannya terbatas.

Demikianlah sejarah Gunung Galunggung yang perlu kita ketahui. Gunung Galunggung lebih dari sekadar gunung, namun merupakan warisan berharga dari masa lalu yang harus kita rawat dan lestarikan. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Arus mudik lebaran Banjar

Arus Mudik Lebaran 2025, Dishub Kota Banjar Catat 132.764 Kendaraan Melintas Menuju Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Dinas Perhubungan Kota Banjar, Jawa Barat, mencatat ada sebanyak 132.764 kendaraan yang melintas dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah selama arus mudik lebaran...
Lalu lintas padat merayap

Macet di Cikoneng, Arus Lalu Lintas Ciamis-Tasikmalaya Padat Merayap

harapanrakyat.com,- Arus Lalu lintas di Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis padat merayap bahkan macet di Cikoneng, Selasa (1/4/2025) malam. Polisi...
Balita kejang-kejang

Aksi Heroik Polisi Selamatkan Balita Kejang-kejang Saat Terjebak Macet di Sumedang

harapanrakyat.com,- Aksi heroik dilakukan petugas kepolisian dari Satlantas Polres Sumedang, yang mengevakuasi seorang balita perempuan (4) yang mengalami kejang-kejang. Saat kejadian sedang kemacetan di...
hari kedua lebaran

Hari Kedua Lebaran, Objek Wisata Situwangi di Kawali Ciamis Masih Sepi, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Sejak memasuki libur panjang sampai hari kedua libur lebaran idul fitri tahun 2025, objek wisata Situwangi di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis Jawa Barat...
wisatawan terseret arus

Baru Sehari Liburan, Sudah Ada Dua Wisatawan Terseret Arus di Pantai Barat Pangandaran

harapanrakyat.com,- Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pangandaran, bersama TNI Angkatan Laut dan juga Balawista Kabupaten Pangandaran, berhasil menyelamatkan dua wisatawan yang terseret arus...
Volume kendaraan

Volume Kendaraan Meningkat, Kemacetan Panjang Terjadi di Pintu Keluar Tol Sumedang Kota

harapanrakyat.com,- Peningkatan volume kendaraan terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon atau tepatnya di depan Gate Tol Cisumdawu Sumedang Kota, Kabupaten Sumedang Jawa Barat, pada H+1...